ex-banker yang kini beralih profesi menjadi pedagang. Tukang protes pelayanan publik terutama di Palembang. Pecinta film dan buku. Blogger, tukang foto dan tukang jalan amatir yang memiliki banyak mimpi. | IG : @OmnduutX
Fenomena Keberadaan Kue Kering Vs Pempek Palembang Saat Lebaran
Belum dapat dibuktikan secara statistik, namun, umumnya lebarannya orang Palembang itu ya suguhannya adalah pempek beserta variannya. Eh? Ya maksudnya olahan adonan pempek yang kemudian dibikin jadi berbagai macam makanan lain seperti tekwan, model, laksan, celimpungan, dsb.
"Men lebaran nih, lemaknyo majo'ke cuko tula!"
Kalau lebaran gini, enaknya ya makan pempek!
Itu yang sering saya denger kalau ada tamu atau kerabat yang datang sanjo lebaran ke rumah. Makanya, menjelang lebaran seperti sekarang, ibu biasanya sudah nyetok daging ikan dan akan mengolahnya menjadi pempek. Yeah, walaupun tahun ini kondisi ibu nggak memungkinkan mengerjakannya sendiri, namun, demi hidangan spesial lebaran untuk keluarga kesayangan dan handai tolan, ibu minta bantuan seseorang untuk membuat pempek tersebut.
Tetap Beli Kue Kering
Walaupun stok pempek memadai, ibu biasanya akan tetap berbelanja berbagai macam kue kering untuk ditempatkan ke toples di atas meja.
"Nggak enak kalau gak ada kuenya. Gak kelihatan kayak lagi lebaran," ujarnya satu kali.
Gak semuanya berisi kue kering, sih. Toples-toples lain biasanya berisi kacang goreng, kerupuk, keripik atau bahkan coklat-coklat kecil yang biasanya jadi incaran para anak-anak. Untuk kue kering, sebagaimana sejuta keluarga lainnya, ya akan ada nastar.
"Di rumah kami gak ada tuh nastar. Nggak suka."
Yawdah kalau gak suka. Berarti nggak termasuk di daftar satu juta keluarga yang menyediakan nastar versiku hahahaha. Oke oke, bercandanya udahan. Balik lagi ke nastar, ya. Tahu nggak kalau ternyata nastar itu dinamakan dari bahasa belanda yakni "Ananas" dan "Taart" yang berarti Tart Nanas?
Selain 3 jenis kue di atas, biasanya ada beberapa kue kering lain yang ibu beli tergantung ketersediaan di pasar dan keinginan saat membeli. Tapi, rasanya ketiga kue itulah yang mendominasi lebaran kami selama ini.
Kue Kering Harus Mengalah
Pernah nggak kejadian kue kering masih nyisa banyak padahal lebaran sudah usai? Hehe, nah itu yang biasanya terjadi di keluarga kami. Penyebabnya ya karena keberadaan pempek tadi. Orang lebih pilih pempek atau kue basah khas Palembang yang jauh lebih banyak variasinya.
Kue kering biasanya diicip oleh tamu yang mampir sekadarnya, gak punya waktu banyak dan harus moving ke rumah-rumah lain. Atau juga yang sudah seharian sanjo dan perutnya penuh maka untuk menghormati tuan rumah, ya makan kue kering sajalah.
Tapi, umumnya orang yang datang ke rumah akan disuguhi pempek, terutama teman-teman terbaik yang datang sambil berghibah berjam-jam sehingga butuh energi yang lebih banyak dari pempek ketimbang yang ada dari kue kering hahaha.
Omong-omong soal kue, saya jadi kangen saat masa jadi pegawai kantoran yang saat pertama kali ngantor semua pada bawa makanan dan saling icip satu sama lain. Nah, kue kering ini biasanya yang paling banyak dibawa oleh sejawat. Karena? Ya hanya kue kering yang masih tersisa hahaha.
Jadi, apa kue kering favorit keluarga kalian? Lalu, apakah nasipnya juga harus mengalah seperti kue kering yang ada di kediaman keluarga kami?