Supartono JW
Supartono JW Konsultan

Bekerjalah dengan benar, bukan sekadar baik

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

(6) Tawuran di Ramadhan, Pentingnya Kesadaran Diri

28 Maret 2023   18:19 Diperbarui: 28 Maret 2023   19:07 2276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(6) Tawuran di Ramadhan, Pentingnya Kesadaran Diri
Ilustrasi Supartono JW

Ibarat tanaman yang benar dan baik, menghasilkan buah yang bermutu dan berkualitas, maka dari bibitnya sudah disiapkan dengan cermat, ditanam dengan benar, dirawat dengan benar (siram-pupuk dll), hasilnya pun, akan lahir buah yang berkualitas dan berkarakter.

Siswa/peserta didik sama halnya dengan bibit pohon buah, bila tidak disiapkan dengan benar dan baik, mana mungkin bisa dirawat sampai dapat menghasilkan buah yang berkualitas?

Selain asupan pendidikan yang masih gagal, Kurikulum juga tidak diterjemahkan dengan benar. Semisal, pembentukan budaya di sekolah adalah sangat penting dalam membina sikap siswa.

Budaya sekolah (School Culture) merupakan sekumpulan nilai yang melandasi prilaku, tradisi, kebiasaan keseharian, dan simbol-simbol yang dipraktikan oleh kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan, siswa, dan masyarakat di sekitar sekolah, sehingga sekolah yang benar dalam membangun dan membentuk budaya sekolah jarang terlibat dalam kericuhan dan keributan apa lagi terlibat tawuran.

Mental siswa pun ikut terbentuk sehingga mereka sudah kuat oleh pengaruh dari luar ketika berada di luar pagar sekolah. Masih banyak sekolah yang belum membangun dan membentuk School Culture di sekolah sehingga sekolah tersebut belum berkarakter.

Bicara tawuran, menelusuri akar masalahnya panjang, sebab ini sudah menjadi masalah kolektif. Tetapi, sementara dua sektor tersebut, orangtua dan sekolah bila terkondisi dan memiliki kompetensi sesuai tujuan pendidikan yang benar dan baik, minimal menjadi benteng utama untuk anak-anak terhindar dari tawuran.

Kesadaran diri (Self-awareness)

Seiring perkembangan zaman, hadirnya media online dan medsos, bila anak-anak diarahkan dan dididik oleh orangtua dan sekolah dengan benar,  anak-anak dapat memanfaatkan media online dan medsos untuk belajar terdidik sendiri.

Dengan diberikan arahan yang jelas, disentuh hatinya dengan KEKELUARGAAN dan KEAGAMAAN, maka tidak akan sulit membuat anak-anak menjadi sadar diri.

Kesadaran diri (Self-awareness) adalah
kemampuan individu untuk bisa mengidentifikasi dan memahami dirinya secara utuh, baik dari sifat, karakter, emosi, perasaan, pikiran dan cara adaptasi dengan lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.

Dengan kesadaran diri, seseorang akan mampu dalam memahami perasaan, pikiran, serta evaluasi diri. Sehingga akan membantu seseorang dalam memahami kekuatan, kelemahan, dorongan, hingga nilai yang ada di dalam dirinya sendiri dan juga orang lain.

Dengan kesadaran diri, sesorang pun dapat memahami situasi sosial, memahami orang lain, serta memahami harapan orang lain terhadap dirinya. Jadi, kita akan lebih mudah untuk bisa merefleksikan diri, menggali pengalaman, mengamati, dan juga mengendalikan emosi.Sehingga hal itu bisa mengarahkan individu tersebut untuk memilih situasi dan juga strategi yang tepat bagi dirinya sendiri di masa depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun