Manusia yang suka jalan-jalan. Suka sejarah, sosial, dan budaya. Sekarang sedang mengejar impian di departemen humaniora.
Catatan dari Tarim: Ramadhan Kita dan Ahlu Tarim
Bukber kuy!
Bukber, tradisi Ramadhan di Indonesia yang sebenarnya bertujuan untuk menyambung silaturrahim antar sesama.
Misalnya kawan lama, rekan-rekan seperjuangan, atau bahkan dengan teman-teman baru supaya makin mengenal satu sama lain.
Namun, namanya manusia pasti ada mis-nya. Bukber yang statusnya tidak wajib mampu mengalahkan salat yang statusnya sangat wajib. Ya, salat Maghrib.
Banyak yang skip salat Maghrib gara-gara bukber. Entah apa alasannya.
"Gaada mushola/masjid disini", hmm gimana kalau cari tempat bukber yang include mushola? Atau sekalian yang dekat dengan masjid.
Sepuluh Hari Terakhir
Saf tarawih di sebagian masjid/mushola di Indonesia mulai penuh seperti pada awal Ramadhan. Orang-orang mulai mempeng ibadah.
Hal itu karena 'sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan'. Di malam-malam ganjil sepuluh hari terakhir, ada malam yang istimewa yaitu Lailatul Qadr.
Ahlu Tarim pada hari-hari tersebut sudah pasti memiliki jadwal ibadah yang lebih ketat daripada kita. Lora Ismael menyebutkan bahwa di malam-malam tersebut, setiap masjid punya jadwal Khotmil Quran yang akan dikhatamkan saat tarawih.
Tiap-tiap masjid yang mengadakan Khotmil Quran akan dipenuhi puluhan ribu jamaah yang membeludak hingga lorong-lorong jalan.