Tri Rahayu ( Mbak Lily)
Tri Rahayu ( Mbak Lily) Freelancer

Penulis lepas, konten creator

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Dari Al-Qur'an Digital, E book, E Jurnal, hingga Novel Online

27 Maret 2024   20:12 Diperbarui: 27 Maret 2024   20:24 806
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dari Al-Qur'an Digital, E book, E Jurnal, hingga Novel Online
Ilustrasi diambil dari IDN Times 

      Kemajuan teknologi memberikan kita kemudahan dalam mengakses banyak hal. Satu diantaranya adalah kemudahan dalam mengakses informasi dan berkarya. Selama Ramadhan ini, satu kebiasaan yang sedikit bergeser bagi penulis adalah kebiasaan nderes (membaca )Al-Qur'an.


      Motivasi untuk membaca itu lebih kuat karena  adanya komunitas. Sebut saja di masjid di daerah penulis tinggal,hampir semua jamaah sebelum buka bersama selalu murojaah (hafalan surat pendek bersama) sementara yang lainnya ada yang fokus nderes.


    Kebiasaan membaca di bulan Ramadhan bagi penulis bisa dikatakan tidak berkurang. Jika ditanya lebih suka membaca buku dalam bentuk fisik atau ebook. Maka, jawaban penulis tentu saja lebih suka membaca buku fisik. Ada beberapa kelebihan membaca buku fisik, diantaranya kita akan lebih jeli atau detail mengenai bahan bacaan. Namun,  semua kembali pada masing-masing individu.


     Di bulan Ramadhan ini, seiring dengan bertambahnya frekuensi penulis untuk berjibaku dengan huruf, aksara dan aplikasi baca juga tulis, penulis cenderung memanfaatkan beberapa aplikasi untuk membaca.

      Sebut saja, e book dari beberapa situs online yang terjangkau, e book dan jurnal yang terdapat di Perpusnas misalnya. Selain itu, penulis juga memanfaatkan Google  untuk menelusuri jurnal online atau e jurnal. Ada banyak jurnal dari universitas terkenal di dunia ini yang bisa diakses melalui Perpusnas Press. Jika kita kesulitan mengakses kita bisa meminta bantuan pada help desk atau mengirim email pada admin perpustakaan online. 

      Meskipun banyak koleksi jurnal online di perpustakaan online, tentu saja tak selengkap jurnal fisik yang ada diperpustakaan aslinya. Bisa mengakses jurnal online dengan menggunakan akses internet cukup membantu aktivitas penulis.


     Salah satu alasan mengapa penulis lebih condong pada bentuk online, e book, e jurnal, Al-Quran digital bahkan sampai novel online karena kepraktisan dan keterjangkauan dalam berbagai hal. Keterjangkauan waktu juga keterjangkauan biaya akomodasi.

     Dengan membaca versi online kita tidak perlu pergi ke perpustakaan untuk mengakses buku fisik. Beberapa pekerjaan lain bisa kita kerjakan dalam waktu bersamaan. Selain itu, dari segi biaya untuk akomodasi kita  bisa lebih berhemat. Jika kita memiliki aktivitas dalam waktu bersamaan, tentunya mengakses buku online sangat membantu kita.

Ilustrasi gambar : Google Play store 
Ilustrasi gambar : Google Play store 


     Membaca Al-Qur'an digital, apalagi nderes per juz sangat meringankan bagi kita yang belum terlalu mampu nderes beberapa juz sekaligus dalam sehari. Sedikit-sedikit, lama kelamaan akan terselesaikan. 


     Selain Al-Qur'an, dan e book juga e jurnal. Penulis juga acapkali membaca novel online. Novel online  keberadaanya sudah masuk dunia industri. Ada KBM app, Good Novel, Fizzo, Noveltoon, Novelme, dan aplikasi lainnya yang tersedia di playstore. 

   Sebagaimana aplikasi baca lain yang memudahkan kita untuk beraktivitas, membaca maupun menjadi penulis novel online pun bisa mendatangkan uang. Beberapa novel online memberikan apresiasi berupa bonus koin, meskipun jujur kita tetap harus mengeluarkan kuota. Namun jika hal tersebut memberikan dampak positif, hiburan yang akan menyegarkan pikiran apalagi bagi beberapa orang yang sudah menjadi penulis novel online dan berpenghasilan. Menulis di aplikasi tentunya akan memberikan vibes positif, selain penghasilan. Keuntungan lain juga komunitas, jejaring pertemanan penulis, penerbit, juga jejaring  pertemanan lain  di sosial media yang lebih luas.

Sumber ilustrasi: Brilio
Sumber ilustrasi: Brilio


    Meskipun ada begitu banyak dampak positifnya membaca dengan bantuan aplikasi online. Tentu saja, beraktivitas dan berkarya dengan media sosial, serba online juga memiliki dampak negative,diantaranya: 


1. Waktu kita untuk beraktivitas dengan dunia nyata bisa berkurang.


Jika kita tidak pandai mengatur waktu, proporsional dalam menggunakan medsos juga aplikasi baca, aplikasi menulis, maka yang terjadi justru kita membuang waktu percuma. Scroll atas, scroll bawah, bahan atau konten yang sesungguhnya tidak berkaitan dengan apa yang kita kerjakan atau kita butuhkan.


2. Narsistik demi popularitas.


Bekerja dan berkegiatan dengan menggunakan media sosial, acapkali memberikan peluang bagi kita untuk secara tidak langsung pamer. Maksut hati bukan pamer dalam artian berniat membuat orang iri, namun dalam konteks show up hasil kerja atau mempromosikan pekerjaan kita.

Jika semua aktivitas dan pekerjaan yang berkaitan dengan aplikasi baca online harus di show up di media sosial, kadang secara tidak sengaja kita tidak sadar kalau sudah berlebihan, meskipun realitanya kita tidak bermaksud demikian.


3. Kesehatan mata dan tubuh terganggu. 


Banyak duduk, juga menatap layar akan menganggu kesehatan mata. Menulis di aplikasi online, membaca di aplikasi online membutuhkan konsentrasi. Syaraf mata akan tegang, syaraf punggung, bahu, bahkan jari-jari tangan yang kita gunakan untuk mengetik hendaknya kita perhatikan.

Idealnya kita melakukan relaksasi, peregangan. Mengkonsumsi jus Wortel mungkin baik bagi kesehatan mata. Selain itu kita juga bisa melakukan sedikit gerak tubuh di waktu senggang.


    Di bulan Ramadhan ini, tidak ada satu buku atau beberapa buku khusus yang penulis baca. Dari Al-Quran digital dalam versi arab, e book untuk menunjang kegiatan menulis, e jurnal dari Perpusnas press juga situs lain serta beberapa aplikasi novel, menemani kegiatan dan kesibukan penulis.

    Membaca memang memerlukan waktu, di era sekarang acap kali hal ini tersisih dengan tayangan visual seperti video. Meskipun begitu, tak ada salahnya bukan memanfaatkan kemudahan akses internet untuk menunjang kegiatan dan aktivitas kita, terutama kegiatan membaca.

    Mari membaca, salam literasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun