Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/
Apa Akibatnya Jika Salah Mengisi Bahan Bakar Mobil?
Pagi ini --Senin 8 April 2024, saya berkendara dengan mobil dari Yogyakarta menuju Solo, bersama istri dan seorang teman sebagai driver. Sampai di Klaten, kami berhenti mengisi bahan bakar di SPBU Klepu, Klaten.
"Pertalite, tigaratus ribu ya Mas," ujar saya kepada petugas.
"Pertalite, tigaratus ribu..." petugas mengulang omongan saya.
"Bisa gesek mas?" tanya saya.
"Maaf tidak bisa Pak. Hanya menerima cash", jawabnya.
"Ada ATM di area ini?" tanya saya.
"Ada BNI di pojok sana" jawabnya sambil menunjuk ke arah ATM.
"Saya ambil uang dulu..."
"Silakan ambil uang dulu. Nanti diisi setelah mengambil uang", jawab petugas.
Saya turun dari mobil, berjalan menuju ATM. Di bilik ATM masih antre dua orang. Alhamdulillah transaksi mereka cepat. Saya segera menarik uang cash tigaratus ribu rupiah.
Saya bergegas berjalan menuju mobil yang masih tetap berada di tempat semula, dekat mesin pompa SPBU. Kebetulan tak ada mobil lain yang mengantre.
"Tigaratus ribu ya..." ujar petugas sambil mulai mengisi bahan bakar ke mobil.
"Dari nol ya..." ujarnya, standar.
Uang tigaratus ribu segera saya serahkan petugas.
"Pakai nota tidak Pak?"
"Tidak usah", jawab saya, sembari kembali masuk ke dalam mobil.
Saya tidak memperhatikan proses pengisian --seperti biasanya. Percaya saja kepada petugas.
Pengisian bahan bakar selesai. Kami segera bergerak menuju Solo. Namun baru berjalan beberapa menit, mendadak mesin mobil mati dan tak bisa dihidupkan lagi. Posisinya tepat di exit tol Kuncen, Ceper, mobil berhenti.
Teman saya yang mengendarai mobil menyatakan, "SPBU tadi pasti salah isi bahan bakar. Sepertinya diisi dengan Dexlite, bukan Pertalite. Makanya langsung mogok".
Saya segera turun dari mobil menjelaskan kepada petugas yang sangat banyak berjaga di sekitar exit tol. Beberapa petugas dengan sigap mendorong mobil menuju tempat yang aman.
Saya perhatikan, petugas terdiri dari Polisi, petugas kesehatan, adik-adik Pramuka dari beberapa sekolah, dan mitra kepolisian. Kami dipersilakan duduk menunggu di Posko. Sementara seorang Polisi membantu kami menghubungkan dengan bengkel terdekat.
"Harus dengan truk towing Pak, biar lebih aman, karena mobilnya matic", ujar pak Polisi. Saya setuju.
Beberapa saat kemudian petugas bengkel datang membawa truk towing. Dengan cekatan petugas bengkel membawa mobil dengan truk. Kami semua duduk di dalam mobil, yang diangkut dengan truk towing, menuju Wahyu Motor di kota Klaten.
Rupanya benar. Petugas SPBU salah mengisi bahan bakar. Harusnya Pertalite namun diisi Dexlite.
Di bengkel, tangki bahan bakar diturunkan, kemudian dikuras sampai habis. Semua saluran dipastikan bersih dari Dexlite. Busi-busi juga dibersihkan. Sekitar tiga jam, proses perbaikan mobil selesai. Padahal kondisi bengkel sangat ramai oleh mobil yang hendak diservis.
Berapa tagihannya? Total tagihan adalah Rp. 835.000, dengan perincian truk towing 400.000, pertalite 100.000, injector cleaner 85.000, serta pengerjaan kuras tangki dan servis mesin 250.000.
Inilah harga yang harus dibayar untuk sebuah kesalahan mengisi bahan bakar. Lebih mahal dari harga bahan bakar yang diisikan. Kami mengisi 300.000, dan karena salah isi, harus menambah biaya 835.000. Berarti total kami harus mengeluarkan Rp. 1.135.000.
Seorang teman menyatakan, minta ganti rugi kepada SPBU. Namun saya pikir, tadi saat mengisi tidak ada nota sebagai bukti pengisian. Pun tidak ada rekaman percakapan sebagai alat bukti. Jika petugas SPBU menyangkal, tak ada bukti apapun. Saya memilih untuk tidak komplain, karena khawatir menyita waktu saya di bulan Ramadan.
Dari peristiwa ini, ada beberapa catatan dan ungkapan saya. Pertama, ucapan terimakasih kepada para petugas di exit tol Kuncen, Ceper, Klaten. Terutama kepada bapak Polisi @polres_klaten yang sangat responsif dan ramah membantu kami.
Kedua, ucapan terimakasih kepada pihak Wahyu Motor Klaten @husein_wahyumotor_klaten atas respon cepat mengirim truk towing dan membereskan kerusakan mobil kami. Di tengah puluhan mobil --sepertinya lebih dari 50 mobil, yang antre memenuhi bengkel, kami mendapatkan pelayanan yang cepat dan memuaskan.
Ketiga, kepada pihak SPBU --di manapun, agar lebih cermat dan hati-hati dalam melayani konsumen. Kesalahan pengisian bahan bakar bisa berakibat fatal bagi mobil. Selain itu, terbukti telah merepotkan sangat banyak pihak, dan membuat pengeluaran dana yang membengkak. Waktu saya menjadi tersita gara-gara harus memperbaiki kerusakan mobil.
Keempat, kepada para konsumen bahan bakar, agar lebih cermat dan hati-hati saat proses pengisian bahan bakar. Pastikan bahan bakar sesuai dengan jenis mobil. Di sini kita mengetahui salah satu manfaat nota pembelian.
Selamat menikmati ibadah di akhir Ramadan. Semoga penuh ampunan dan keberkahan.