Penerima anugerah People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.
Filosofi dari Bunga Setaman yang Laris Saat Ramadan
Contoh lain adalah bunga kantil, bunga kenanga dan bunga mawar yang ada pada bunga setaman. Semuanya memiliki filosofi yang berbeda.
- Bunga Kantil
Bunga kantil dinyatakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI sebagai flora identitas Jawa Tengah. Tumbuh subur di dataran rendah maupun dataran tinggi beriklim tropis dan bisa kita temui di berbagai daerah dengan nama berbeda.
Nama-nama bunga kantil, seperti. cempaka bodas (Sunda), campaka (Madura), jeumpa gadeng (Aceh), campaka putieh (Minangkabau), sampaka mopusi (Mongondow), bunga eja kebo (Makasar), bunga eja mapute (Bugis), capaka bobudo (Ternate), capaka bobulo (Tidore).
Bunga Kantil dalam bahasa Jawa adalah menggantung. Jika diartikan memiliki makna ritual kemantil-kantil artinya selalu ingat di mana pun berada atau tetap mempunyai hubungan yang erat walaupun alamnya sudah berbeda. Alasan ini pula bunga kantil diabadikan dalam bentuk karya lain, seperti ada pada lukisan batik.
- Bunga Kenanga
Bunga kenanga wanginya khas, dari jauh pun jika sedang berbunga akan tercium. Keharuman bunga kenanga diartikan sebagai keharuman para leluhur. Keharuman ini maksudnya tentang keberkahan seseorang dan diharapkan keberkahan tersebut dapat mengalir kepada generasi selanjutnya.
filosofi bunga kenanga di Jawa yaitu Keneng-a yang artinya generasi sekarang harus mencontoh para perilaku baik para pendahulu agar tercapai keberkahan hidup dunia dan akhirat.
- Bunga Mawar
Bunga mawar memiliki variasi warna yang menarik dari hasil rekayasa genetik atau warna alami sendiri. Memberikan bunga mawar kepada orang lain juga memiliki filosofinya tersendiri, yakni sebagai ungkapan kasih sayang.
Bunga mawar juga menjadi salah satu bunga yang sering dibawa untuk ziarah kubur dan ritual lain, meski harganya lebih mahal dari beberapa jenis bunga di atas.