Siska Julianti
Siska Julianti Mahasiswa

Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

TRADISI Pilihan

Ziarah Bersama Sampai Adu Bedug: Tradisi Lebaran di Kota Pandeglang

1 Mei 2023   19:09 Diperbarui: 1 Mei 2023   19:12 1281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Allahu akbar Allahu akbar Allahu akbar...

Lailaha illaullahu wallahu akbar...

Allahu akbar walillahil hamdu...

Kumandang takbir terdengar di setiap penjuru negeri, menandakan berakhirnya bulan ramadhan. Senang dan sedih dirasakan untuk melepas bulan ramadhan dan menyambut gembiranya hari raya Idul Fitri.

Setiap kota pasti memiliki kisah unik mengenai tradisi hari raya Idul Fitri. Tak terkecuali di kota Pandeglang, Provinsi Banten. Kota paling ujung yang berbatasan langsung dengan pulau Sumatera khususnya kota Lampung.

Meskipun kota Pandeglang adalah kota yang cukup kecil, tapi pastinya memiliki segudang tradisi unik saat lebaran

Kota Pandeglang memiliki banyak kecamatan, kelurahan dan kampung-kampung kecil didalamnya. Salah satunya adalah kampung Ciekek Masjid, kelurahan Karaton.

Pada lebaran tahun ini masyarakat seperti biasa, yaitu mengumandangkan takbir dari setelah adzan magrib sampai hari kedua perayaan Idul Fitri. Para anak-anak kecil, pemuda sampai orang tua berdatangan ke masjid untuk mengumandangkan takbir dan melakukan tadarus sebelumnya esok hari melaksanakan shalat Idul Fitri.

Ziarah Bersama

dokpri
dokpri

Setelah melaksanakan shalat Idul Fitri bersama-sama, biasanya masyarakat kampung Ciekek Masjid ini melakukan ziarah bersama ke makam yang berada tidak jauh dari masjid yang digunakan untuk shalat berjamaah tersebut.

Akan ada ustad atau seseorang yang di tua kan yang akan memimpin jalannya proses ziarah tersebut.

dokpri
dokpri

Tradisi Adu Bedug

Pada kisaran tahun 1960-1980an, masyarakat Pandeglang memiliki satu tradisi yang acap kali dilakukan saat bulan Ramadan. Tepat di hari ke-15 Ramadan, masyarakat dari berbagai kampung ramai melakukan tradisi tahunan turun temurun yang dinamai Ngadu Bedug.

Namun pada tahun ini, acara adu bedug atau ngadu bedug dilaksankan setelah bulan ramadhan. Tepatnya pada tanggal 29-30 April 2023, di Alun-Alun Pandeglang.

dokpri
dokpri

Tujuan diadakannya adu bedug ini adalah untuk menjaga dan melestarikan tradisi yang sudah ada sejak lama. Selain itu, dapat menjadi sarana silaturahmi antar masyarakat kampung yang mengikuti acara adu bedug tersebut.

Tradisi adu bedug juga merupakan cikal bakal adanya rampak bedug.

Bukan hanya itu, masyarakat Pandeglang juga akan datang berbondong-bondong ke alun-alun kota untuk sekedar bermain bersama teman maupun keluarga. Pemerintah kota Pandeglang juga mengadakan pameran yang berisikan stand-stand makanan, pakaian dan lainya yang ditujukkan untuk UMKM. Selain dari stand-stand makanan, pemerintah kota juga menyiapkan area bermain seperti rumah boneka, kora-kora, bianglala dan lainnya untuk dapat dinikmati oleh masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun