syarifuddin abdullah
syarifuddin abdullah Penulis

Ya Allah, anugerahilah kami kesehatan dan niat ikhlas untuk membagi kebaikan

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Risalah tentang Lailatul Qadr

29 Maret 2024   05:11 Diperbarui: 29 Maret 2024   11:06 1223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Risalah tentang Lailatul Qadr
Dokumen pribadi

Sebab, inti lailatul qadr adalah bobot pahalanya. Dan pahala adalah sebuah karunia. Dan karunia bisa dilimpahkan dalam beragam bentuk: kenyamanan, kebahagiaan, ketenangan jiwa, hidup tanpa menyesali masa lalu, menyambut hari depan tanpa kecemasan, dan juga keberlimpahan materil.

Namun saya cukup percaya diri untuk mengatakan begini: seorang hamba yang ditakdirkan mendapatkan lailatul qadr dapat diasumsikan mendapatkan peluang ilahiyah untuk dikabulkan apapun yang diinginkannya.

Jika Tak Bulat, Cukup Percikannya Saja

Secara pribadi, setiap bulan Ramadhan, saya berusaha meyakinkan diri bahwa saya termasuk orang yang Insya Allah mendapatkan setidaknya percikan lailatul-qadr. Dan keyakinan ini mengacu pada dua alasan:

Pertama, saya yakin seyakin-yakinnya bahwa pada setiap Ramadhan, Allah swt pasti akan memilih paling sedikit satu orang hamba-Nya yang mendapatkan lailatul-qadr.

Kedua, sepanjang bulan Ramadhan, saya akan melantunkan doa seperti ini: Ya Allah, jika saya belum pantas meraih karunia lailatul-qadr, berkenanlah kiranya ya Allah, Engkau memasukkan saya ke dalam doa hambamu yang Engkau terima doanya dan Engkau pilih mendapatkan lailatul-qadr. Sebab saya yakin, orang-orang yang meraih lailatul-qadr adalah hamba-hamba pilihan, yang tentu tidak mungkin berdoa untuk dirinya sendiri saja.

Maka sekali lagi, Ya Allah, jika saya belum pantas meraih karunia lailatul-qadr, berkenanlah kiranya ya Allah, Engkau memasukkan saya ke dalam doa hambamu yang Engkau terima doanya dan Engkau pilih mendapatkan lailatul-qadr.

Dengan kata lain, jika aku tak pantas meraih lailatul-qadr secara utuh-dan-bulat, setidaknya saya-atau-Anda-atau dia termasuk hamba yang mendapatkan percikan berkah dan kemuliaan lailatul-qadr.

SELESAI

Syarifuddin Abdullah | Jakarta, 29 Maret 2024/ 19 Ramadhan 1445H

Catatan: substansi utama Risalah ini pernah dimuat di akun Facebook saya pada 27 Juni 2015 (Mari Berharap Lailatul-Qadr) dan beberapa artikel di Kompasiana:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun