Suedi Ahmad
Suedi Ahmad Guru

Bekerja sebagai guru

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Meriahkan Ramadan dari Rumah

30 April 2020   06:18 Diperbarui: 30 April 2020   06:42 461
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Meriahkan Ramadan dari Rumah
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Ramadhan adalah bulan yang dinantikan oleh setiap insan, terkhusus adalah kaum muslimin se-dunia. Berbagai persiapan menyambut Ramadhan telah dipersiapkan. Terutama dengan kebersihan bathin. Menghiasi diri dengan berbagai amaliyah shalihah. Bahkan menjadi sebuah tradisi ketika antar ummat islam saling maaf memaafkan saat jelang masuk Ramadhan. Karena berharap masuk bulan Ramadhan sudah dalam kondisi bathin yang bersih dari segala noda dan dosa.

Namun tahun ini Ramadhan begitu berbeda dengan Ramadhan Ramadhan sebelumnya. Tahun 1441 H atau 2020 M mungkin menjadi catatan sejarah tersendiri dalam beribadah di bulan Ramadhan. Pandemi Covid-19 telah meluluh lantakkan kebahagian ummat Islam dalam menyambut Ramadhan. Ancaman Covid-19 menjadi sebuah terror yang menakutkan siapa saja.

Seluruh lembaga dari lembaga internasional telah memberikan warning dan protokol dalam pencegahan penyebaran Covid-19. Tidak terkecuali dalam menunaikan ibadah di bulan Ramadhan 1441 H. ini. Kementerian terkait, Majlis Ulama Indonesia dan ormas keagamaan telah menerbitkan pedoman dalam beribadah di musim wabah ini agar dalam beribadah memperhatikan rambu rambu dalam menghindari dan mencegah penyebaran wabah Covid-19.

Rumah ladang ibadah

Taggar terpopuler di berbagai media adalah #dirumahaja ini juga berlaku di bulan ramadhan. Sehingga aktifitas ibadah yang biasa ditunaikan di masjid dan mushola pun harus ditunaikan di rumah saja. 

Bagi sebagian orang ini menjadi sebuah kekecewaan tersendiri. Merasa tidak sempurna dan jauh dari utama bila tidah menunaikan ibadah tersebut di masjid dan mushola. 

Aktivitas ibadah rutin di bulan ini yang sudah menjadi lahan ibadah ummat islam selain yang wajib adalah sholat taraweh, pengajian, dan tadarrusan. Dengan pusat kegiatan di masjid. Namun sehubungan penutupan masjid dan mushola kegiatan tersebut harus dilaksanakan di rumah masing-masing.

Di balik kekecewaan ini hikmah dari peristiwa ini dengan taggar #dirumahaja dapat memberikan manfaat besar bagi keluarga. Menurut penulis ada beberapa hikmah pentnig dengan ibadah #dirumahaja.

1. Penanaman keteladan akhlak dari kepala keluarga. 

Dengan kebijakan Work From Home atau bekerja dari rumah memungkinkan kesempatan bagi orangtua memantau dan sekaligus memberikan keteladanan akhlak bagi anak-anaknya serta keluarga. Karena sebaik baik kita adalah yang paling akhlaknya terhadap keluarga. 

Dalam sebuah hadits, Nabi Muhammad SAW bersabada: "Sebaik-baik kalian adalah orang yang paling baik (dalam bergaul) dengan keluarganya dan aku adalah orang yang paling baik (dalam bergaul) dengan keluargaku". 

Bukankah tidak sedikit kepala keluarga yang memiliki akhlak yang baik, sikap bijaksana, dan bisa menghormati orang lain baik di lingkungan pekerjaan, lingkungan sosialnya, dan di tempat lainnya. Namun ketika menghadapi keluarga sendiri, di dalam rumahnya, dan di hadapan anak istrinya dia seorang yang pemarah, egois, dan tidak meliki rasa hormat.

2. Mengisi amalan ibadah sunnah

dengan menjadi rumah juga sebagai pusat aktivitas kita, termasuk dalam ibadah. Inilah menjadi kesempatan kita melakukan ibadah sebagaimana Rasulullah SAW juga berpesan: “Janganlah jadikan rumah kalian seperti kuburan karena setan itu lari dari rumah yang didalamnya dibacakan surat Al Baqarah.” (HR. Muslim no. 1860). 

Dan saat inlah terbuka luas kesempatan untuk memakmurkan rumah kita. Menyemarakan rumah kita, meramaikannya dengan kemeriahan ibadah yang dituntunkan agama. Sehingga tidak akan terjadi kita ramaikan ibadah di masjid, namun di rumah kita sepi tiada aktifitas ibadah.

3. Meningkatkan ketaatan kita kepada Allah melalui ketaatan pada para pemimpin

Dengan diam di rumah kita telah mengikuti apa yang diperintahkan oleh para pemimpin kita. Sudah barang tentu kebijakan dari para pemimpiin kita sudah melalui berbagai pertimbangan. 

Dalam hal ini mentaati pemimpin adalah wajib. Allah SWT telah berfirman: “Wahai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan kepada para pemimpin di antara kamu. Kemudian jika kamu berselisih pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah dan RasulNya, jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari akhir. Yang demikian itu lebih utama dan lebih baik akibatnya.” (QS. An-Nisa[4]: 59).

4. Melatih kecakapan hidup bagi anak anak

Salah satu bagian pendidikan yang penting adalah membekali anak dengan kecakapan hidup, baik berupa skill atau ketrampilan maupun penanaman sikap melalui aktifitas yang dibangun dalam rumah. Kejenuhan selama berdiam di rumah pasti melanda anak anak kita. 

Maka berikanlah keleluasan untuk berkreasi maupun berinovasi. Kita sediakan bahan bahan yang mereka butuhkan. Kita berikan kesemapatan berkreasi sesuai dengan animo yang dimilinya. Aktivitas ini akan menanamkan pribadi yang kreatif dan menjadi bekal baginya melatih kemandirian dan tanggungjawab.

Demikianlah sekelumit hikmah yang dapat diambil disamping hikmah lainnya yang masih banyak dan tidak terungkapkan dalam tulisan ini. Tetaplah bergairah meski hanya dari rumah. Kita jadikan Ramadhan tetap meriah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun