Nurulis
Nurulis Lainnya

Stay strong, never give up !!

Selanjutnya

Tutup

TRADISI Pilihan

Lebarannya Anak-Anak, Biarkan Mereka Tersenyum Ceria

6 Mei 2022   07:29 Diperbarui: 6 Mei 2022   07:32 680
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lebarannya Anak-Anak, Biarkan Mereka Tersenyum Ceria
Ilustrasi: shutterstock 

Hayo siapa yang masih suka dapat angpao lebaran?  Semua pasti suka kan? Tentunya.  

Lebaran selalu tidak lepas dengan yang namanya angpao, THR buat anak-anak. Kenapa anak-anak ? Karena mereka lah yang sebagian besar mendapatkan itu, sasaran utamanya. 

Dan nyatanya banyak orang tua yang selalu menyediakan angpao, terkhusus dan teristimewa buat anak-anak.  Jauh-jauh hari sebelum lebaran malah. 

Bahkan sampai di bela-belain tukar uang baru, katanya buat kasih THR buat mereka. Hmm... so special.  Bener kan?  

It's okay. Berbagi THR untuk anak-anak adalah tradisi yang  perlu dilestarikan. Momen indah setahun sekali yang sangat anak-anak nantikan.  

Tahukah yang paling membuat mereka bahagia?  Tersenyum ceria, begitu memasuki rumah demi rumah  yang di kunjunginya? Tentu saja yang utama adalah angpao lebarannya. Meskipun orang tua mereka sendiri bisa memberikan itu,  tapi angpao dari hasil berkunjung ke rumah para saudara, tetangga, sungguh berbeda,  memberikan kesenangan tersendiri bagi mereka. 

Coba dengar percakapan klise dari beberapa anak kecil ini ! 

"Nanti ke rumah yang itu dulu ya,  baru ke sana ", kata salah seorang anak. 

"Ogah ah,  langsung sana saja, di situ nggak di kasih angpao nanti ", balas salah seorang temannya.  

"Nggak boleh begitu,  kita niatnya silatutahmi, nggak boleh pilih-pilih.  Uhmmm ..... biarpun senang juga kalau dapat angpao ", ingat teman yang lainnya. 

Hmmm....gimana?  Bocil sekarang pinter-pinter yah kalau masalah uang. Ternyata pengaruh uang sebegitu dahsyatnya. 

Bukan hanya kalangan dewasa atau emak-emak yang matanya jadi ijo karena lihat uang,  bocil pun juga begitu.  Mereka sangat paham guna dan manfaat uang. Jiwa-jiwa polos mereka tidak bisa mengelak dari yang namanya uang. Ruarrr biasa ! 

Okey,  fokusnya bukan itu. Terutama adalah bagaimana niat dan kemauan orang tua untuk memberi bocil-bocil itu angpao. Membuat mereka bergembira dengan membagi sedikit rejeki kita untuk mereka.  Setahun sekali. 

Eitsss, maksudnya angpao lebarannya, kalau mau memberi mereka yang membutuhkan tidak harus menunggu setahun sekali loh,  setiap waktu juga bisa. 

Setelah berpuasa sebulan, lalu disempurnakan dengan zakat fitrah, nah waktu lebaran adalah praktek nyatanya. Kelanjutan amalan baik selama Ramadhan, yang sangat dianjurkan untuk memperbanyak sedekah. Setelah Ramadhan pun, perbuatan baik itu harus tetap berlanjut. Bukan begitu ? Absolutely! 

Banyak berbagai makanan,  jajanan,  di setiap rumah yang dikunjungi pasti ada itu.  Sudah biasa. Tapi bagi angpaonya , itu yang diharapkan. Let them happy,  jangan biarkan usaha keras mereka tidak membawa hasil ! 

Kapan lagi bocil-bocil itu menikmati waktunya dengan menghitung uang hasil jerih payahnya, kalau bukan waktu lebaran, bener nggak?  Ehhh...lucu loh, kadang bikin senyum sendiri lihat mereka bolak-balik menghitung angpao lebarannya, adalah merupakan hiburan tersendiri juga buat orang tua.  

Semoga Allah selalu memberi keluasan rejeki pada kita untuk berbagi. Menyenangkan anak-anak,  orang lain, membuat mereka tersenyum bahagia, kenapa enggak?  Karena dengan  membuat orang lain bahagia,  akan menjadikan kebahagiaan tersendiri.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun