Sultani
Sultani Freelancer

Senang menulis kreatif berbasis data

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Artikel Utama

Tradisi Ramadan bagi Generasi Z yang "Digital Native"

6 Maret 2024   13:13 Diperbarui: 12 Maret 2024   13:30 3067
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tradisi Ramadan bagi Generasi Z yang "Digital Native"
Sumber: Kompas.id

Tradisi Ramadan Bagi Generasi Z yang Digital Native

Oleh: Sultani

Di tengah gejolak teknologi yang semakin merajalela, Generasi Z di Indonesia tetap mempertahankan tradisi berpuasa sebagai bagian tak terpisahkan dari identitas dan kepercayaan mereka. Meskipun terhubung secara digital, tradisi-tradisi menyambut bulan puasa tetap eksis dan memiliki pengaruh bagi Generasi Z. Antusiasme Generasi Z untuk mengadopsi dan mengintegrasikan tradisi ini ke dalam kehidupan mereka yang serba teknologi tercemin dari berbagai cara.

Salah satunya adalah dengan menggunakan platform media sosial untuk berbagi pengalaman, tips, dan resep makanan untuk berbuka puasa. Tak hanya itu, mereka juga memanfaatkan aplikasi dan teknologi untuk mengatur jadwal beribadah, mengakses bacaan Al-Quran digital, serta mendapatkan panduan dan informasi terkait aktivitas keagamaan selama bulan Ramadan.

Bagi Generasi Z, berpuasa di era digital bukanlah hambatan, melainkan peluang untuk menemukan keseimbangan antara teknologi dan tradisi. Mereka menyadari pentingnya menjaga nilai-nilai keagamaan dan budaya yang diteruskan dari generasi ke generasi, sambil tetap mengadopsi perkembangan teknologi yang memudahkan dan memperkaya pengalaman mereka dalam menjalankan ibadah.

Dalam kesibukan teknologi, tradisi puasa menjadi penguat ikatan sosial dan spiritual bagi Generasi Z. Mereka menemukan keseimbangan yang harmonis antara keterhubungan digital dan nilai-nilai tradisional, menciptakan sebuah perpaduan yang unik dan membawa makna dalam perjalanan spiritual mereka.

Sumber: Majalahnabawi.com
Sumber: Majalahnabawi.com

Di Indonesia, bulan Ramadan bukan sekadar sebuah siklus ibadah, tetapi juga sebuah perayaan budaya yang kaya dengan tradisi-tradisi dalam memuliakan kesucian bulan puasa. Berbagai upacara khusus dilakukan secara tradisional dan unik dalam rangka memperkaya pengalaman spiritual dan sosial masyarakat Indonesia. Umumnya, semua tradisi yang dilakoni mencerminkan nilai-nilai kebersamaan, kerukunan, dan kesucian yang harus dijunjung tinggi oleh masyarakat Indonesia dalam memuliakan bulan Ramadan.

Tradisi Ramadan

Masyarakat Indonesia memiliki beragam upacara khusus dan unik yang dilaksanakan selama bulan Ramadan untuk menciptakan suasana yang istimewa dan penuh makna.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun