Ibu rumah tangga, yang roastery coffee dan suka menulis feature, juga jalan-jalan
Lebih Hemat Tidak Mudik
Tak selamanya mendung itu kelabu
Nyatanya hari ini
Kulihat begitu ceria
Sepenggal lagu lawas tahun 1990an, berjudul Kidung dinyanyikan almarhum Chrisye, Rafika Duri dan Trio Libels, mengalun dari kumpulan lagu yang saya suka dan dengarkan.
Kondisi Pandemi Covid 19 membuat orang mengumpat, berputus asa, berteriak karena banyak kejutan hidup yang terjadi. Kondisi menjadi serba terbatas sejak 2.5 bulan terakhir, meningkatkan adrenalin emosi setiap orang. Padahal ada sisi positif dari pelajaran kesabaran yang Tuhan berikan kali ini. Menurut aturan pemerintah diam di rumah saja, belum cukup harus ada pelajaran sabar, yang lebih baik lagi, Ramadhan adalah kunci kita untuk bersabar, berempati, meningkatkan ketakwaan, dan introspeksi diri.
Puasa Ramadhan rasanya bagi saya, tidak ingin berakhir begitu saja tanpa arti, bernilai, nilai keikhlasan makin tinggi. Tak hanya introspeksi diri menyalahkan diri, tapi kalau buat saya memutar ruang waktu tubuh, pikiran dan perasaan untuk mengolah hal-hal baik. Meningkatkan diri lebih banyak berbuat yang bermanfaat di tengah keterbatasan.
#JanganMudikDulu.....
Aih... Saya tentu akan tertawa dengan tagar ini, sudah hampir sepuluh tahun tidak mudik ke Palembang, atau menjenguk ibu tercinta satu-satunya orang tua yang masih ada, saat ini beliau sakit tua terkadang mendera, dan saya anak yang sudah sangat lama tak berjumpa.
Sedih sudah lewat untuk saya dan cucu-cucu, menikmati saja setiap lebaran bersama anak.
Jadi ada teman senasib jika kamu-kamu dan kamu tidak bisa mudik.
Tahukah ? Bahwa 21 Mei 2020 ini dari update data Gugus Covid 19, hampir seribu penambahan penderita Mbak Corona, tepatnya 973 penderita. Sedih kan...
Hiks, sementara di luar sana orang masih membandel memenuhi pasar dan tempat ramai. Dan kita masih ngotot buat mudik, padahal keluarga dan orang tua juga tahu kondisi ini tidak memungkinkan.. jadi kenapa juga harus ndableg... Sia-sia perjuangan 2,5 bulan bersabar di rumah saja, cuma karena hal kecil yakni mudik.
Bukankah kita tahu alasan jangan mudik dulu, karena untuk melindungi diri dan keluarga dari Covid 19 ini.
Tahun Ini Ramadhan Paling Irit
Tahun ini Ramadhan paling irit kata temanku Erna. Why ??? Alasannya karena pengeluaran jauh lebih sedikit, karena tidak pergi ke mana-mana. Masak sendiri, seminimal mungkin berbelanja, apa adanya yang bisa dibeli online, atau di warung terdekat, tidak menyiapkan baju lebaran dan tidak menyiapkan ongkos mudik keluarga yang tentunya banyak biaya tak terduga selama perjalanan, selama tinggal di kampung halaman dan kembali lagi ke rumah.
Meskipun mereka tidak menginginkan hal ini, tetap di rumah saja. Meski pun juga ingin berkumpul dengan orang tua dan keluarga besar. Dan anak-anak tidak mengeluh karena tidak mudik, jadi orang tua juga bisa seperti anak-anak lebih memahami kondisi.
Mudik bisa diganti dengan video call, telponan, zoom, dan banyak cara lainnya bersilaturahmi. Semoga dengan kesadaran demikian kita berperan mengurangi orang dalam pengawasan (ODP) yang diperkirakan menjadi carrier (pembawa) dan mengurangi pasien dalam pengawasan (PDP).
Pada sebuah kasus di kota kami setelah 1 pasien positif, dilakukan penelusuran yang bertemu, bersentuhan dengan penderita. Setelah di data terdapat lebih dari 20 orang dan 30 orang. Berarti, jika kita tidak mudik kita sudah menyelamatkan banyak orang.