Haryadi Yansyah
Haryadi Yansyah Wiraswasta

ex-banker yang kini beralih profesi menjadi pedagang. Tukang protes pelayanan publik terutama di Palembang. Pecinta film dan buku. Blogger, tukang foto dan tukang jalan amatir yang memiliki banyak mimpi. | IG : @OmnduutX

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Di Balik Layar (Keikutsertaan Saya di) Lomba THR Kompasiana

16 Juni 2018   02:32 Diperbarui: 16 Juni 2018   21:24 1216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Di Balik Layar (Keikutsertaan Saya di) Lomba THR Kompasiana
Gambar dari jadiberita.com

Nah, di lomba THR Kompasiana ini, motivasi saya juga sangat jelas : Saya ingin memenangkan hadiah utama, yakni Iphone X itu.

Saya bukanlah orang yang gadget freak. Saya bahkan tidak tahu harga Iphone X itu seberapa mahal saat dulu memutuskan ikut lomba. Yang saya tahu, Iphone memang produk mahal. Jadi, sepertinya Kompasiana tidak main-main dalam menyediakan hadiah dalam lomba kali ini. Jelas, lha wong nulisnya mesti sebulan penuh loh. Effort untuk berpartisipasi di lomba ini sangat-tidak-receh hehe. Maka, sudah sepantasnya hadiah yang dipilih adalah hadiah yang spesial. Worth it to get-lah istilahnya.

Bertahan menggunakan hape dengan layar rusak (retak dan ada tanda hitam) sepert ini. Gambar milik pribadi.
Bertahan menggunakan hape dengan layar rusak (retak dan ada tanda hitam) sepert ini. Gambar milik pribadi.
Blog pribadi saya niche-nya adalah traveling. Saya bukan blogger tekno yang sering mengulas gadget sehingga terbuka kerja sama dengan produsen gadget seperti teman-teman saya yang lain. Sering saya menatap takjub saat mengetahui, teman-teman saya ini akan mendapatkan gadget baru setiap kali ada produk baru yang dikeluarkan perusahaan tersebut.

Iri? Bisa jadi. Manusiawi bangetlah. Siapa yang gak mau dikasih hape/laptop tiap 2 sd 3 bulan sekali, coba? hehehe. Tapi, saya cukup tahu diri untuk tidak "gragasan" mengambil semua kesempatan yang saya tahu tidak saya kuasai. Toh, porsi rezeki itu sudah ada pos-posnya masing-masing.

Untuk penggunaan handphone, sejak pertama kali punya belasan tahun lalu saya juga termasuk orang yang setia. Saya tidak dengan mudah terpengaruh berganti hape setiap kali ada produk baru yang muncul. Gila aja lu Ndro. Haha, emang cari duit gampang?

Saya biasanya baru berganti hape ketika hape lama saya sudah mati total dan tidak dapat digunakan lagi. Nah, hape terakhir yang hingga detik ini saya pakai pun saya beli tahun 2015. Hape pabrikan Tiongkok murah meriah seharga 1,8 juta merek Xiaomi. Alhamdulillah, walaupun murah(an), hape ini cukup untuk mengakomodasi kebutuhan saya sehari-hari.

Sekarang hapenya sudah mulai rusak. Layarnya pecah, kemampuanya makin hari makin menurun. Kadang, ketika sedang dipakai tahu-tahu mati sendiri atau tiba-tiba freeze sehingga harus direstart baru hidup lagi. Walau begitu, jasanya banyak, dan hape itulah yang telah menemani penjelajahan saya ke banyak tempat selama 3 tahun lebih ini. Dari Aceh, Maluku Utara hingga ke India, Hong Kong dan Arab Saudi sana.

"Gak niat mau ganti?"

Uh mau banget. Walau belum mati total, saya mulai keteteran dengan performanya yang kian menurun. Kadang, kalau lagi pelesiran, mau menangkap satu momen melalui fitur kamera atau mau update di Insta Story, eh tiba-tiba hapenya ngadat. Atau, pas genting mau pakai fasilitas m-banking, eh tahu-tahu hapenya mati sendiri.

Namun, untuk membeli hape yang baru, saya masih menahan diri mengingat dalam beberapa waktu ke depan, saya harus mempersiapkan banyak dana untuk perjalanan saya selanjutnya. Jadilah, begitu Kompasiana menyelenggarakan lomba THR Kompasiana ini, saya antusias untuk ikutan.

Sekali lagi, saya bukan orang yang brand oriented. Ibaratnya nih, hadiahnya bukan Iphone pun, saya kira akan tetap ikutan selama memang spek-nya mumpuni, dan produknya memang worth to get dengan effort menulis sebulan penuh. Saya gak begitu peduli mereknya apa. Ngebayangin nanti di perjalanan selanjutnya saya bisa pakai hape baru yang nggak ngadat saja sudah mencuatkan motivasi tersendiri bagi saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun