Menjinakkan Sakit Maag Saat Saum Ramadan
Alhamdulillah kita bisa dipertemukan lagi oleh Allah SWT dengan bulan suci, bulan Ramadan 2020 Masehi, 1441 Hijriah di tengah bencana pandemi ini. Dipertemukan lagi dengan diberi kesehatan lahir dan batin.
Mudah-mudahan kita bisa menjaga kesehatan yang telah Sang Khalik berikan, yang sedang sakit mudah-mudahan diberi kesembuhan karena semua penyakit itu ada obatnya. Kita tinggal berikhtiar untuk menyembuhkan diri disertai dengan doa. Setiap penyakit itu ada obatnya, seperti hadist yang penulis kutip dari REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA di bawah ini:
Telah menceritakan kepada kami Harun bin Ma'ruf dan Abu Ath Thahir serta Ahmad bin 'Isa mereka berkata; Telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb; Telah mengabarkan kepadaku 'Amru, yaitu Ibnu al-Harits dari 'Abdu Rabbih bin Sa'id dari Abu Az Zubair dari Jabir dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Setiap penyakit ada obatnya. Apabila ditemukan obat yang tepat untuk suatu penyakit, akan sembuhlah penyakit itu dengan izin Allah 'azza wajalla." (HR Muslim).
Bulan Ramadan adalah momen kita untuk berusaha meningkatkan kualitas iman kita dan menyembuhkan diri kita dari penyakit-penyakit ringan yang selalu menghantui hidup manusia. Menyembuhkan diri dari penyakit-penyakit ringan dengan melaksanakan saum selama kurang lebih satu bulan mulai terbit fajar sampai terbenam matahari.
Penyakit-penyakit ringan yang sering kita temui dalam kehidupan kita di antaranya: demam, diare, hipertensi, maag, migrain, rematik, sakit tenggorokan, dsb. Penyakit tersebut bisa diatasi dengan rawat jalan atau kita beli sendiri obatnya tanpa resep dokter di apotek. Mengapa bisa beli sendiri tanpa resep dokter? Karena salah satu penyakit tersebut sudah akrab dengan kita, sering kambuh dan kita sudah tahu cara mengatasinya termasuk mengantisipasi penyakit tersebut supaya tidak datang lagi.
Dari penyakit-penyakit ringan tersebut ada satu penyakit yang sudah akrab dengan keluarga kami. Penyakit tersebut adalah maag yang sering datang bertamu ke keluarga penulis. Maag adalah penyakit yang gampang-gampang susah cara mengatasinya. Salah makan ya sudah maag akan kambuh. Di bawah akan penulis beberkan pengalaman pribadi sakit maag, ini dialami oleh suami saya yang sudah berpuluh-puluh tahun mengidap penyakit ini.
Dulu pada saat awal-awal kami menikah, suami saya sering tidak saum karena tidak kuat. Alhamdulillah sekarang sudah bisa mengatasinya dengan telaten dan sabar. Setiap tahun bisa menjalankan ibadah saum dengan nyaman.
Masalah lambung atau maag itu datang dengan gejala kembung, perih, mual, lambung seperti kenyang terus, dan sering serdawa (bentuk tidak bakunya menurut KBBI: sendawa). Kembung itu akibat makan terlalu banyak, makan dengan durasi terlalu cepat, terlalu banyak gas di lambung, akibatnya asam lambung terlalu tinggi.
Kalau sudah asam lambung tinggi bisa kena vertigo disertai mual yang sudah parah sampai muntah dan BAB. Lambung perih mungkin bisa diakibatkan telat makan atau makan yang masam masam atau makan yang pedas. Mual juga sama karena asam lambung tinggi. Kenyang terus karena terlalu banyak gas di lambung.
Penyakit tersebut, penyakit yang tidak bisa sembuh total tetapi akan datang lagi jika pola makan tidak teratur. Ada beberapa cara mengatasi penyakit ini pada saat kita tetap melaksanakan ibadah saum, diantaranya: menyediakan obat antasida atau obat lain yang kandungannya sama. Diminum 30 menit sebelum sahur atau setelah tajil, 30 menit menjelang makan nasi. Hindari minum es ketika berbuka. Minumlah minuman hangat dan makan makanan yang manis. Setelah tajil jangan langsung makan nasi biarkan dulu perut kondusif. Misalnya kita salat Magrib dulu.
Kebetulan kami menyediakan obat-obat generik di rumah untuk mengatasi penyakit-penyakit ringan. Macam-macam obat khusus untuk saya dan suami. Kami masing-masing ada kotak obat yang berisi obat sesuai kebutuhan kami untuk mengatasi penyakit yang selalu datang akibat usia yang sudah tidak muda lagi.
Perlu diketahui bahwa orang yang berpenyakit gangguan lambung tidak sembarangan minum obat, banyak obat yang tidak cocok termasuk obat maag itu sendiri. Obat-obat yang tidak cocok tersebut bukan menyembuhkan malah mengakibatkan lambungnya terganggu. Makanya maag dikatakan penyakit yang gampang-gampang susah.
Setelah perut kondusif karena telah berbuka dengan makanan dan minuman tajil, barulah kita makan makanan berat, misalnya setelah kita salat tarawih. Idealnya makan nasi itu setelah tarawih. Perut terasa nyaman. Makanlah sedikit saja apalagi usia sudah lanjut, tidak perlu makan sampai kekenyangan. Makan sesuai empat sehat lima sempurna. Ingat pula jangan makan makanan pedas atau yang asam.
Makan jangan pula disertai minuman yang dicampurkan es ke dalamnya apalagi minuman bersoda. Jangan minum minuman beralkohol, kopi, dsb. Karena makan tidak terlalu banyak orang yang sakit maag sering merasa lapar sediakanlah kue-kue kering atau kolak untuk cemilan. Boleh dimakan kalau terasa lapar.
Setelah makan makanan berat, orang yang sakit maag boleh minum obat maag setelah makan. Insyaallah penyakit ini akan jinak dan tidak akan mengganggu ibadah saum kita. Saum kita di bulan Ramadan lancar dan penyakit dapat kita atasi. Kita tidak akan terganggu dengan penyakit kita yang selalu stia menemani kita ke mana pun kita pergi. Berdamailah dengan penyakit ini.
Kami bukan dokter, maaf bila ada yang salah. Ini uraian berdasarkan pengalaman keluarga saya (suami) yang selalu terganggu dengan penyakit ini. Kami sudah akrab dan bisa mengatasinya. Alhamdulillah ibadah saum bisa dilaksanakan dengan baik.