Adhi Nugroho
Adhi Nugroho Penulis

Kuli otak yang bertekad jadi penulis dan pengusaha | IG : @nodi_harahap | Twitter : @nodiharahap http://www.nodiharahap.com/

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Hadapi dengan Guyonan, Ini Cara Jawab Pertanyaan Sensitif Saat Lebaran

5 April 2024   23:38 Diperbarui: 6 April 2024   00:02 1874
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hadapi dengan Guyonan, Ini Cara Jawab Pertanyaan Sensitif Saat Lebaran
Pertanyaan sensitif Lebaran bisa ditanggapi dengan jawaban bernada guyonan. Sumber: Pixabay/geralt.

“Ada, deh! Emangnya Tante mau biayain?”

Yang doyan ngebanyol dan punya selera humor tinggi boleh juga menjawab dengan jawaban yang sedikit nyeleneh. Contohnya seperti ini.

“Ini hari Lebaran. KUA tutup kali!”

Atau seperti ini.

“Belum kepikiran nikah. Bangun pagi aja masih susah, apalagi bangun rumah tangga.”

Kok, Gendutan?

Kaum hawa pasti sebel mendengar pertanyaan ini. Apalagi saat Lebaran. Habis puasa sebulan penuh di bulan Ramadan, eh, malah dibilang gendutan.

Kalaulah yang bertanya bukan keluarga, ini, sih, namanya sudah body shamming. Minimal bikin hati tersinggung dan jiwa naik pitam dikit, lah.

Tiada yang lebih menyakitkan daripada mendapat pertanyaan
Tiada yang lebih menyakitkan daripada mendapat pertanyaan "Kok, gendutan?" saat Lebaran. Sumber: artistryclinic.co.uk.

Sabar. Tarik napas, tahan amarah. Bukankah puasa sebulan penuh telah memperkuat mental kita dari rasa dengki dan sangkak hati? Lebih baik, jawablah dengan kalimat-kalimat berikut.

“Bagus, dong! Itu tandanya saya bahagia!”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun