Oktav Unik Ardiana
Oktav Unik Ardiana Guru

Anak perempuan pertama dari 4 bersaudara yang tengah belajar mengabdi pada dunia pendidikan. Masih terus belajar, belajar, dan belajar

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Atasi Isrof dengan Berbagi Bak Ikatan Ion

2 Mei 2020   17:38 Diperbarui: 2 Mei 2020   17:38 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Atasi Isrof dengan Berbagi Bak Ikatan Ion
Sumber: shutterstock.com "

Selain mendapat ganjaran berlipat, bersedekah dan berinfak merupakan investasi akhirat yang pahalanya tidak akan terputus meskipun kita telah tiada. Bukankah itu sangat menjanjikan? Tak akan ruginya bukan? Selain terhindar dari perilaku isrof, kita juga menuai pahala tak berkesudahan. Kuncinya tentu satu. Ikhlas. Lillaah. Hanya karena Allah semata.

5. Selalu bersyukur kepada Allah

"dan ridalah dengan apa yang diberikan Allah untukmu, maka kamu menjadi orang yang paling kaya..." (HR. Imam Baihaqi)

Definisi kaya tak selalu bergelimang harta, saat kita bersyukur bukankah itu nikmat yang paling membahagiakan? Kaya bukan seberapa banyak harta yang kita punya, namun seberapa banyak yang dapat kita beri dan kita bagi pada sesama. Setuju?

Dalam hal ini kita berusaha untuk memanfaatkan apa yang kita punya dengan sebaik-baiknya. Setiap orang memiliki kebutuhan masing-masing. Antar satu dengan yang lainnya berbeda. Dalam suatu keadaan sesuatu yang bagi kita merupakan kebutuhan primer, bisa jadi bagi orang lain merupakan kebutuhan sekunder atau tersier. Begitu pula dalam kebutuhan bahan makanan.

Bagi suatu keluarga yang beranggotakan 4 orang kebutuhannya tidak sama dengan keluarga yang memiliki anggota 7 orang. Semakin banyak anggota keluarga, keperluan secara umum juga lebih banyak dan beragam.

Menggunakan secukupnya, berbagi apa yang kita punya. Belajar dari ikatan ion (ionik)

Saat kita belajar kimia dasar, kita kenal ikatan ion yang terjadi antara unsur (atom) logam dan non logam. Suatu atom yang memiliki kelebihan elekron akan melepaskan elektronnya dan memberikan pada atom yang kekurangan elektron agar kedua pihak mencapai kestabilan. Ikatan yang indah bukan? Saling melengkapi. Manusia pun demikian, daripada kita bersikap boros dan berlebihan dalam pemenuhan kebutuhan, bukankah akan lebih baik apabila kelebihan yang kita punya dapat dibagi dengan orang lain?

Misalnya saja ketika kita memasak makanan dengan jumlah banyak, tak ada salahnya ketika kita membagikan dengan orang yang membutuhkan. Selain mendapat pahala sedekah, bukankah berbagi itu indah? Dan makanan kita tidak akan terbuang sia-sia, justru menjadi manfaat bagi yang menerima.

Jadi, sebuah atom saja mau berbagi kelebihan elektron, bagaimana dengan kita?

  Cilacap, 02 Mei 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun