Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri)
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri) Guru

Hidup bermanfaat lebih beruntung

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Pernak-pernik Lebaran yang Sayang untuk Anda Lewatkan

18 April 2022   10:32 Diperbarui: 18 April 2022   20:58 1888
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pernak-pernik Lebaran yang Sayang untuk Anda Lewatkan
Suasana lebaran saatnya menyambung silaturrahmi. gambar : gaya. tempo.com

Sekarang zamannya sudah serba enak lan kepenak, tinggal browsing di google jajan dan aneka kue kesukaan bisa langsung diantar ke rumah. Untuk mudik kali ini saya juga menyiapkan kue lebaran,  satu paket kumplit untuk Simbok, satu paketnya lagi untuk mertua. Ini yang selalu saya siapkan setiap tahunnya.

Lebaran menjadi ajang silaturrahmi

Lebaran tahun ini akan sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, setelah melewati masa pandemi yang melarang mudik tahun lalu, saat ini akan terobati. Ajang silaturrahmi ini akan sangat terasa karena  sudah dua tahun tidak bertemu.  Perasaan kangen tentu menjadi suasana yang mengharukan.

Tak ada yang harus dipamerkan, bahkan saling memberikan kabar baik kepada simbok adalah hal penting yang harus disampaikan. Kami dari lima bersaudara selalu menjaga perasaan Simbok jangan sampai seorang ibu mendengar pahitnya kabar dari anak-anaknya di perantauan yang jauh di sana.

Semua kami lakukan untuk menjaga perasaan Simbok agar anak-anaknya tidak menjadi beban pikirannya.

Lebaran saatnya berbagi

Anak saya tiba-tiba menanyakan, "Mama kapan kita ke rumah nenek?".  "ya nanti kalau sekolah sudah libur", jawabku menghiburnya.

"Memangnya kenapa Adik ingin ke rumah nenek?"

"Kalau pas lebaran kayak gini saya banyak uang Ma, orang-orang suka kasih sangu"

Adalah percakapnku dengan anak bungsu yang masih kelas satu Sekolah Dasar pagi ini. apa yang disampaikan anak bungsu tidak salah, memang biasanya lebaran adalah saat berbagi sangu. Walaupun nominalnya tidak banyak namun menjadi tradisi orang-orang yang dikunjungi biasanya memberikan ampau kepada anak kecil yang ikut bersilaturrahmi.

Jika dalam satu hari ada dua puluh rumah yang dikunjungi maka dia akan menadapat dua puluh ampau. Walaupun tidak semua memberikan sangu namun bisa dipastikan sebagian besar mereka memberikan ampau.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun