Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri)
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri) Guru

Hidup bermanfaat lebih beruntung

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Bagaimana Melatih Anak Berpuasa? Berikut Tip yang Bisa Dilakukan

31 Maret 2024   22:08 Diperbarui: 31 Maret 2024   22:12 570
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagaimana Melatih Anak Berpuasa? Berikut Tip yang Bisa Dilakukan
Ilustrasi anak sedang berbuka puasa. Gambar dari detik.com

Bagi para Emak, puasa memberikan nuansa yang berbeda dengan hari-hari biasa. mengapa demikian?  Tidak bisa dipungkiri ketika puasa para Emak rempong menyiapkan menu buka puasa. Apalagi jika salah satu anggota keluarga ada yang masih berusia Sekolah Dasar, biasanya mereka mempunyai permintaan berbuka dengan menu yang dia suka.

Untuk melatih puasa  dan supaya puasanya penuh sampai maghrib maka bundanya berusaha  menyiapkan apa yang menjadi kesukaan Ananda. Inilah salah satu kerempongan emak-emak saat menyiapkan buka puasa. Termasuk saya.

Ananda yang masih kelas tiga Sekolah Dasar, mempunyai permintaan, "Bunda, nanti bukanya pakai ayam goreng ya", pintanya memelas menahan lapar saat waktu dhuhur tiba.

"Insyaalloh, bunda siapkan jika nanti puasanya sampai maghrib ya", jawabku mengiyakan.

Ananda masih duduk di kelas tiga Sekolah Dasar. Sebenarnya Ia belum berkewajiban untuk melaksanakan rukun Islam yang keempat ini. Karena salah satu syarat kewajiban puasa adalah baligh. sedang Ananda belum termasuk orang dewasa.

Namun sebagaian besar orang tua pasti akan melakukan hal yang sama, yaitu menganjurkan anak-anaknya melaksanakan puasa layaknya orang dewasa. Tentu hal ini masih dalam bentuk latihan. Karena kewajiban berpuasa hanya untuk orang yang sudah baligh.

Berikut beberapa tip melatih anak berpuasa

Tidak memaksa anak untuk mampu berpuasa

Melatih anak berpuasa tentu bertujuan baik, semua harus dimulai dengan latihan, jika masa anak-anak saja belum pernah diajarkan berpuasa tentu saat dewasa dia merasa berat melakukannya.

Pertama yang harus kita lakukan adalah jangan memaksa anak untuk mampu puasa sampai datangnya waktu maghrib. Karena salah satu syarat berpuasa adalah mereka yang mampu, mampu secara fisik. Bahkan ketika orang sakit pun tidak berkewajiban puasa. 

Untuk itu sebaiknya kita mengajarkan puasa sesuai kemampuan anak. Demikian juga yang saya lakukan. Pertama-tama ananda puasa hanya sampai jam 10.00 WIB.

"Bunda boleh gak saya  minum seteguk saja, saya haus", pintanya Ananda saat puasa di hari pertama.

"Lo, Adik sudah gak kuat puasa ya"

"Kuat Bun, tapi adik haus", kan gak makan bunda cuma pengin minum saja", pinta Ananda sambil merengek

"Boleh, bunda kasih satu gelas ya, setelah itu diteruskan lagi puasanya, hingga adzan dhuhur terdengar",

"Iya, bund, siap", jawab Ananda tampak girang.

Itulah pertama kali yang saya ajarkan kepada Ananda. Hari pertama puasa, berbuka sampai pukul 10.00 WIB. Selanjutnya meneruskan puasa dan  berbuka lagi saat adzan dhuhur tiba.

Gambar dari merdeka.com
Gambar dari merdeka.com

Mengundur waktu berbuka secara bertahap.

Jika di hari pertama Ananda merasa haus dan minta minum pukul 10.00, Hari kedua, Ananda sudah kuat puasa mbeduk. Yaitu puasa saat adzan dhuhur berkumandang dia berbuka. Selanjutnya meneruskan puasanya hingga maghrib tiba. Dia sudah tidak minta minum lagi.

Di hari ketiga  dan keempat puasa Ananda saya undur hingga pukul 14.00 WIB baru berbuka. Hingga waktu masuk sekolah tiba.  Alhamdulillah di hari kelima Ananda sudah kuat puasa hingga maghrib. Justru saat di sekolah bertemu dengan temannya, bermain, belajar hingga lupa rasa lapar.

Saat anak-anak mempunyai aktifitas bersama dengan temannya anak lupa kalau dia berpuasa karena asyik bermain.  Kebalikannya saat di rumah, tak ada teman bermain, cuma rebahan dan nonton TV sehingga penyakit lapar mudah terasa.

Melatih anak puasa saat bersekolah adalah waktu yang tepat, jangan berpikir sebaliknya, puasa kok masuk sekolah. Karena saat sekolah penjual jajanan tidak ada, sehingga anak-anak focus bermain, dan tidak tergoda dengan jajanan.

Pulang sekolah anak-anak sudah lelah, dan itulah saatnya mereka beristirahat, usahakan mengajaknya tidur siang sampai pukul 16.00 WIB.

Mengajak ngabuburit bersama

Sambil menunggu berbuka puasa ajaklah Ananda ngabuburit bersama, bisa dengan ayah, kakak atau dengan bundanya. Sesekali tawarkan kepadanya apa yang diinginkan saat berbuka nanti, biasanya mereka suka jajanan seperti sempol, naget, dimsum, sosi bakar, kebab dan aneka jenis jajanan lain.  

Ngabuburit tidak harus membelikan jajanan, mengajak Ananda  jalan-jalan mungkin ke taman kota, duduk santai di pinggir pematang sawah, atau bahkan sekedar melihat pasar sore, anak-anak menyukainya. Mereka akan terkesan, bahwa saat Ramadhan tiba ada nuansa tersendiri. Hal ini akan menambah semangat Ananda menjalankan ibadah puasa.

Memberikan reward saat lebaran tiba

Sebenarnya memberikan reward kepada Ananda sebagai bentuk syukur atas pencapaiannya ujian puasa lumrah saja diberikan. Selain sebagai tanda syukur ini juga bentuk latihan yang mendidik bahwa dari kebiasaan yang Ananda lakukan kelak dewasa ia akan melakukannya tanpa terpaksa.

Penting bagi orang tua memberikan pembelajaran pada anak saat mereka masih kecil, seperti salat atau mengaji. Baik salat maupun mengaji harus diajarkan sejak kecil, sehingga jika sudah terbiasa melakukan maka saat dewasa mereka akan terbiasa.

Nah, memberikan hadiah kepada Ananda seperti membelikan baju baru, atau peralatan sekolah seperti tas, sepatu dan lain-lain. Selama hadiah itu bermanfaat maka sah-sah saja, selain memang kewajiban orang tua untuk mencukupi kebutuhan anak, itu juga momen yang tepat saat Ananda melaksanakan perintah Allah.

Pemahaman tentang pahala bagi orang yang melaksanakan perintah Allah

Memberikan pemahaman terhadap Ananda bahwa kewajiban seorang muslim adalah melaksanakan perintah Allah. Jika kewajiban itu dilaksanakan maka akan mendapatkan pahala atau ganjaran di hari pembalasan, dan sebaliknya bagi mereka yang mengabaikan perintah Allah maka baginya akan mendapat sisika.

Ibadah puasa termasuk perintah Allah yang wajib dikerjakan, sebagaimana perintah salat lima waktu keduanya wajib dilaksanakan. Dengan memberikan pemahaman terhadap Ananda supaya mereka mengetahui bahwa puasa adalah salah satu perintah Allah.

Bapak dan Ibu, sebagai orang tua kita berkewajiban untuk mendidik, membimbing dan memberikan pengajaran terhadap anak. Anak adalah satu-satunya asset kita yang bisa kita andalkan menjadi peluang pahala saat kita telah tiada. Karena doa-doa merekalah yang akan mengantarkan pada pengampunan Allah Subhanahu wa taala.

Salam sahat selalu, semoga bermanfaat.  

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun