TRADISI Pilihan

Menariknya Tradisi Menyambut Bulan Ramadhan di Desaku

1 April 2022   01:30 Diperbarui: 16 Mei 2022   17:13 1233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Alasan pertama,  warga desa tidak merasa keberatan jika harus mengeluarkan beberapa besek yang berisi nasi dan lauk pauknya, dan memiliki niat sebagai ungkapan rasa syukur atas datangnya bulan suci ramadhan, yaitu bulan puasa. Dimana bulan ini penuh berkah dan banyak nilai-nilai pahala bagi masyarakat yang melakukan perintahnya

Alsan mereka yang kedua adalah dari tradisi ini terdapat nilai silaturahim, karena mereka memberikan berkat ini para bapak-bapak di masjid,   dan juga  menyampaikan permohonan maaf, jika ada kesalahan dalam bertetangga. Hal ini seperti terlihat sepele, tetapi maknanya dalam sekali.


Alasan yang ketiga, adalah shodaqoh. Dalam tradisi ini diniatkan juga untuk shodaqoh di bulan ramadhan. Terlebih shodaqoh di bulan suci ramadhan, bulan yang penuh rahmat Allah SWT.


Meskipun ada yang tidak setuju untuk merayakan tradisi ini, tetapi intinya disini intinya menghargai. Begitulah ungkapan Bapak Simin. Mereka merayakan atau tidak tradisi ini merupakan hak mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun