Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Administrasi

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Olahraga Murah Saat Puasa, Tidak Kehausan Bikin Otot Tetap Kencang

10 Mei 2020   15:45 Diperbarui: 10 Mei 2020   15:43 438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga Murah Saat Puasa, Tidak Kehausan Bikin Otot Tetap Kencang
Jogging di pagi hari saat puasa membikin bugar (dokpri)

Saya lama menggeluti olahraga yang merupakan ibu dari cabang olahraga dan olahraga paling murah yakni Atletik. Meskipun lama menekuni tapi tidak menjamin untuk terus rajin berolahraga. Apa lagi sedang berpuasa ditambah lagi dengan masa pandemi Covid-19.

Antara awal tahun 1980 an hingga awal tahun 1990 an saya rutin latihan Atletik untuk nomor marathon dan jalan cepat. Sejumlah kejuaraan atletik tingkat nasional saya ikuti mewakili provinsi Sumatera Selatan. Waktu itu Bangka belum menjadi provinsi kepulauan Bangka Belitung.

Puasa seperti sekarang ini saya selalu diingatkan istri agar terus berolahraga. Ada satu foto kenangan saya yang di pajang di dinding rumah. Foto ini ketika saya meraih medali emas Sirkuit Atleik se Sumatera lebih 30 tahun lalu. Foto inilah yang selalu mengingatkan saya untuk terus berolahraga. Walaupun puasa harus tetap berolahraga.

Foto yang menyemangati saya ketika meraih medali emas Sirkuit Atletik se Sumatera lebih 30 tahun lalu (dokpri)
Foto yang menyemangati saya ketika meraih medali emas Sirkuit Atletik se Sumatera lebih 30 tahun lalu (dokpri)
Untuk menulis tentang aktifitas berolahraga meski sedang puasa, saya minta anak saya yang bungsu untuk mengambil foto saya lagi olahraga pagi, Minggu (10/5). 

" Foto yang bagus ya?" Pinta saya.

Si Bungsu tampak heran, kok saya tumben-tumbennya minta di foto saat berolahraga?

"Untuk Kompasiana."

Ia tersenyum.

Setiap gerakan saya diikuti. Sanbil sesekali ia melihat hasil jepretannya.

"Hasilnya jelek, ayah jelek," candanya dengan manja.

"Terima kasih," ujarku dengan napas terengah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun