Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Wiraswasta

Penerima anugerah People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

TRADISI Pilihan

Filosofi dari Bunga Setaman yang Laris Saat Ramadan

3 April 2022   14:19 Diperbarui: 3 April 2022   20:28 12312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filosofi dari Bunga Setaman yang Laris Saat Ramadan
Foto penjual bunga setaman di Pasar Sepur Madiun. Jelang Ramadan dan Lebaran bunga setaman laris manis. Foto dokumen pribadi (Sri Rohmatiah)

Bunga setaman tidak asing lagi karena sering digunakan untuk ziarah kubur ke makam. 

Bunga setaman bukan nama bunga, tetapi sebutan untuk satu paket bunga yang terdiri dari bunga kantil, kenanga, melati, mawar merah, mawar putih, daun pandan dan minyak wangi.

Di Madiun, bunga setaman banyak di jual di pinggir trotoar Pasar Besar, Pasar Sleko juga Pasar Sepur. Ada juga di desa-desa, tetapi stok tidak banyak.

Dari sekian banyak penjual bunga setaman, yang menarik perhatian saya adalah pedagang bunga yang ada di trotoar Pasar Sepur, Mbah Jaerah, usianya 83 tahun. Menurutnya berjualan di Pasar Sepur sejak usia 18 tahun. itu artinya dia akrab dengan bunga sudah 65 tahun.

Foto Mbah Jaerah, pedagang bunga di Pasar Sepur. Foto pribadi (Sri Rohmatiah) 
Foto Mbah Jaerah, pedagang bunga di Pasar Sepur. Foto pribadi (Sri Rohmatiah) 

Dia pun menceritakan jualan di Pasar Sepur sejak Madiun belum bagus, perkembangan dari tahun ke tahun dia tahu. Tentu hapal, Mbah Jaerah buka lapak tikar sejak tahun 1957 sebelum saya lahir.

Bunga setaman di Madiun seperti tidak ada habisnya dan layu karena bunga setaman ini datang secara rutin di pasar Sleko. Para pedagang  akan mengambilnya di sana.

Mbah Jaerah mengatakan jika bunga itu datang dengan truk, putranya akan antri untuk membeli dan Mbah Jaerah sendiri yang jaga di pasar Sepur. Jika ramai terkadang ditemani putrinya.

Harga untuk satu paket bunga setaman Rp10.000 jika Ramadan hingga lebaran harga itu berubah bisa dua kali lipatnya.

Bunga setaman bukan saja digunakan untuk ziarah. Namun bisa juga untuk ritual lain, seperti pernikahan, bayi baru lahir, hamil sepasar (usia hamil 35 hari) dan masih banyak lagi.

Filosofi Bunga Setaman

Bunga setaman menjadi tradisi ziarah kubur tentu ada filosofinya yang terkadang kita tidak tahu. Secara umum bunga melambangkan keharuman. Harumnya bunga setaman mewakili pengharapan agar kita senantiasa mendapatkan keharuman para leluhur.

Keharuman bunga yang dimaksud yaitu perilaku baik para leluhur berupa nasihat, pelajaran, berkah, dan kekayaan spiritual bisa diwariskan secara turun-temurun.

Bunga melati jika dalam bahasa jawa "Rasa melat saka njero ati". bermakna nasihat agar jika mengucapkan sesuatu sesuai dari isi hati yang bersih, biasakan berkata jujur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun