Adhi Nugroho
Adhi Nugroho Penulis

Kuli otak yang bertekad jadi penulis dan pengusaha | IG : @nodi_harahap | Twitter : @nodiharahap http://www.nodiharahap.com/

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Bentang Nusantara dalam Sepiring Ikan Bakar

26 April 2023   22:44 Diperbarui: 26 April 2023   22:46 2593
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bentang Nusantara dalam Sepiring Ikan Bakar
Ikan bakar bumbu kecap, kuliner yang paling merepresentasikan Nusantara. (sumber: dokumentasi pribadi)

Apa kuliner yang paling menggambarkan Nusantara?

Menjawab pertanyaan di atas sungguh tidak mudah. Sebab sejak dulu kala, Nusantara tersohor dengan keberagaman kulinernya. Beriklim tropis dan terletak di antara dua benua, Tanah Air kita menjadi primadona bangsa mana pun yang menyinggahinya.

Jika tidak percaya, tanyakan saja kepada Portugis, Belanda, atau Negeri Sakura. Salah satu alasan yang membuat ketiga bangsa itu betah menduduki Nusantara adalah kekayaan rempah-rempah kita. Itu pula yang akhirnya memperkaya khazanah kuliner kita.

Oke. Balik ke pertanyaan semula. Jika jawaban Anda rendang, maka Anda tidak keliru.

Faktanya, sejak 2011, rendang dinobatkan sebagai sajian paling enak sedunia pada ajang World’s 50 Most Delicious Food versi CNN International. Peringkat nomor wahid itu terus digenggam hingga delapan tahun berturut-turut.

Kendati dinobatkan sebagai makanan terendak sedunia, rendang belum seutuhnya menggambarkan Nusantara. (sumber: Shutterstock/Wisnu Haryo Yudhanto)
Kendati dinobatkan sebagai makanan terendak sedunia, rendang belum seutuhnya menggambarkan Nusantara. (sumber: Shutterstock/Wisnu Haryo Yudhanto)

Hanya saja, kendati paling enak sedunia, menurut saya pribadi, rendang belum seutuhnya menggambarkan Nusantara.

Rendang dipopulerkan oleh suku Minangkabau, Sumatera Barat. Meskipun sudah ditasbihkan sebagai hidangan nasional, banyak yang mengatakan rendang yang asli hanyalah buatan orang Minangkabau.

Oleh sebab itu, untuk menjawab pertanyaan pada kalimat pertama artikel ini, kita harus mengulik lebih jauh ihwal jati diri dan identitas bangsa. Jauh ke belakang, sebelum era kemerdekaan.

Kalau pola pikir kita berangkat dari sana, maka kita akan menemukan jawabannya:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun