Penerima anugerah People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.
Bersepeda Cara Saya untuk Healing
Ibu rumah tangga kerap dianggap orang paling santai dan enak, tanpa beban pikiran dan tenaga. Seperti yang sering dikatakan anak saya
"Mamah enak, di rumah terus, tidur, makan, nyuci, nyapu."
Yuup memang enak jadi ibu rumah tangga, tidak memikirkan urusan kantor, urusan orang lain. Namun, siapa bilang santai? Mulai dari pagi hingga malam, pekerjaan ibu rumah tangga tidak pernah selesai. Pekerjaannya itu-itu saja dan sering kali membuat jenuh.
Seseorang melakukan pekerjaan yang sama dan berulang, akan mengalami kebosanan dan kelelahan emosi. Begitu pun seorang ibu rumah tangga, menghabiskan waktunya dengan melakukan pekerjaan rumah.
Sebagaimana saya kutip dari halodok, Melinda Paige, Ph.D., profesor konseling kesehatan mental klinis di Argosy University, Atlanta, mengatakan, ibu rumah tangga rentan mengalami depresi. Hal ini karena dipicu kurangnya interaksi dengan orang lain, merasa terisolasi dan kehilangan tujuan.
Bersepeda Cara Saya untuk Healing
Kelelahan emosi, pikiran bisa dialami setiap orang. Ketika kita merasa tidak baik-baik saja, tubuh memiliki kemampuan untuk melakukan penyembuhan sendiri, salah satunya dengan self healing.
Sebagian orang melakukan self healing dengan menenangkan diri di suatu tempat yang disukai. Tempat untuk healing beragam dan setiap orang pastinya berbeda. Ada yang suka ke pantai, gunung atau ke luar negeri.
Mengutip dari kompas, Veronika Adesla, psikolog klinis mengatakan, liburan bisa saja menjadi tindakan self healing selama aktivitas liburan membantu untuk memulihkan kelelahan fisik maupun mentalnya.
Itu artinya tak ada salahnya healing ke luar negeri selama menggunakan uang pribadi dan aktivitasnya bermanfaat. Namun, jika dana kita pas-pasan, lakukan healing dengan wisata di Indonesia saja. Kita harus bangga berwisata di Indonesia.
Bagi saya healing tidak harus jauh, jalan-jalan seputar desa pun bisa menjadi healing selama aktivitas tersebut memberi dampak positif.
Bersepeda ke alam, itu cara terbaik saya untuk healing. Bisa bersepeda ke sawah, tempat wisata desa. Sekarang banyak desa yang menyediakan tempat rekreasi dengan pemandangan yang sejuk, suasana tenang.
Manfaat Bersepeda ke Alam
Kita masih ingat, ketika pandemi banyak orang yang bersepeda demi meningkatkan kesehatan dan menghilangkan kejenuhan karena di rumah saja. Jika dilakukan dengan rutin, sekarang kita telah menikmati manfaatnya, yakni tubuh semakin bugar.
Namun, selain itu ada manfaat lain jika kita bersepeda ke alam bebas. Manfaat tersebut di antaranya:
1. Menghilangkan stres
Bersepeda dengan melewati hijaunya dedaunan bagi saya menyegarkan dan menenangkan. Setiap kaki memutar pedal seolah-olah ada semangat baru, ada tujuan yang hendak dicapai. Pun ada kebebasan, bebas bernafas sesuka hati.
Dengan bersepeda, detak jantung menjadi lebih stabil, tekanan darah turun, juga mengurangi hormon stres. Kita akan lebih rileks dan meningkatkan kesehatan mental, sehingga tidak mudah untuk stres.
2. Menyehatkan fisik dan mental.
Dengan bersepeda, tubuh terus bergerak teratur terutama kaki. Hal ini tentunya sangat berdampak positif bagi tubuh. Selain itu Pikiran pun menjadi lebih tentram.
Ketika bersepeda ke alam, pikiran akan fokus memperhatikan jalan, alam yang indah. Hal ini melatih kita fokus dalam kehidupan sehari-hari.
3. Terhubung dengan orang lain.
Ketika melewati jalan perkampungan, kita akan berpapasan dengan warga, saling sapa, bahkan bisa bercakap-cakap. Dengan demikian perasaan terisolasi, tidak punya teman akan sirna dan itu bisa meningkatkan kebahagian.
Akhir Kata
Banyak cara untuk healing, salah satunya berwisata. Ada banyak tempat wisata di Indonesia yang menarik, seperti wisata alam, pantai dan sebagainya.
Saya lebih suka wisata alam, selain murah juga berdampak pada kesehatan fisik dan mental.
Mari kita bangga berwisata di Indonesia, karena keindahan alam Indonesia sungguh memesona.
Terima kasih.
Referensi 1 dan 2
#Pesona Indonesia, #Bangga Berwisata di Indonesia, #Samber THR, #Samber 2023 Hari 28
Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya
Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?
