Supartono JW
Supartono JW Konsultan

Bekerjalah dengan benar, bukan sekadar baik

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

1445 H (14) Berubah yang Dirindukan dan Ditakuti

24 Maret 2024   11:08 Diperbarui: 24 Maret 2024   12:48 673
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1445 H (14) Berubah yang Dirindukan dan Ditakuti
Ilustrasi Supartono JW

Terkait bencana dan malapetaka yang kini masih melanda Indonesia itu, bukan suatu yang kebetulan ternyata hari ke-14 Ibadah Ramadan,
Doa yang dianjurkan dibaca adalah doa menolak bencana dan malapetaka.

Doa ini dikutip dari buku Al-Baqiyatus Shalihat, oleh Syaikh Rabi' Abdurrauf Az-Zawawi. Syaikh Rabi' Abdurrauf Az-Zawawi mengatakan, salah satu keutamaan bulan Ramadan adalah terdapat doa yang mustajab di dalamnya. Untuk itu, penting bagi umat Islam menyampaikan doa dengan sungguh-sungguh.

Berikut salah satu doa yang dianjurkan Syaikh Rabi' Abdurrauf Az-Zawawi: yang artinya:

"Ya Allah! Mohon janganlah Engkau tuntut dari kami di bulan ini semua kesalahan yang aku lakukan. Hapuskan seluruh kesalahan dan kebodohanku. Hindarkan aku dari bencana dan malapetaka. Demi kemuliaan-Mu, wahai sandaran Kemuliaan kaum muslimin."

Dikalahkan, tetap dapat berubah

Sejak sebelum hadirnya bulan Ramadan, hingga Ramadan benar-benar hadir, pengusung perubahan, sementara memang benar-benar sudah berhasil disingkirkan. Mungkin akan benar-benar dinyatakan disingkirkan bila nantinya pengadil tertinggi di negeri ini, benar menyatakan pengusung perubahan memang kalah secara hukum yang dibuat oleh manusia.

Tetapi, meski pengusung perubahan sudah disingkirkan karena sangat membahayakan kepentingan "mereka", Umat Islam tetap dapat menapakkan langkahnya untuk dapat berubah. Tidak meneladani perusakan etika dan moral yang dilakukan dengan terang-terangan oleh pemimpin negeri ini.

Umat Islam tetap dapat berubah, dan mustahil pemimpin yang zalim akan dapat mencegah, pasalnya ibadah Ramadan, khususnya berpuasa menyimpan energi perubahan yang maha dahsyat. Baik perubahan untuk diri pribadi melalui ibadah ritual personal (mahdhoh).

Terlebih lagi dalam bentuk ibadah sosial komunal (ghoiru mahdhoh). Bentuk perubahan dari manusia yang berpuasa adalah proses penyadaran diri manusia dalam menjalani hidup dan kehidupan.

Dalam KBBI, "Perubahan" berasal dari kata "Ubah" yang berarti menjadi lain atau berbeda dari semula. Dari berbagai ajaran Ulama, saya simpulkan bahwa puasa dapat membuat manusia berubah menjadi lebih bertaqwa, merasa selalu diawasi Allah, menjadi hamba yang pandai bersyukur, dan selalu meminta bimbingan dan petunjuk Allah.

Bila puasa dijalankan dengan benar, garansinya dapat menjadi manusia baru yang langkah hidupnya benar dan lebih baik. Kita wajib selalu sadar bahwa ruh manusia berasal dariNya dan akan kembali kepadaNya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun