Rini Wulandari
Rini Wulandari Guru

Guru SMAN 5 Banda Aceh http://gurusiswadankita.blogspot.com/ penulis buku kolaborasi 100 tahun Cut Nyak Dhien, Bunga Rampai Bencana Tsunami, Dari Serambi Mekkah Ke Serambi Kopi (3), Guru Hebat Prestasi Siswa Meningkat

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Sebaiknya Olahraga Ringan Tapi Lama Atau Olahraga Berat Tapi Sebentar Saat Puasa?

30 Maret 2024   03:53 Diperbarui: 30 Maret 2024   08:24 748
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sebaiknya Olahraga Ringan Tapi Lama Atau Olahraga Berat Tapi Sebentar Saat Puasa?
Ilustrasi olahraga ringan di rumah saatpuasa sumber gambar kompas health

Karena setiap jenis olahraga memiliki intensitas, durasi, frekuensi, dan manfaat yang berbeda-beda, kita harus pahami dengan baik jangan tergoda suasana langsung olahraga berat. 

Protein bisa membantu membangun dan memperbaiki otot yang rusak akibat olahraga berat. Lemak sehat bisa membantu menyerap vitamin larut lemak dan menjaga kesehatan jantung. Vitamin, mineral, dan serat bisa membantu menjaga fungsi tubuh dan sistem imun.

Selainnya tentu saja istirahatkan tubuh yang cukup, jika tak mau mengalami overtraining atau kelelahan kronis. Overtraining dapat menyebabkan penurunan performa, cedera kronis, gangguan tidur, penurunan nafsu makan, depresi, atau penurunan imunitas.

Jadi sebelum memilih renang, kardio--jenis olahraga yang akan memicu detak jantung dan membuat jantung memompa darah lebih cepat. Atau angkat beban, harus menyesuaikan dengan puasa supaya tidak kedodoran gara-gara terbawa suasana pagi yang segar.

Olahraga Ringan

Biasanya pagi hari jogging ringan adalah pilihan yang paling sederhana bisa dilakukan. Selain bisa membuat tubuh lebih bugar, jogging juga jadi pilihan olahraga yang cocok dilakukan saat kamu ingin menurunkan berat badan.

Begitu juga olahraga ringan lain, seperti naik turun tangga. Mungkin yang selama ini pakai lift bisa mencoba menggantinya dengan aktifitas ini.

Atau lakukan olahraga Sit up dan push up di rumah untuk meningkatkan kekuatan tubuh dan membentuk otot. Atau melakukan Squat, gerakan olahraga ringan yang bermanfaat juga sangat bagus terutama untuk otot kaki dan perut biar kencang. 

Jika masih merasa berat juga pilih yoga aja, yang bisa dengan mudah dilakukan di rumah karena kamu bisa mengikuti instruksi dari YouTube atau ikut bergabung kelas yoga online. 

Jadi bagi kita yang selalu sibuk dan tak sempat olahraga (kecuali terbawa suasana pagi di bulan puasa karena bangun sahur), apa pilihannya?.

Mungkin seperti saran para pakar kesehatan dan olahraga, karena setiap jenis aktivitas olahraga pasti punya manfaat. Kita harus bandingkan olahraga ringan tapi lama atau olahraga berat tapi sebentar, mana yang lebih efektif?

Lagi-lagi semuanya ternyata tergantung pada kondisi kemampuan tubuh kita. Setiap orang tahu daya tahannya yang berbeda-beda saat berolahraga. Jika memang tidak sanggup melakukan olahraga berat walaupun hanya sebentar maka lebih baik melakukan olahraga ringan yang dibuat lebih lama.

Efektivitas olahraga ringan dengan durasi waktu yang lama lebih mengarah pada tujuan penurunan berat badan. Jenis olahraga yang ringan namun cukup lama dilakukan bisa efektif membakar lemak pada tubuh. Dengan begitu sangat direkomendasikan untuk kita yang mengalami kelebihan berat badan.

Sementara itu efektivitas olahraga berat cenderung mengarah pada orang-orang yang ingin membentuk otot. Olahraga berat yang dilakukan secara singkat sangat efektif untuk membentuk dan melatih otot tubuh.

Jadi kesimpulannya menurut para pakar , mau pilih olahraga ringan tapi lama atau olahraga berat tapi sebentar, pilihannya keduanya ternyata sama-sama efektif. Makin baik intensitas dan kebiasaan kita akan makin baik hasilnya. Daripada maksa selama ramadan dan bisa dehidrasi, maka lebih dimulai dari pembiasaan yang ringan tapi teratur saja seperti saya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun