Kuli otak yang bertekad jadi penulis dan pengusaha | IG : @nodi_harahap | Twitter : @nodiharahap http://www.nodiharahap.com/
Menanti Sambal Goreng Ati Buatan Ibu
Lebaran tinggal menghitung hari. Hari Kemenangan yang dinanti-nanti segera kita rayakan sebentar lagi. Tawa, canda, sukacita, hingga beragam ucapan selamat Idulfitri sudah mulai memenuhi notifikasi.
Ya, hari ini, periode cuti bersama sudah dimulai. Pegawai kantoran seperti saya sudah diberi kesempatan menjalani cuti. Tujuannya apalagi kalau bukan berkumpul bersama keluarga tercinta untuk merayakan Idulfitri.
Sambil mencari-cari tiket mudik, saya mulai membayangkan kehangatan suasana di rumah. Hari demi hari, rasa rindu mulai merasuki hati. Menanti kalanya bertemu keluarga tercinta.
Bersua keluarga menjadi agenda wajib selama libur Lebaran. Setelah setahun bekerja di Tanah Perantauan, kini saatnya mudik ke kampung halaman. Bertemu Ibu, kakak, hingga keponakan untuk merajut silaturahmi dan bermaaf-maafan.
Lebaran memang selalu memberi kesan tersendiri. Banyak cerita dan kehangatan yang tercipta saat merayakan Hari Kemenangan. Mulai dari bermaaf-maafan, bagi-bagi THR, berbagi cerita, hingga tentu saja menikmati beragam sajian khas Lebaran.
Berkaitan dengan kuliner, ada satu hal yang selalu terpatri dalam memori. Sejak kecil, Ibu selalu menyajikan menu khas keluarga kami: sambil goreng ati. Entah mengapa, kalau melihat makanan yang satu ini, selera makan saya kontan naik tinggi.
Memang, sih, sambal goreng ati bukan satu-satunya menu yang disajikan Ibu. Ada menu lain macam ketupat dan opor ayam. Hanya saja, ketimbang opor ayam, saya pribadi lebih suka sambal goreng ati. Istilah kerennya, lebih sreg di hati.
Jadi, ketika admin Kompasiana menantang peserta kompetisi Diari Ramadan untuk menulis soal “Resep Lebaran Warisan Keluarga”, pikiran saya langsung tertuju ke sambal goreng ati. Tidak ada yang lain lagi.
Sejak dulu, Ibu memang selalu menyiapkan makanan Lebaran seorang diri. Meskipun sekarang sudah banyak aplikasi pesan daring, Ibu selalu bergeming. Saya menduga, Lebaran tahun ini pun akan sama saja.
Mungkin tangan Ibu gatal kalau tidak memasak sendiri. Atau bisa jadi, itu memang cara Ibu menunjukkan rasa kasih dan sayangnya kepada anak-anaknya, termasuk saya. Supaya ada rasa cinta yang hadir dalam setiap suap makanannya.
Kalau dipikir-pikir, rasanya memang beda. Biarpun sederhana, bagi saya, sambal goreng ati buatan Ibu tentu saja jauh lebih enak dibanding sambal goreng ati besutan restoran nasi padang paling mahal sekalipun.
Kamu boleh saja tidak setuju dengan pendapat saya. Itu sah-sah saja. Tapi yang jelas, sambal goreng ati buatan Ibu nomor satu di dunia. Titik, enggak pakai koma.
Pendapat saya tadi setidaknya bisa dibuktikan secara ilmiah. Menurut penelitian Lindsay et. al. (2004), memori masa kecil memang akan terbawa hingga seseorang beranjak dewasa. Bahkan berpeluang besar membentuk karakter seseorang.
Jadi, ketika sejak saya kecil Ibu selalu menyuguhkan sambal goreng ati sebagai resep Lebaran warisan keluarga, memori saya selalu kembali ke sana. Hingga dewasa, kuliner yang saya sukai saat merayakan Hari Kemenangan adalah sambal goreng ati.
Lebih spesifik lagi, sambal goreng ati buatan Ibu. Bukan buatan restoran nasi padang yang punya banyak cabang di mana-mana.
Pertanyaannya, bagaimana cara Ibu membuatnya?
Nah, untuk itu, saya akan bagikan resepnya lewat artikel ini. Siapa tahu pembaca budiman ada yang ingin memasak sambal goreng ati sebagai sajian Lebaran.
