Guru SMAN 5 Banda Aceh http://gurusiswadankita.blogspot.com/ penulis buku kolaborasi 100 tahun Cut Nyak Dhien, Bunga Rampai Bencana Tsunami, Dari Serambi Mekkah Ke Serambi Kopi (3), Guru Hebat Prestasi Siswa Meningkat
Sebaiknya Olahraga Ringan Tapi Lama Atau Olahraga Berat Tapi Sebentar Saat Puasa?
Dulu saat masih kanak-kanak dan remaja, suasana pagi yang sejuk dan segar sering menggoda saya untuk berolahraga bulu tangkis. Tak cuma bermain dihalaman depan rumah dengan net dari jemuran, tapi juga main di lapangan bulutangkis di kampus.
Maka belum genap setengah hari, setelah pulang sekolah langsung tumbang, belum lagi selama di sekolah terasa fokus belajarnya hilang karena dehidrasi yang tinggi.
Bagi olahragawan atau pecinta olahraga seringkali juga tergoda untuk bisa beraktifitas olahraga layaknya di hari normal. Karena beberapa kali di kampus saya lihat ada teman yang hobi berolahraga "berat" dengan lompat tali atau bersepeda saat pagi hari.
Apakah mereka memiliki stamina lebih atau mereka didukung oleh asupan suplemen yang menguatkan daya tahan tubuh?. Ataukah karena pembiasaan yang rutin selama ia berolahraga sebelum ramadan.
Olahraga Berat Itu Apa?
Nah, ada baiknya kita tau juga apa itu olahraga berat, jenis olahraga yang butuh tenaga, stamina, dan intensitas yang tinggi.
Dalam kondisi normal saja kita harus berhati-hati melakukannya. Olahraga berat memang bisa bermanfaat bagi kesehatan dan kebugaran tubuh, seperti meningkatkan metabolisme, membakar kalori, memperkuat otot dan tulang, serta meningkatkan daya tahan dan imunitas.
Tapi olahraga berat juga berisiko cedera, dehidrasi, kelelahan, dan stres jika tidak dilakukan dengan benar dan sesuai dengan kondisi tubuh.
Karenanya paling tidak butuh pemanasan dan pendinginan agar aman dan efektif. Pemanasan dan pendinginan adalah tahapan penting yang harus dilakukan sebelum dan sesudah olahraga berat.
Jadi selama berpuasa melakukan tindakan olahraga berat tanpa persiapan bagi yang terbiasa sekalipun bisa bikin lelah. Pemanasan dilakukan untuk meningkatkan aliran darah, menghangatkan otot, sendi, dan jantung, serta mencegah cedera.
Sedangkan pendinginan untuk menurunkan denyut jantung, menormalkan suhu tubuh, menghilangkan asam laktat, dan mempercepat pemulihan otot.
Biasanya para olahragawan melakukan pemanasan dan pendinginan selama 10-15 menit dengan gerakan-gerakan ringan dan dinamis, seperti jogging, skipping, lari-lari kecil, atau stretching.
Dan bisa jadi, seperti teman saya sudah melakukannya sejak berangkat dari rumah saat berolahraga pagi di bulan puasa sekalipun. Dan tak banyak orang tau soal ini. Sehingga kita pikir lari-lari kecil saja sebelum sprint bisa menjadi solusinya.
Karena godaan suasana pagi saat puasa orang bisa lupa dengan kemampuan dan daya tahan tubuhnya. Olahraga berat juga termasuk angkat beban, HIIT (high-intensity interval training), sprint, lompat tali, atau crossfit.
Karena setiap jenis olahraga memiliki intensitas, durasi, frekuensi, dan manfaat yang berbeda-beda, kita harus pahami dengan baik jangan tergoda suasana langsung olahraga berat.
Protein bisa membantu membangun dan memperbaiki otot yang rusak akibat olahraga berat. Lemak sehat bisa membantu menyerap vitamin larut lemak dan menjaga kesehatan jantung. Vitamin, mineral, dan serat bisa membantu menjaga fungsi tubuh dan sistem imun.
Selainnya tentu saja istirahatkan tubuh yang cukup, jika tak mau mengalami overtraining atau kelelahan kronis. Overtraining dapat menyebabkan penurunan performa, cedera kronis, gangguan tidur, penurunan nafsu makan, depresi, atau penurunan imunitas.
Jadi sebelum memilih renang, kardio--jenis olahraga yang akan memicu detak jantung dan membuat jantung memompa darah lebih cepat. Atau angkat beban, harus menyesuaikan dengan puasa supaya tidak kedodoran gara-gara terbawa suasana pagi yang segar.
Olahraga Ringan
Biasanya pagi hari jogging ringan adalah pilihan yang paling sederhana bisa dilakukan. Selain bisa membuat tubuh lebih bugar, jogging juga jadi pilihan olahraga yang cocok dilakukan saat kamu ingin menurunkan berat badan.
Begitu juga olahraga ringan lain, seperti naik turun tangga. Mungkin yang selama ini pakai lift bisa mencoba menggantinya dengan aktifitas ini.
Atau lakukan olahraga Sit up dan push up di rumah untuk meningkatkan kekuatan tubuh dan membentuk otot. Atau melakukan Squat, gerakan olahraga ringan yang bermanfaat juga sangat bagus terutama untuk otot kaki dan perut biar kencang.
Jika masih merasa berat juga pilih yoga aja, yang bisa dengan mudah dilakukan di rumah karena kamu bisa mengikuti instruksi dari YouTube atau ikut bergabung kelas yoga online.
Jadi bagi kita yang selalu sibuk dan tak sempat olahraga (kecuali terbawa suasana pagi di bulan puasa karena bangun sahur), apa pilihannya?.
Mungkin seperti saran para pakar kesehatan dan olahraga, karena setiap jenis aktivitas olahraga pasti punya manfaat. Kita harus bandingkan olahraga ringan tapi lama atau olahraga berat tapi sebentar, mana yang lebih efektif?
Lagi-lagi semuanya ternyata tergantung pada kondisi kemampuan tubuh kita. Setiap orang tahu daya tahannya yang berbeda-beda saat berolahraga. Jika memang tidak sanggup melakukan olahraga berat walaupun hanya sebentar maka lebih baik melakukan olahraga ringan yang dibuat lebih lama.
Efektivitas olahraga ringan dengan durasi waktu yang lama lebih mengarah pada tujuan penurunan berat badan. Jenis olahraga yang ringan namun cukup lama dilakukan bisa efektif membakar lemak pada tubuh. Dengan begitu sangat direkomendasikan untuk kita yang mengalami kelebihan berat badan.
Sementara itu efektivitas olahraga berat cenderung mengarah pada orang-orang yang ingin membentuk otot. Olahraga berat yang dilakukan secara singkat sangat efektif untuk membentuk dan melatih otot tubuh.
Jadi kesimpulannya menurut para pakar , mau pilih olahraga ringan tapi lama atau olahraga berat tapi sebentar, pilihannya keduanya ternyata sama-sama efektif. Makin baik intensitas dan kebiasaan kita akan makin baik hasilnya. Daripada maksa selama ramadan dan bisa dehidrasi, maka lebih dimulai dari pembiasaan yang ringan tapi teratur saja seperti saya.
Dan sebisanya, kalau saya biasanya saat sore hari biar tak kejauhan dari waktu berbuka, atau malam hari sejenak saat santai setelah tarawih.
Karena kalau dipaksa hanya sesekali malah banyak mudharat alias ketidakmanfaatannya. Olahraga bukannya sehat malah pingsan dan harus segera berbuka puasa ;),
Salam sehat selalu buat semuanya