Nabilah FJ
Nabilah FJ Pelajar Sekolah

Manusia yang suka jalan-jalan. Suka sejarah, sosial, dan budaya. Sekarang sedang mengejar impian di departemen humaniora.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Catatan dari Tarim: Ramadhan Kita dan Ahlu Tarim

4 April 2024   07:15 Diperbarui: 4 April 2024   12:22 982
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Catatan dari Tarim: Ramadhan Kita dan Ahlu Tarim
by Author

Kegiatan itu dilakukan seterusnya hingga Ramadhan berakhir. Tak heran bila mereka sangat bersedih ketika ditinggalkan oleh Ramadhan.

Teladan Ahlu Tarim

Mengingat semangat ibadah Ahlu Tarim, sudah seharusnya mereka menjadi teladan bagi kita. Ramadhan menjadi momen beribadah sepuasnya bagi mereka.

Tak mengapa jika tidak dapat beribadah semalam suntuk seperti mereka. Hidup kita memang berbeda. Setidaknya, Ramadhan ini juga menjadi momen memaksimalkan ibadah.

Ngabuburit beli takjil boleh, bukber juga boleh, hanya saja jangan sampai melalaikan kewajiban yang diberikan Tuhan untuk kita sebagai hambanya. Bukan Tuhan yang membutuhkannya, tapi kita.

Dan tulisan ini sebagai tamparan keras untuk saya pribadi. Semoga dapat menjadi pengingat untuk yang lain.

***

Catatan:

Saya sangat merekomendasikan buku Catatan dari Tarim karya Lora Ismael. Buku ini terdiri dari 230-an halaman, nampak tebal tapi isinya sangat ringan. Buku yang sangat cocok untuk bacaan di waktu luang, apalagi jika hati sedang memerlukan sedikit sentilan rohani.

Sumber Utama:

Ismael Amin Kholil, Catatan dari Tarim (Magelang: Najhati Pena, 2022), cet. 8, hal. 17-23.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun