Adhi Nugroho
Adhi Nugroho Penulis

Kuli otak yang bertekad jadi penulis dan pengusaha | IG : @nodi_harahap | Twitter : @nodiharahap http://www.nodiharahap.com/

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Bentang Nusantara dalam Sepiring Ikan Bakar

26 April 2023   22:44 Diperbarui: 26 April 2023   22:46 2593
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bentang Nusantara dalam Sepiring Ikan Bakar
Ikan bakar bumbu kecap, kuliner yang paling merepresentasikan Nusantara. (sumber: dokumentasi pribadi)

Dengan ketiga alasan itu, rasanya sangat pas kalau kita tempatkan ikan bakar sebagai sajian khas Nusantara. Kuliner yang paling merepresentasikan jati diri dan identitas asli warga Indonesia.

Menyantap Ikan Bakar Saat Libur Lebaran

Baru-baru ini Presiden Republik Indonesia mengimbau agar jangan cepat-cepat kembali bekerja supaya memecah konsentrasi arus balik. Saya pun mematuhinya. Saya memperpanjang masa libur Lebaran hingga 1 Mei 2023 nanti.

Berwisata ke daerah Lembang, Jawa Barat, di tengah perjalanan kami melewati restoran bahari. Karena sudah pukul dua lewat, dan kami belum makan siang, kemudi mobil langsung saya arahkan ke restoran itu.

Di sana kami memesan sepiring gurami bakar bumbu kecap. Satu porsi untuk berdua. Untuk saya dan istri. Ukuran ikannya memang cukup besar. Terlalu besar untuk disantap seorang diri. Khawatir lewah atau mubazir kalau sampai tidak habis.

Ikan bakarnya terasa segar dan manis. Meskipun tidak sesegar ketika menyantap ikan bakar di Kawasan Timur Indonesia. Pas, lah.

Tapi jangan salah. Bumbu kecapnya yang paling juara. Lengkap dengan irisan cabai rawit dan bawang merah. Sebagai penyuka kuliner pedas, yang satu ini memang tidak boleh terlewat. Sekali cabai rawit kena gigit, langsung huh-hah kepedesan.

Ikan bakar bumbu kecap yang menjadi santap siang kami saat menikmati libur Lebaran. (sumber: dokumentasi pribadi)
Ikan bakar bumbu kecap yang menjadi santap siang kami saat menikmati libur Lebaran. (sumber: dokumentasi pribadi)

Perpaduan rasa manis dan pedas terasa begitu sempurna. Manisnya dari ikan dan kecap, sementara rasa pedas datang dari cabai rawit. Lengkap dengan nasi putih hangat sebagai asupan karbohidrat.

Kelar menyantap ikan bakar, saya merenung. Di daerah dataran tinggi seperti Lembang saja ada yang jual ikan bakar. Enak, pula! Dengan kata lain, tidak harus berada di pantai untuk bisa menikmati sajian ikan bakar.

Di mana pun kita berada, kita bisa berjumpa kedai ikan bakar dengan mudah. Dan itulah alasan keempat saya memposisikan ikan bakar sebagai khazanah kuliner yang paling mencitrakan Nusantara.

Setuju dengan pendapat saya? Bagikan di kolom komentar, ya! [Adhi]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun