Kuli otak yang bertekad jadi penulis dan pengusaha | IG : @nodi_harahap | Twitter : @nodiharahap http://www.nodiharahap.com/
Lima Hal Ini Perlu Diperhatikan Saat Membeli Bingkisan Lebaran
Tidak terasa Ramadan akan segera berakhir. Bulan Suci penuh ampunan ini masih menyisakan tujuh atau delapan hari lagi.
Selain meningkatkan intensitas beribadah demi mendapat lailatul qadar, kita juga perlu mulai memilih dan memilah bingkisan lebaran untuk kerabat dan kolega.
Cobalah tengok toko daring dari ponselmu. Niscaya akan kamu temui banyak sekali penjual online yang menjajakan parsel Lebaran. Mulai dari makanan-minuman, pakaian, hingga barang-barang kebutuhan rumah tangga.
Tingginya suplai parsel Lebaran sejatinya lahir karena faktor peningkatan permintaan. Utamanya dipicu pemberian Tunjangan Hari Raya (THR). Dompet tebal ditambah sifat gemar berbagi warga +62 tentu melahirkan perilaku saling memberi parsel Lebaran.
Alhasil, kirim-mengirim parsel Lebaran lama-kelamaan menjadi tradisi dan budaya. Tidak hanya untuk urusan personal, melainkan juga ihwal profesional. Mempererat sinergi dan silaturahmi di antara para pihak. Begitu istilah kerennya.
Hanya saja, memilih bingkisan Lebaran juga perlu keterampilan. Kita tidak ingin kolega yang menerima jadi kurang berkenan gara-gara, misalnya, kualitas parsel yang asal-asalan. Bukannya tambah erat, nanti malah makin menjauh.
Nah, lewat artikel receh ini, saya akan berbagi kiat menyiapkan bingkisan Lebaran. Supaya kamu tidak salah membeli, apalagi keliru memberi.
Penasaran? Yuk, kita ulas satu per satu!
Pertama: Menentukan Isi Bingkisan
Parsel Lebaran ada bermacam-macam. Jenis barangnya juga bermacam-macam. Oleh sebab itu, kamu perlu menentukan isi bingkisan Lebaran sesuai dengan tujuan kamu memberi.
Misalnya saja, kamu seorang profesional, ingin memberi parsel Lebaran kepada klien. Yang perlu kamu lakukan adalah mencermati latar belakang klien. Ketika klienmu berasal dari dunia usaha, ya, selaraskan dengan konteksnya.
Barang-barang seperti alat tulis, buku, dan barang elektronik; dilengkapi dengan kartu ucapan, cocok menjadi hampers Lebaran untuk klien dengan latar belakang dunia usaha.
Sebaliknya, jika klienmu adalah seorang ibu rumah tangga atau kepala keluarga, lebih baik kirimkan saja bingkisan kue-kue Lebaran atau perabot rumah tangga. Mereka pasti suka, lantaran bisa dinikmati atau digunakan bersama keluarga tercinta.
Kedua: Perhatikan Bujet
Bujet atau isi dompet perlu kami perhatikan saat hendak membeli parsel Lebaran. Bukan apa-apa, kita tidak ingin THR jadi habis tak bersisa lantaran terlalu banyak membeli bingkisan Lebaran.
Jangan lupa, di antara saldo THR, ada bagian yang perlu kamu sisihkan untuk kebutuhan yang lebih mendesak. Misalnya saja membayar zakat, membeli tiket mudik, membayar cicilan, hingga memberi angpau kepada handai taulan.
Jika bujetmu tipis, carilah parsel Lebaran yang murah. Atau kamu juga bisa memanfaatkan fitur bungkus gratis yang umum diberikan oleh pedagang menjelang Idulfitri. Hitung-hitung menghemat ongkos bungkusannya.
Selain itu, jangan lelah membandingkan harga di antara satu toko dengan toko lainnya. Supaya kamu bisa mendapatkan harga terbaik atas pilihan barang yang kamu inginkan.
Kamu juga perlu memeriksa kembali daftar para penerima bingkisan. Di antara daftar tersebut, saringlah mana yang benar-benar dekat dengan kamu. Karena boleh jadi di antara daftar tersebut, ada orang atau pihak yang sudah lama putus kontak.
Ketiga: Pilih Barang Berkualitas
Setelah melakoni dua kiat di atas, sekarang kamu perlu memilih barang-barang dengan kualitas baik. Lantaran parsel ini akan diberikan kepada orang lain, maka seyogianya kualitasnya pun harus baik.
Ingat, tidak semua barang mahal itu berkualitas baik. Yang murah-murah juga banyak, kok, yang punya kualitas tinggi. Misalnya saja produk UMKM terbitan pedagang lokal.
Coba cek, deh, bazar UMKM dekat rumah yang pada umumnya difasilitasi oleh Pemda setempat. Banyak di antara mereka yang menjual bingkisan Lebaran dengan harga murah tetapi punya kualitas jempolan.
Cara memilih barang berkualitas juga bisa didekati dari perspektif yang berbeda. Misalnya saja, kamu ingin membelikan kue-kue Lebaran sebagai bingkisan, maka yang perlu kamu perhatikan adalah mengecek tanggal kedaluwarsanya.
Jangan sampai tidak. Itu wajib hukumnya. Kalau bisa, pilihlah jenis makanan yang kedaluwarsanya panjang sebagai bingkisan Lebaran. Jangan yang mepet-mepet. Nanti keburu basi sebelum dikonsumsi.
Keempat: Cermati Waktu Pembelian
Yang satu ini juga tidak kalah penting. Jika kamu gemar berbelanja di toko daring, belilah bingkisan Lebaran sejak jauh-jauh hari sebelum Idulfitri. Jangan terlalu mepet. Bisa-bisa bingkisanmu tidak sampai karena tertahan di proses pengiriman.
Biasanya, jumlah pemesanan yang masuk ke jasa ekspedisi akan mengalami lonjakan sejak seminggu sebelum Lebaran. Orang-orang berlomba-lomba mengirim barang kepada kolega dan saudara jelang hari raya.
Saat membeli, perhatikan juga kredibilitas perusahaan jasa ekspedisi yang bekerja sama dengan toko daring pilihanmu. Jangan pilih yang abal-abal karena ingin mendapat diskon atau harga miring.
Selalu cek kembali perkiraan waktu kedatangan barang sebelum membeli. Hal ini sangat krusial. Kalau bisa, biarpun lebih mahal sedikit, pilihlah fitur pengiriman instan supaya pesananmu juga dispesialkan.
Kelima: Genapi dengan Kartu Ucapan
Esensi dari bingkisan Lebaran adalah mengucapkan selamat Idulfitri kepada penerima. Jadi, jangan pernah lupa lengkapi bingkisan Lebaranmu dengan kartu ucapan.
Dengan kartu Lebaran, kamu juga bisa mempersonalisasi bingkisan Lebaranmu. Supaya tidak sama dengan yang lain, dan memberi kesan mendalam di hati para penerima.
Lebih-lebih jika yang menerima bingkisan Lebaranmu itu adalah sobat karibmu. Tulislah kata-kata di atas kartu ucapan dengan kalimat yang benar-benar menyentuh. Supaya persahabatan kalian kian erat dan dekat.
Warna kartu Lebaran juga bisa dipilih dan disesuaikan dengan warna favorit penerima. Tidak semua kartu Lebaran itu berwarna hijau ketupat. Ada juga yang berwarna hitam elegan, biru yang mencerahkan, atau emas memberikan kesan mewah.
Oleh sebab itu, tanya dulu kepada penerima. Warna apa yang mereka suka? Kesesuaian kartu ucapan dengan personalisasi mereka akan menambah nuansa kedekatan dan semakin mempererat silaturahmi di antara kalian. Percaya, deh!
***
Itulah lima hal yang perlu diperhatikan sebelum membeli bingkisan Lebaran. Mudah-mudahan berguna untuk kamu yang tengah menyiapkan hampers Lebaran.
Tapi kalau boleh saran, jangan sampai kesibukan menyiapkan bingkisan Lebaran mengalahkan kekhusyukan ibadah, ya! Apalagi sepuluh malam terakhir Ramadan merupakan momen dilipatgandakan pahala.
Niatkanlah berbagi bingkisan Lebaran karena ingin menggapai rida Sang Pencipta. Dengan begitu, segala persiapanmu akan dicatat sebagai amal ibadah yang mudah-mudahan bernilai ratusan kali lipat dibanding biasanya.
Amin ya Rabbalalamin. [Adhi]