Choirul Huda
Choirul Huda Wiraswasta

Pencinta wayang, Juventini, Blogger. @roelly87 (www.roelly87.com)

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Belilah Kolak dan Takjil Buka Puasa di Pedagang yang Sepi

15 Maret 2024   10:34 Diperbarui: 15 Maret 2024   10:35 723
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Belilah Kolak dan Takjil Buka Puasa di Pedagang yang Sepi
Ilustrasi dagangan di rumah (Foto: @roelly87)

Sepanjang jalan saya jadi ingat pengalaman Ibu yang jualan lebih dari 20 tahun. Sebagai single parents, Ibu merupakan wanita yang luar biasa.

Tanpa kenal lelah dalam membesarkan dua anaknya. Juga anak angkatnya sejak 2013 silam.

Setiap Senin-Jumat sejak pagi hingga Sore, jualan nasi, lauk, dan sayur. Kebetulan, dekat rumah banyak usaha konveksi, sablon, dan percetakan yang karyawannya pada makan di tempat kami.

Sabtu, Minggu, dan Libur, ganti dengan kue atau cemilan. Belinya, di Pasar Kue Subuh Senen, Jakarta Pusat.

Ketika Ramadan, jam dagang Ibu pun berubah dengan dua kali. Mulai pukul 15.00 hingga selesai buka dan 02.00 WIB sampai jelang imsak.

Seperti halnya pedagang, adakalanya ramai. Jualan cepat habis.

Di sisi lain, kadang juga harus siap saat sepi. Dagangan numpuk, bahkan tidak balik modal sama sekali.

Ya, itu risiko sebagai pedagang. Dulu, seusai Tarawih saya sering melihat Ibu saya merenung depan dagangannya yang masih banyak.

Ketika ditanya, pasti dijawab, "Udah dikit. Mau abis, kok. Tenang aja."

Padahal, aslinya masih banyak.

Sumpah, masih banyak banget.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun