Oktav Unik Ardiana
Oktav Unik Ardiana Guru

Anak perempuan pertama dari 4 bersaudara yang tengah belajar mengabdi pada dunia pendidikan. Masih terus belajar, belajar, dan belajar

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

One Day One Juice and Juz: Detoksifikasi Alami Imun dan Iman

3 Mei 2020   17:08 Diperbarui: 3 Mei 2020   17:12 873
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
One Day One Juice and Juz: Detoksifikasi Alami Imun dan Iman
Sumber: instagram.com/pondok_sayur

Persea americana. Si hijau berdaging lunak dan lekat . Kaya manfaat. Pun berkhasiat. Kantuk terangkat. Ibadah sahur menjadi nikmat.

          Sahur merupakan salah satu rangkaian aktivitas ketika seseorang berpuasa, terutama di bulan Ramadhan. Sebagian orang memilih sahur dengan menu yang simpel dan sederhana agar tidak repot dalam menyiapkannya. Sebagian lain justru membuat menu yang menggugah selera agar sahur semakin bersemangat.

Apapun pilhan menunya tetap usahakan tak melewatkan kesempatan sahur ya, karena terdapat banyak kebermanfaatan didalamnya. Hal ini dijelaskan dalam sebuah hadits muttafaqun'alaih, dari Anas bin Malik, Nabi shallallahu'alaihi wa sallam bersabda yang artinya,

"Makan sahurlah kalian karena dalam makan sahur terdapat keberkahan." (HR. Bukhari no 1923 dan Muslim no 1905)

Kegiatan sahur yang bernilai sunnah pun membawa kebaikan buat tubuh kita. Menyiapkan bekal energi untuk melewati ibadah puasa dari terbit fajar sampai tenggelamnya sang surya.

          Dalam suatu waktu, saya memikirkan sesuatu yang dapat dikonsumsi saat sahur namun tidak menyebabkan rasa kantuk pasca selesai sholat Shubuh. Godaan untuk kembali tidur selepas altivitas sholat dua rakaat pagi hari rasanya sangat sulit untuk dienyahkan. Padahal setelah itu harus menyiapkan materi pembelajaran dalam jaringan untuk peserta didik selama School from Home. Sungguh mengantuk merupakan nikmat sekaligus godaan.

Pada akhirnya jari ini mengetik di sebuah akun pencarian berkaitan dengan menu yang tidak membuat rasa kantuk hadir selepas sahur namun tetap mengenyangkan. Tertarik tentang sebuah olahan sederhana yang tak membutuhkan waktu lama untuk menyiapkannya, yakni jus buah. 

Kemudian, pandangan beralih untuk mencai video melalui channel Youtube, benar saja. Muncul berbagai video resep tentang jus buah. Terpilih satu buah resep yang sudah sangat familiar yakni jus alpukat. Saya mengambil pena dan kertas untul menulis resep dalam video tersebut meliputi bahan dan cara membuatnya, meskipun saya yakin sebagian dari kita sudah biasa membuatnya.


Bahan-bahan:

2 buah alpukat segar yang sudah matang

2 sachet susu kental manis putih

1 sachet susu kental manis coklat

80 ml air secukupnya dan gula cair

Es batu secukupnya

Cara membuat:

1. Belah alpukat menjadi dua bagian, ambil dagingnya menggunakan sendok dan masukkan ke dalam blender

2. Tambahkan susu kental manis putih dan air secukpnya serta gula cair.

3. Haluskan buah alpukat dengan kecepatan sedang.

4. Hiasi gelas dengan susu kental manis coklat di bagian sisinya

5. Masukkan es batu sesuai selera

6. Tuangkan alpukat yang telah dihaluskan ke dalam gelas tersebut

7. Jus alpukat siap dihidangkan.

(sumber : channel Youtube Info Kesehatan Indonesia)

Beberapa takaran dalam resep tersebut bisa dikurangi atau ditambah sesuai selera masing-masing dan kebutuhan banyaknya anggota keluarga yang turut meminumnya, terutama agar kadar gulanya tidak begitu banyak. Kandungan gula yang terlalu banyak justru akan membuat rasa kantuk tak hilang. So, sesuaikan dengan kebutuhan kita ya..

Sumber: https://instagram.com/pondok_sayur?igshid=wjo23si4lb16
Sumber: https://instagram.com/pondok_sayur?igshid=wjo23si4lb16

Buah alpukat mengandung lemak tak jenuh (lemak baik), karbohidrat rendah gula, vitamin A, vitamin B2, vitamin B3, vitamin C, protein, dan potassium (Samson, 1980; Andi, 2013). Buah kategori musiman yang berasal dari Amerika ini kaya manfaat untuk kesehatan dan kecantikan. 

Selain membuat kenyang, ternyata buah alpukat memiliki kandungan serat tinggi. Apabila dikonsumsi secara rutini setiap hari, asupan serat yang cukup dapat melancarkan sistem pencernaan dan mencegah berbagai penyakit seperti stroke, diabetes, kanker, obesitas, tekanan darah tinggi, hingga serangan jantung (Andi, 2013). 

Di samping baik untuk kesehatan, karakteristik alpukat yang melembabkan kulit dapat diracik menjadi masker maupun lulur ditambah dengan bahan-bahan alami lainnya. Campuran buah alpukat yang dihaluskan lalu ditambah sedikit garam, madu, dan air lemon mampu mengangkat sel kulit mati di wajah serta bagian kulit lainnya.

Detoksifikasi Imun dan Iman

Menjaga Imun

         Buah alpukat yang memiliki karakterisitik berkulit hijau dan didalamnya terdapat daging buah bertekstur lembut ternyata memiliki kemampuan untuk memperbaiki fungsi organ hati. Buah alpukat mampu membuang racun di dalam hati atau sering disebut dengan detoks alami. 

Alpukat mengandung glutathione yang merupakan anti oksidan terbaik untuk menangkal radikal bebas yang berasal dari udara, asap kendaraan, asap rokok, dan pestisida (www.webkesehatan.com). 

Glutathione juga dapat menetralisir zat-zat yang masuk ke dalam tubuh seperti makanan dan sisa metabolisme obat. Hati menggunakan glutathione untuk membuang racun, termasuk formalin, acetaminophen, benzpyrene, dan beragai senyawa berbahaya lainnya sekaligus mengambil peran penting dalam reaksi detoksifikasi tubuh. Apalagi di musim wabah pandemi seperti saat ini. Konsumsi buah-buahan sangat dianjurkan untuk meningkatkan ketahanan imun tubuh.

Menjaga Iman

          Jika jus alpukat dapat digunakan untuk menjaga imun, maka Juz Al-Qur'an mengambil peran sebagai detoksifikasi iman. Tak selamanya tingkat keimanan kita naik, sesekali kefuturan datang menghampiri. Charge ruhiyah melalui interaksi dengan tiap firman-Nya akan menghilangkan kegelisahan dan kekhawatiran di dalam hati (qalb).

"Orang-orang yang beriman akan memiliki hati yang tenang dan tenteram jika selalu ingat dengan Allah SWT, maka ingatlah karena hanya dengan mengingat-Nya, hatimu akan tenteram." (Ar-Ra'd:28)

Dengan membaca sedikit demi sedikit ayat per ayat dalam kitab-Nya serta berusaha memahami terjemahannya akan mendetoks hati (qalb) kita dari penyakit hati (amrodul qulub) seperti bangga diri, sombong, marah, dengki, dan rakus. Terlebih lagi apabila kita melakukannya secara konsisten dan berkesinambungan, insyaAllah jiwa kita terdidik menjadi pribadi yang lebih tenang dan sabar dalam menghadapi segala ujian yang menyapa.

Tak ada salahnya mencoba beranjak sahur dengan meminum segelas jus alpukat dan dilanjutkan membaca satu juz Al-Qur'an sembari menunggu adzan Shubuh berkumandang.

Imun sehat, iman menguat.

Cilacap, 03 Mei 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun