Penerima anugerah People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.
Makan Sehat Selama Ramadan dengan Planetary Health Diet
Bulan Ramadan bagi sebagian orang menjadi momen diet, tetapi banyak juga tidak berhasil, tubuh menjadi melar. Kalap saat melihat makanan menjadi penyebabnya.
"Dietnya besok saja." Posting salah satu teman di media social.
Setiap hari dia hanya membuat status yang sama. Alih-alih badan sehat, Ramadan berat badan bertambah pesat.
Hari bumi bertepatan dengan bulan Ramadan, tidak ada salahnya selama bulan Ramadan, kita menerapkan diet sehat untuk menyelamatkan bumi. Diet planet sehat sebagai bentuk usaha mencegah obesitas dan kelaparan, berat badan terjaga.
Seperti apakah Planetary Health Diet atau diet planet sehat?
Planetary Health Diet adalah cara untuk diet sehat yang diuji coba selama tiga tahun melibatkan 37 spesialis dari 16 Negara termasuk Indonesia. Hasilnya dimuat dalam jurnal kesehatan The Lancet tersebut mengacu kepada konsumsi daging dan gula lebih sedikit dibandingkan dengan sayur, buah dan kacang-kacangan, umbi-umbian, sereal namun tetap mampu memenuhi kebutuhan 2.500 kalori per harinya.
Dengan program ini kita masih bisa makan daging hanya porsinya dikurangi. Dalam satu pecan makan daging merah satu kali, ikan dua kali dan telur satu hingga 2 butir.
Pada dasarnya menciptakan makanan yang masuk ke dalam tubuh lebih teratur, tetapi menyenangkan. Kita masih bisa minum susu satu gelas per hari.
Pada dasarnya diet planet ini cocok untuk Negara yang banyak mengonsumsi daging, seperti Amerika, Eropa. Namun, Indonesia juga tidak menutup kemungkinan semua olahan memakai bahan dasar daging.
Bulan Ramadan adalah momen yang tepat untuk menerapkan diet sehat tersebut. Dr. Sofia Forslund yang memimpin penelitian, mengatakan bahwa, "Puasa berperan sebagai kata lisator mikroorganisme pelindung di usus. Kesehatan jelas meningkat dengan sangat cepat, dan pasien dapat mengurangi pengobatan mereka atau bahkan sering berhenti minum tablet sama sekali." "Menggabungkan puasa dengan diet sehat adalah ide bagus," katanya lagi.
Memang terasa sulit untuk melakukan perubahan, apalagi bulan Ramadan sering dikaitkan dengan banyak makanan dan makanan manis. Sementara dalam diet sehat, makanan manis dan daging harus dikurangi. Dua jenis makanan ini justru yang membuat berat badan tidak stabil.
Namun, jika Ramadan ingin tetap sehat, berat badan tetap, kita bisa memulai dengan mengatur menu makan saat buka puasa dan sahur.
1. Menu saat sahur
Makan sahur biasanya aktivitas yang sulit dilakukan karena jam tidur malam. Namun jika malas untuk masak, kita bisa menyiapkan sereal gandum dengan susu rendah kalori ditambah buah-buahan. Sahur adalah pengganti sarapan. Sarapan adalah salah satu cara untuk membuat berat badan stabil.
Pada saat sahur hindari gula. Gula bisa menyebabkan obesitas. bukan itu saja. Pada saat puasa mengonsumsi gula bisa memicu rasa lapar karena. pada gula mengandung fruktosa. Konsumsi fruktosa berlebih akan menyebabkan leptin. Leptin adalah hormon yang mengatur rasa lapar.
2. Menu buka puasa
Untuk menu buka puasa biasanya makanan manis dan es dawet, koktail tidak akan bisa lepas. Butuh usaha lebih banyak untuk melepaskan diri dari es dan manis. Kita bisa memulai dengan jus buah tanpa gula atau sedikit manis, air jeruk, minum air mineral.
Makanan sehat pun perbanyak sayur dan kacang-kacangan daripada daging merah.
Elizabeth Warrd, seorang penulis Pocket Idiot's Guide to the New Food Pyramids mengatakan bahwa, "Membisakan diri untuk mengonsumsi buah dan sayur adalah hal yang mudah."
Semua tampak mudah, ketika menjelang berbuka sering kita tergoda makanan restoran yang menyajikan kenikmatan. Supaya tidak tergoda, kita bisa memulainya dengan memasak sendiri semua makanan untuk sahur dan buka.
Bahan bacaan: bustle.com