Atau barangkali di sini ada mamah muda yang ingin memulai petualangan bersama buah hati tercinta. Menanamkan memori kebaikan sejak kecil lewat sajian sambal goreng ati seperti Ibu saya dulu.
Dari barisan mana pun Anda, semoga anggitan saya ini berguna, ya! Langsung saja, ayo kita ungkap rahasianya.
Resep Sambal Goreng Ati
Yang perlu kami siapkan pertama kali adalah bahan-bahannya. Sebagai menu utama, tentu saja ada 10 pasang hati ampela ayam yang telah dipotong dadu. Kemudian tiga buah cabai merah besar yang bijinya telah dibuang dan diiris menyamping.
Lalu, siapkan juga 1,5 sendok teh garam, 1 sendok makan gula merah, 300 ml santan sedang, 3 sendok makan minyak untuk menumis, 2 lembar daun salam, dan tentu saja, 1 ruas lengkuas yang telah dimemarkan.
Kalau bahan-bahan tadi sudah siap, sekarang, mari kita buat bumbu halusnya. Takarannya seperti ini: 3 siung bawang putih, 6 butir bawang merah, 50 gram cabai merah keriting, 6 buah cabai rawit merah, dan 3 butir kemiri yang telah disangrai.
Tentu saja, takaran bumbu halus di atas tidak bersifat saklek. Bagi yang suka pedas, kamu bisa menambahkan cabai rawit merah sesuai selera. Supaya makin sip saat disantap nanti.
Oke?
Alhamdulillah. Sekarang, bahan-bahan yang dibutuhkan sudah siap. Sekarang saatnya membuat sambal goreng ati. Sudah siap?
Sebagai langkah awal, kamu perlu merebus hati ampela. Tujuannya ada dua. Pertama, supaya tekstur hati ampelanya nanti empuk dan mudah disantap. Yang kedua, supaya bau amis hati ampela menghilang tanpa bekas.
Setelah hati ampela siap, sisihkan terlebih dahulu. Kemudian ambil wajan dan panaskan minyak. Tumis bumbu halus, daun salam, dan lengkuas sampai harum.
Hati-hati, ya, ketika menumis bumbu halus. Apalagi kalau sedang berpuasa. Pasalnya, aroma tumisan bumbu halus itu sangat semerbak tiada tandingannya. Dijamin bakal meningkatkan hasrat untuk berbuka.
Eh, kok, jadi ke mana-mana. Oke, sekarang kembali ke laptop.
Masukkan irisan cabai merah ke dalam wajan, aduk dengan tumisan bumbu halus sampai matang. Kemudian masukkan hati ampela. Aduk-aduk rata hingga semua bumbu meresep menjadi satu.
Selanjutnya tambahkan gula merah dan garam sesuai kebutuhan. Kalau suka asin, ya, tambahkan saja garamnya lagi. Jangan lupa diaduk sampai rata, hingga seluruh bumbu tidak ada yang menggumpal.
Kalau sudah, sebagai langkah terakhir, tuangkan santan. Aduk lagi bumbu sampai menyerap dan mengental, kemudian angkat. Dan, voila, sambal goreng ati siap untuk disajikan.
O, ya, kamu juga bisa menambahkan kentang yang telah dipotong dadu ke dalam masakan. Tinggal selera saja. Mau ditambah kentang atau tidak, itu terserah Anda. Yang jelas, sama-sama menggungah selera dan cocok disajikan di Hari Raya.
Sambal goreng ati paling cocok disajikan dengan nasi panas. Atau biar makin afdal diposisikan sebagai teman makan ketupat dan opor ayam. Dijamin, deh, bakal terus nambah lagi dan lagi.
***
Nah, itulah tadi resep sambal goreng ati buatan Ibu yang legendaris di hati. Saya berdoa, semoga Ibu memasak sambal goreng ati pada Lebaran tahun ini. Atau bisa jadi, gara-gara membaca artikel ini, Ibu jadi benar-benar memasak sambal goreng ati.
Apa pun itu, mudah-mudahan coretan receh ini berguna buatmu. Teriring ucapan selamat Idulfitri untukmu, semoga amal ibadah Ramadan kita diterima di sisi Tuhan dan mendapat keberkahan di Hari Kemenangan.
Amin ya rabbalalamin. [Adhi]