Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com
Asa Ramadan 2020: Ibadah Makin Taat, Karir Meningkat, Jodoh Merapat, dan Senantiasa Sehat
Tampaknya mungkin takwa banget, tapi hati manusia siapa yang tahu. Allahua'lam. Maka dari itulah, perbuatan baik harus terus dilakukan tanpa memandang besar atau kecilnya pahala. Saya, dan kita semua tidak akan pernah tahu kebaikan mana yang akan mengantar kita ke surga.
Memulai suatu ibadah barangkali cukup mudah. Ibaratkan lembur kerja, sekali-dua kali lembur kita masih semangat. Tapi, bagaimana jika 1 bulan penuh harus lembur? Pasti membosankan. Itulah yang jadi wujud betapa sulitnya istiqomah alias konsisten dalam ketaatan beribadah.
Agar konsisten, saya berusaha untuk selalu merenungkan kalam indah Allah di Surah At-Thalaq ayat 2-3:
"Barang siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya."
Indah sekali firman Allah ini. semoga momentum ramadan tahun ini bisa menambah ketaatan dan kualitas ibadah kita semua.
Kedua, Karir Meningkat
Pernah dengar hadis tentang doa Rasulullah yang ingin hidup dalam keadaan miskin, mati dalam keadaan miskin, dan dikumpulkan bersama orang-orang miskin? Jika pernah, dan langsung menelannya bulat-bulat maka sia-sialah saya menuliskan harapan tentang karir ini.
Terang saja, maksud miskin di sana adalah tawadhu (rendah hati) dan khusyuk. Kalau maksudnya miskin sungguhan, saya yakin hampir tidak ada seorang pun dari kita yang mau didoakan seperti ini.
Secara pribadi, saya punya motivasi besar untuk memiliki karir yang cerah. Bukan semata-mata karena saya anak sulung, melainkan untuk memudahkan niat baik yang butuh modal. Kegiatan mengajar lancar, menulis tetap istiqomah, begitu pula dengan job tak terduga lainnya.
Mengajak orangtua naik haji, inilah tujuan utama mengapa saya ingin meningkatkan karir secara sungguh-sungguh dan halal. Tujuan kedua? Ya, untuk modal nikah. Tujuan ketiga? Kesejahteraan saya dan keluarga.
Alhamdulillah, bersyukur kepada Allah karena saya dan kita semua masih diberikan kesempatan umur untuk melantunkan doa-doa mulia di bulan ramadan tahun ini. Maka darinya, izinkanlah saya untuk kembali melantunkan doa yang tertuang dalam Surah Tha-haa: 28-29.
"Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku."
Ketiga, Jodoh Merapat