SRI PATMI
SRI PATMI Mahasiswa Magister Program Studi Strategi Pertahanan

Membumikan Aksara Dari Bahasa Jiwa. Takkan disebut hidup, jika tak pernah menghidupi.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Lembutkan Hati Untuk Meminta Dan Memberi Maaf

14 April 2022   02:18 Diperbarui: 30 April 2022   21:43 1124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lembutkan Hati Untuk Meminta Dan Memberi Maaf
Lembutkan Hati Untuuk Meminta dan Memberi Maaf (sumber : time.com) 

Disaat seperti ini, selayaknya manusia yang bermodalkan manusiawi bersikap hati-hati dalam berucap dan bertindak. Mungkin saja, hal yang selama ini dirasa benar justru tidak benar dimata orang lain. Bisa juga sebaliknya. Melembutkan perkataan akan menjauhkan diri dari dorongan nafsu dan emosi yang menjadi-jadi.       

Meminta maaf bukan hanya menjadi solusi kesehatan fisik dan mental. Dengan meminta maaf bukan pula menjatuhkan harga diri. Apalagi jaminan kepastian telah diberikan oleh Rabb Yang Maha Menghidupkan bagi manusia yang meminta dan memberi maaf diantaranya adalah :

"Abu Hurairah berkata, telah bersabda Rasulullah SAW: 'Barangsiapa pernah melakukan kezaliman terhadap saudaranya, baik menyangkut kehormatannya atau sesuatu yang lain, maka hendaklah ia minta dihalalkan darinya hari ini, sebelum dinar dan dirham tidak berguna lagi (hari kiamat).(Kelak) jika dia memiliki amal saleh, akan diambil darinya seukuran kezalimannya. Dan jika dia tidak mempunyai kebaikan (lagi), akan diambil dari keburukan saudara (yang dizalimi) kemudian dibebankan kepadanya." (HR Bukhari)


"Sedekah itu tidak mengurangi harta dan tidaklah Allah menambah bagi seorang hamba dengan pemberian maafnya (kepada saudaranya) kecuali kemuliaan (di dunia dan akhirat), serta tidaklah seseorang merendahkan diri karena Allah kecuali Dia akan meninggikan (derajat)nya (di dunia dan akhirat)."


"Tidaklah Allah memberi tambahan kepada seseorang hamba yang suka memberi maaf melainkan kemuliaan." (HR. Muslim)


"Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma'ruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh." (QS Al-A'raf: 199)

Butuh keberanian, keyakinan dan sikap ksatria yang berlapang dada untuk meminta dan memberi maaf. Ramadhan Kareem.. bulan yang tepat dan penuh rahmat. Semoga menjadi momentum bagi diri untuk saling berbenah dan introspeksi diri. Segala khilaf, kesalahan dan luka yang masih menganga. Memanjangkan niat untuk saling menjabat. Merendahkan ego untuk saling bersahabat.

Bogor Barat, 14 April 2022

Salam,

Sri Patmi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun