Trainer Literasi Digital | Ketua Komunitas Guru Penggerak Lombok Barat | Duta Teknologi Kemendikbudristek 2023 | Penulis Buku
Bukber Hemat, Tetap Nikmat, Komunitas Sehat
Kenikmatan bukber bukan perkara menu, melainkan juga kebahagiaan pada sebuah temu.
Menjelang akhir Ramadan, ajakan buka bersama (bukber) seakan tidak pernah putus. Terlebih bagi orang kebanyakan yang sudah lama tidak bersua.
Bukber menjadi ajang yang sangat ditunggu-tunggu. Terutama bagi sebagian orang yang tergabung dalam satu komunitas yang sama.
Bukber menjadi agenda silaturahmi setiap tahunnya. Tentu saja bukber seperti inilah yang membuat orang tidak malas untuk datang.
Bukber bukanlah ajang pamer capaian dan sejenisnya. Dipastikan bukber seperti ini akan membuat anggota kelompok merasa minder.
Mengapa Komunitas Perlu Bukber?
Berbeda pastinya dengan bukber komunitas yang dibangun dengan dasar kesamaan passion. Bukber menjadi ajang berbagi cerita dan pengalaman seru.
Untuk mengadakan bukber tentu membutuhkan dukungan pembiayaan. Sebagian anggota ada kalanya berinisiatif mengadakan secara individu dari kantong pribadi anggota.
Ada kalanya, bagi sekelompok komunitas bukber menjadi momen untuk mengumpulkan anggota. Utamanya bagi komunitas kecil yang sudah lama tidak begitu aktif berkegiatan dan jarang berkumpul.
Momen bukber merupakan upaya menjaga hubungan anggota komunitas agar tetap sehat. Saat bukber anggota bisa memperbaiki hubungan yang sempat renggang beberapa waktu.
Melalui bukber komunitas bisa berbagi banyak hal secara informal. Pendekatan informal akan lebih membuka peluang anggota untuk saling berbagi cerita dan harapan terhadap komunitas.