Siska Fajarrany
Siska Fajarrany Penulis

Suka menulis.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Artikel Utama

Tips Pola Sahur Menyehatkan yang Tinggi Serat untuk Anak Kost

17 Maret 2024   17:00 Diperbarui: 18 Maret 2024   13:30 1273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tips Pola Sahur Menyehatkan yang Tinggi Serat untuk Anak Kost
Ilustrasi anak kost sahur dengan makanan tinggi serat. (Sumber: Healthshots via kompas.com)

Ilustrasi anak kost tidur sehingga terlambat sahur. (Sumber: Shutterstock via kompas.com) 
Ilustrasi anak kost tidur sehingga terlambat sahur. (Sumber: Shutterstock via kompas.com) 

Kebiasaan buruk yang anak kost lakukan adalah mengkonsumsi makanan cepat saji yang tidak sehat. Terutama pada saat makan sahur karena kesiangan bangun sahur.

Sontak kaget melihat jam yang tertera pada layar ponsel. Padahal sebelum tidur sudah menyeting alarm dengan volume yang kencang. Tetap saja tak terdengar dan berujung bablas tidak melaksanakan sahur.

Melihat jam yang sudah mendekati waktu imsak, anak kost akan memilih jalur cepat. Mulai dari menyantap makanan yang ada di kostan saja, memasak mie instan yang hanya dituang air panas dispenser, atau mungkin hanya menimun air putih saja karena sisa waktu sahur yang singkat.

Kebiasaan buruk tersebut akan berpengaruh pada kesehatan. Efek yang paling ringan kehilangan tenaga pada saat menjalankan aktivitas di pagi hari sampai menjelang adzan Maghrib. Badan menjadi lemas, kepala pusing, dan suara perut keroncongan.

Alhasil yang ada malah semakin menambah masalah baru dalam urusan pekerjaan ataupun perkuliahan. Tugas yang tidak dikerjalan dengan maksimal. Pengumpulan tugas yang tidak sesuai dengan deadline.

Melaksanakan sahur dengan asal juga bisa memberikan efek sampai jatuh sakit. Seperti telat makan atau lebih dikenal dengan sakit maag. Kalau sudah terkena maag, biasanya akan merangkap dengan asam lambung naik. Setelah asam lambung naik, gerd akut bisa saja terjadi.

Momentum bulan suci Ramadan yang seharusnya dimanfaatkan untuk melipat gandakan amal perbuatan baik, harus terhalang hanya karena pola sahur yang tidak baik. Kesendirian di tanah rantau tidak bisa dijadikan alasan untuk tidak memperbaiki pola hidup yang sehat di bulan Ramadan.

Jika memang mencintai diri sendiri dan bersungguh-sungguh ingin mencapai tujuan yang tepat direncanakan, maka hal yang harus paling pertama dilakukan adalah dengan menjaga kesehatan sendiri. Termasuk menjaga pola sahur di bulan Ramadan.

Pastikan untuk bangun tepat waktu agar tubuh punya jeda sebelum menyantap makanan sahur. Dengan ada rentang waktu yang cukup, anak kost bisa memiliki space waktu untuk memasak sajian sahur atau mungkin membeli ke luar. 

Pengalaman pribadi penulis yang sudah merantau sejak tahun 2015, memang banyak kendala anak kost dalam menjaga pola sahur yang sehat. Mulai dari fasilitas memasak yang tidak mendukung, sampai tidak memungkinnya ke luar di jam sahur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun