Siska Fajarrany
Siska Fajarrany Penulis

Suka menulis.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

"Login" Tontonan Toleransi yang Edukatif Setelah Sahur

13 Maret 2024   21:30 Diperbarui: 13 Maret 2024   22:09 1351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"Login" Tontonan Toleransi yang Edukatif Setelah Sahur
Menonton Login di Channel YouTube Deddy Corbuzier setelah sahur. (Dok.Pribadi/Siska Fajarrany)

Setelah melaksanakan sahur, biasanya mata lelah dan tergoda ingin kembali terlelap dalam mimpi. Berusaha untuk tetap terjaga sampai matahari menyapa. Namun mata tak kunjung bisa dikompromi.

Selepas sahur, ada jeda untuk menunggu adzan Subuh. Bisa sembari melaksanakan sholat sunah, ataupun bebenah rumah agar tidak keteteran saat akan berangkat kerja.

Setelah sholat subuh, dilanjutkan dengan membaca Al-Qur'an. Tadarus di rumah bersama keluarga ataupun tadarus di mesjid terdekat.

Menjaga mata untuk tetap terjaga sampai pagi hari begitu sulit. Apalagi dalam kondisi puasa yang mudah sekali lelah dan mengantuk. Belum juga melakukan aktivitas sehari-hari, badan rasanya ingin rebahan saja di atas kasur yang empuk dan selalu bikin rindu.

Hm, sepertinya di bulan puasa, khususnya setelah sahur, kita membutuhkan hiburan yang bikin mata melek. Bahkan membuat kita semakin semangat menjalankan ibadah puasa.

Tidak hanya sekadar tontonan hiburan semata. Tentunya tontonan edukasi yang semakin menguatkan iman Islam kita sebagai umat muslim.

Tontonan yang rutin menemani saya setelah sahur adalah program podcast Close The Door yang tayang di channel YouTube Deddy Corbuzier. Nama programnya adalah Login.

Program Login sudah berjalan sejak tahun lalu yang khusus tayang di bulan Ramadan saja. Keberhasilan Login tahun lalu, memperpanjang program ini sampai membuat season duanya untuk Ramadan tahun ini.

Sebagai penonton setia Login dari tahun lalu, tentunya saya sangat senang dan menantikan tontonan toleransi yang edukatif seperti Login. Selain menambah wawasan terkait agama Islam, Login menumbuhkan sikap toleransi untuk seluruh umat. Tidak hanya khusus diperuntukkan hanya umat Islam saja.

Pendapat ini bukan serta merta atas kecintaan saya secara pribadi kepada program Login. Namun bisa dilihat langsung dari respons positif para penonton setia Login.

Dalam kolom komentar acara Login, komentar positif bertebaran tiada henti. Satu persatu mengucapkan rasa terima kasih atas tontonan Login yang luar biasa mengedukasi. Tak jarang pula banyak ungkapan penuh haru saking luar biasanya tontonan Login.

Program Login dibawakan oleh Habib Husein Ja'far Al Hadar yang lebih dikenal dengan sebutan Habib Ja'far. Dengan gayanya yang khas, Habib Ja'far menyampaikan dakwahnya yang luar biasa. 

Habib Ja'far tidak sendirian. Ditemani dengan musisi ternama Onadio Leonardo. Onad yang menganut agama Kristen, bertolak belakang dengan Habib Ja'far yang merupakan keturunan Rasulullah SAW.

Dari dua senter dalam acara Login, sudah dipastikan bahwa program ini bukanlah penyampaian dakwah biasa. Yang biasanya ada seorang presenter menanyakan sesuatu seputar agama Islam kepada seorang Ustad. Justru Onad sebagai non muslim malah menemani Habib Ja'far sekaligus mempertanyakan hal-hal yang ingin dia ketahui. Bisa dibilang mewakili pertanyaan orang-orang.

Mungkin ada diantara kita yang enggan datang ke acara ceramah seorang Ustad. Memikirkan cara penyampaiannya saja sudah begitu malas dalam benak. Para tokoh agama yang dengan mudahnya menyudutkan dan menyampaikan dengan lantang antara haram dan halal tanpa menjelaskan alasannya secara mendalam.

Justru berbeda dengan Habib Ja'far. Habib Ja'far hadir sebagai ustad milenial dengan pembawaannya yang santai. Tidak melulu menyampaikan dalil-dalil dalam agama yang ia yakini, Habib Ja'far menyampaikan pula logika-logika yang dapat diterima akal sehat manusia.

Pemilihan katanya juga begitu cermat dan tepat. Penonton yang mendengarkan ceramahnya tidak seperti sedang digurui. Malah merasa sedang berbincang dengan teman. Saling bertukar pikiran.

Terkadang, kita begitu malu untuk hanya sekadar bertanya. Takut ditertawakan atau takut pertanyaan kita dianggap aneh dan salah. Sejujurnya, pertanyaan yang diajukan oleh Onad kepada Habib Ja'far di acara Login, sangat mewakili pertanyaan orang-orang yang jarang ikut kajian.

Pertanyaan tentang perkara kewajiban sholat, puasa, zakat, dan hal-hal yang sedari kecil umat Islam pelajari, paling sering dibahas di acara ceramah-ceramah masjid. Namun untuk perkara pertanyaan nyeleneh yang sebenarnya pertanyaan serius, begitu sulit untuk dibuka panggung diskusinya.

Misalnya saja pertanyaan Tuhan itu ada atau tidak. Jika memang ada, mengapa Tuhan tidak menunjukkan secara langsung bahwa ia adalah Tuhan yang menguasai seisi bumi. 

Pada pertemuan pertama antara Onad dengan Habib Ja'far, ia melemparkan pertanyaan itu sebagai pembuka. Habib Ja'far menjawab dengan kalimat yang mudah dicerna akal manusia. Bahwa segala sesuatu yang kita lihat saat ini adalah kuasa Tuhan. 

Layaknya orang tuna netra yang hanya bisa melihat kegelapan. Ia tidak tahu bahwa itu adalah warna hitam karena tidak pernah melihat wara biru, merah, kuning, dan warna lainnya.

Seperti Tuhan yang tidak ada yang bisa menyerupai-Nya. Sampai kita tidak sadar bahwa segala sesuatu yang kita lihat saat ini adalah kuasa Tuhan.

Pertanyaan-pertanyaan Onad dalam Login sebenarnya tidak dikhususkan tentang agama Islam. Namun justru pertanyaan-pertanyaan yang membutuhkan jawaban logis.

Login tidak hanya memberikan tontonan untuk umat Islam saja. Namun biasanya Login akan mengundang para tokoh agama dari agama lainnya. 

Meski begitu, Habib Ja'far mau mendengarkan penjelasan tokoh agama lain dengan terbuka. Bahkan cenderung menjadi pendengar yang baik dan begitu penasaran ingin tahu. 

Konsep program Login membuktikan bahwa acara ini ingin menumbuhkan sikap toleransi. Disandingkannya Habib Ja'far dengan Onad sudah menjadi gambaran sederhana bahwa kerukunan antar umat beragama di Indonesia sangat mungkin terjadi.

Selain itu, Habib Ja'far selalu ingin menyampaikan bahwa berbeda dalam kebenaran itu tidak apa-apa. Yang paling penting harus bersama dalam kebaikan. Dengan mengundang banyak tokoh agama yang berbeda dengan agamanya, membuktikan bahwa kebaikan dari agama apapun bisa kita anut. Dan perbedaan agama di Indonesia tidak menjadi perkara atau konflik.

Selain mengajak untuk toleransi, Login juga membuat semua umat untuk ikut merayakan dan merasakan Ramadan dengan penuh suka cita. Diundangnya tokoh agama lain, membuat semua umat dapat menyampaikan agamanya. Tidak memandang kaum mayoritas atau minoritas.

Mungkin terbesit pertanyaan di benak kita. Apakah acara Login berusaha untuk mengajak memeluk agama tertentu? Tentu jawabannya tidak karena semua agama diberi panggung. 

Sekalipun kita ikut mengetahui ajaran agama lain lewat program Login, kita tidak perlu khawatir atau takut akan menjadi tidak meyakini agama yang sekarang kita anut. Selama kita yakin dengan kebenaran yang kita anut, lantas mengapa gusar saat ada tokoh agama lain yang sedang membicarakan agamanya?

Login season dua sudah tayang sejak awal bulan Ramadan tahun ini. Tayang di channel YouTube Deddy Corbuzier setiap hari selama bulan Ramadan pada pukul 20.20 WIB.

Sebenarnya kita bisa menontonnya kapan saja. Sepulang tarawih atau menjelang tidur. Namun saya pribadi lebih nyaman menontonnya setelah sahur.

Menemani mata agar tetap terjaga sekaligus menambah wawasan lewat acara Login. Login berhasil menciptakan suasana menyenangkan untuk mau belajar agama. Penuturan yang mudah dipahami dan logis untuk diterima akal sehat. 

Setelah dua tahun mengikuti ceramah Habib Ja'far meski hanya via online saja, saya semakin tersadar bahwa Islam sangatlah indah jika disampaikan dengan cara dan mulut yang Islami. 

Mendengarkan ceramah Habib Ja'far membuat saya semakin merindukan Rasulullah SAW. Cucunya saja sudah bikin adem, apalagi jika langsung bertemu dengan Rasulullah SAW. 

Semoga kita semua yang saat ini sedang menjalankan ibadah puasa, tergolong pada umat-Nya yang dapat bertemu langsung dengan Rasulullah di surga-Nya kelak. Aamiin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun