Sofiah Rohul
Sofiah Rohul Freelancer

Holla Before doing something, do something different

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Webinar Sebagai Jembatan Upgrade Skill Saat Ramadan

3 April 2023   21:36 Diperbarui: 3 April 2023   22:02 835
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Webinar Sebagai Jembatan Upgrade Skill Saat Ramadan
Tangkapan layar saat mengikuti webinar time manajement and success woman.

Ramadan menjadi momen paling seru setiap orang untuk mengisi beragam aktivitas. Selain mendekatkan diri dengan Tuhan tentunya beberapa kegiatan pun diikuti untuk tetap semangat menjalani aktivitas sambil menunggu bedug buka puasa.

Beragam agenda baru di ramadan pun bermunculan seperti berbuka dengan sahabat dan keluarga. Seraya mengisi energi dengan cara menyatukan jiwa yang telah lama hilang. Lalu bertukar cerita mengenai hal random yang dibumbui sesuai skill nya masing-masing.

Ngomong-ngomong skill, paling asiik dan menjadi jalan ninjaku saat ramadan yakni dengan mengikuti webinar gratis. Biasanya akan banyak komunitas-komunitas yang menyelenggarakan webinar.

Kebetulan aku sendiri mengikuti berbagai komunitas baik regional maupun nasional. Dari situ nanti pasti akan ada suatu acara yang mengundang pemateri hebat sesuai dengan tema acara. Dari webinar itu, aku tulis ulang di note. Kebetulan, menulis adalah salah satu dari hobiku. Sehingga, tulisku pun harus bisa lebih baik dari sebelumnya. Salah satu caranya dengan terus mengasah ilmu atau up grade skill melalui webinar.

Aku akrab dengan tulisan sejak kuliah. Secara kebetulan, media masa adalah jurusanku sehingga aku harus akrab dengan dunia tulis menulis. Kemudian, selesai kuliah, pekerjaanku tak jauh-jauh dari menulis yakni bekerja di salah satu media yang ada di Riau. Menulis pun seolah menjadi makanan sehari-hariku.

Meski begitu, aku masih merasa skill menulisku masih biasa saja. Butuh pendalaman dari berbagai sisi. Terkadang, aku merasa dan bergumam "ini tulisan macam apa" Dengan melihat tulisan teman-teman di Kompasiana membuatku bangkit untuk tidak bermalas-malasan dalam menulis.

Aku akan mengambil kesempatan mengikuti webinar ketika waktu acara tidak bentrok dengan jadwalku bekerja. Apalagi jika yang mengadakan webinar dibawah naungan sebuah media atau media itu sendiri. Itu akan membuatku semangatku berkobar mengikuti agenda. Belum lagi jika tema yang dibawakan sesuai dengan yang aku suka, seperti membahasa tentang mental healt, woman, carier, travel, atau sesuatu yang sedang happening.

Beberapa waktu lalu aku mengikuti webinar yang berkaitan dengan time manajement and success woman. Di sana pemateri yang kerap di sapa Mba Irene itu bilang bahwa time manajement itu sangat penting bagi setiap orang dan bagaimana menjaga motivasi untuk bisa mengelola waktu dengan baik.

Ia pun mengutip pendapat dari Pieter salah satu ahli ekonom yang berbunyi, "Kita tidak bisa mngatur yang lain sampai kita sanggup mengatur waktu." Secara pribadi saya pun setuju dengan quote tersebut. Meski secara tidak langsung pada praktiknya tidak semudah teori.

Time manajement sendiri tentunya kita harus memapu memanfaatkan waktu secara efisien sehingga bisa mencapai tujuan yang efektif dan mendapat hidup yang kita inginkan. Dari sini, saya pikir secara ga langsung tema hari ke-tiga yang dibuat oleh Kompasiana sangat berkesinambungan dengan up grade skill. Sehingga, siapapun kita asal mampu mengatur waktu pasti akan berhasil. Sehingga, waktu yang kita jalani tidak sia-sia. Dimana apa yang kita lakukan adalah proses.

Dengan begitu, kita pun tidak ada waktu untuk memikirkan hal yang tidak penting dan tentunya bisa menghindarkan dari stress. Apalagi, jika sudah membuka sosial media yang bisa memancing iri hati misalnya seperti melihat karir dari teman-teman berbeda dengan kita. Sudahi itu bestie agar kita memiliki waktu untuk diri kita sendiri.

Memiliki waktu untuk diri sendiri sangat bermanfaat untuk hidup kita. Salah satunya dengan mengasah skill kita. Sehingga, kita bisa sukses dalam karir, kehidupan pribadi, dan juga keluarga.

Mindset yang perlu dimiliki menurut Irene yakni harus ulet, punya tekad, dan tekun. Kemudian, memiliki semangat belajar yang tinggi agar tidak berhenti bertumbuh dan mampu mengejar tujuan kita.

Selanjutnya, memiliki pola pikir yang fleksibel dan jangan terlalu kaku. Menurutnya, jika kaku dan tujuan tidak tercapai sesuai dengan list atau target akan membuat seseorang marah atau menyerah dengan diri sendiri.

"Tujuan yang jelas baik dalam karir maupun keluarga. Agar memiliki personal branding yang jelas," katanya.

Perlu melihat diri sendiri itu penting diketahui sehingga oranglain mampu melihat diri kita tentang apa yang kita mampu. Semuanya berawal dari diri kita sendiri tanpa mengatakan kepada oranglain.

Dari situ saya menangkap, mengasah skill yang telah kita punya adalah sesuatu peluang besar dari kita untuk bisa terus berkembang. Pastinya setiap orang mempunyai cara berbeda dalam mengasah skill. Namun, inilah caraku mengasah skill dengan cara mengikuti webinar untuk bisa menambah pengetahuan dan bisa menulis ulang untuk dibagikan.

"Orang lain pun akan merasakan siapa diri kita dan apa kemampuan kita. Personal branding secara tidak langsung akan membawa seseorang memilih kita tanpa kita mencari," terangnya.

Mindset yang paling penting, tambah Irene yakni menghargai waktu. Kehilangan barang berharga menurutnya tidak sebanding dengan seseorang menyia-nyiakan waktu. "Harusnya kita bisa lebih marah ketika kehilangan waktu dibanding dengan kehilangan barang berharga," uajrnya.

Jika dipikir dengan logika, uang dan barang berharga bisa didapatkan kembali. Jika pun hilang dantidak kembali bisa diperoleh dengan bekerja. "Namun waktu yang disia-siakan diaman kita akan mendapatkan waktu yang terbuang secara percuma," tegasnya.

Ketika kita menyia-nyiakan aset yang paling berharga dalam hidup kita tidak akan melakukan pekerjaan yang sesuai dengan waktu yang kita miliki ini. "Seorang wanita itu seperti kantong teh. Kita tidak akan pernah tau sampai dia berada di dalam air panas bahkan air mendidih."

Banyak orang di luar sana atau wanita itu sendiri meragukan dirinya tidak mampu menjadi seorang ibu, istri, dan wanita karir. Belum stigma dari masyarakat yang meragukan stigma seorang wanita. Inilah yang perlu disadari terlebih dahulu. untuk itu, mari kita upgrade skill bersama guys. Semangat! 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun