Khairunisa Maslichul
Khairunisa Maslichul Dosen

Improve the reality, Lower the expectation, Bogor - Jakarta - Tangerang Twitter dan IG @nisamasan Facebook: Khairunisa Maslichul https://nisamasan.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Puasa Berjalan dan Olahraga pun Tidak Ketinggalan

10 Mei 2020   23:47 Diperbarui: 10 Mei 2020   23:46 481
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puasa Berjalan dan Olahraga pun Tidak Ketinggalan
Jalan santai ideal dilakukan sebelum berbuka (Dokpri)

Meskipun sedang berpuasa Ramadan, olahraga idealnya tetap harus dilaksanakan. Untuk menyiasati terbatasnya energi selama berpuasa, olahraga bisa dilakukan di sore maupun malam hari setelah berbuka.

Jenis olahraga selama puasa juga harus disesuaikan. Olahraga ringan seperti jalan santai dan jogging menjadi pilihan yang menyehatkan tanpa (terlalu) melelahkan.

Terlebih di saat pandemi saat ini. Tubuh sehat dan kuat adalah impian setiap orang, tak terkecuali saat shaum Ramadan.

Cukup 30-60 menit untuk berjalan santai di sore hari (Dokpri)
Cukup 30-60 menit untuk berjalan santai di sore hari (Dokpri)
Jalan santai
Inilah olahraga terfavorit saya dan keluarga. Selain praktis dan ekonomis, jalan santai juga menenangkan pikiran.

Sebelum wabah Corona melanda, jalan santai biasa kami lakukan hingga keluar komplek perumahan.  Namun, saat ini jalan santai hanya bisa dilakukan di dalam komplek perumahan.

Jalan santai bersama keluarga juga membuat bahagia (Dokpri)
Jalan santai bersama keluarga juga membuat bahagia (Dokpri)
Sebelum jalan, pastikan kita memakai sepatu olahraga yang tertutup. Hindari memakai sandal untuk berjalan santai karena dapat membuat kaki lecet.

Lamanya waktu jalan santai yaitu sekitar 30-60 menit. Usahakan 30 menit sebelum adzan Maghrib, jalan santai sudah selesai dan bisa bersiap-siap untuk berbuka.

Jogging
Selain jalan santai, jogging juga bisa dilakukan sebelum berbuka. Namun, durasinya lebih sebentar dari jalan santai yaitu 20-40 menit saja.

Biasanya saya akan jogging selama 3-4 menit. Setelah itu berjalan santai selama 1-2 menit lalu berlari kembali dan mengulang siklus jogging serta jalan santai hingga maksimal 40 menit.

Jogging termasuk olahraga ringan saat Ramadan (Dokpri)
Jogging termasuk olahraga ringan saat Ramadan (Dokpri)
Untuk jogging, kuncinya adalah pengaturan nafas selama berlari. Saat bisa bernafas dengan pelan dan teratur, kita tidak akan terlalu terengah-engah.

Lebih baik lagi jika sebelum jogging, kita sempatkan untuk pemanasan dulu sekitar 5 menit. Ini untuk menghindari cedera otot yang berpotensi timbul setelah jogging.

Bersepeda bisa dinikmati semua usia (Dokpri)
Bersepeda bisa dinikmati semua usia (Dokpri)
Bulutangkis
Salah satu jenis olahraga terpopuler di Indonesia ini juga tepat untuk dilakukan sebelum berbuka. Waktunya bisa sekitar 30-45 menit.

Harap diingat, bermain bulutangkis selama Ramadan fokusnya adalah kesehatan dan bukannya pertandingan.  Hal ini agar kita tidak terlalu bersemangat melancarkan smash bertubi-tubi ke lawan bermain bulutangkis hehehe...

Bermain bulutangkis membuat otot kaki dan tangan aktif semua (Dokpri)
Bermain bulutangkis membuat otot kaki dan tangan aktif semua (Dokpri)
Bermain bulutangkis juga memerlukan pemanasan agar otot tangan dan kaki tidak sampai kram.  Berlari-lari kecil di tempat selama 5 menit adalah contohnya.

Seusai bermain bulutangkis, pastikan tubuh kita melakukan pendinginan. Selain itu, tarik pula nafas dalam-dalam lalu hembuskan perlahan-lahan secara berulang selama 2-3 menit.

Bersepeda termasuk olahraga yang bisa dilakukan bersama teman (Dokpri)
Bersepeda termasuk olahraga yang bisa dilakukan bersama teman (Dokpri)
Bersepeda
Olahraga bersepeda juga cocok dilakukan sebelum berbuka. Di luar urusan olahraga, bersepeda juga bisa sekaligus sarana transportasi untuk membeli menu buka dan sahur terdekat dari rumah kita.

Waktu bersepeda bisa ditempuh sekitar 30-60 menit.  Kecepatan bersepeda juga cukup yang sedang dan santai saja.

Selain olahraga, bersepeda juga sekaligus sarana transportasi (Dokpri)
Selain olahraga, bersepeda juga sekaligus sarana transportasi (Dokpri)
Untuk bersepeda, lebih baik lagi jika minimal bersama seorang teman. Bersepeda jadi lebih menyenangkan dengan adanya teman bicara di jalan.

Pastikan pula bahan baju dan celana yang dipakai saat bersepeda mampu menyerap keringat dengan baik. Ini agar panas tubuh bisa terserap baik selama kita bersepeda.

111-cropped-smaller-5eb82e07d541df381e0a417b.jpg
111-cropped-smaller-5eb82e07d541df381e0a417b.jpg
Hadirnya COVID-19 belakangan ini, khususnya saat Ramadan tahun 2020, semoga tidak sampai mengendorkan semangat olahraga kita. Luangkan minimal 15-20 menit per hari untuk berolahraga demi terjaganya kesehatan tubuh kita sampai tua. Salam olahraga!

Biasakan rutin berolahraga dari muda hingga lanjut usia (Dokpri)
Biasakan rutin berolahraga dari muda hingga lanjut usia (Dokpri)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun