Sultani
Sultani Freelancer

Senang menulis kreatif berbasis data

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Refleksi Ramadan 2023 Untuk Target Ramadan 2024

12 Maret 2024   22:03 Diperbarui: 18 Maret 2024   23:47 622
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Refleksi Ramadan 2023 Untuk Target Ramadan 2024
Sumber: Wartakota.tribunnews.com

Untuk meningkatkan fokus pada rencana i'tikaf pada malam ke-21 Ramadan nanti, kuncinya dimulai dari persiapan sejak di rumah, terutama dalam menghalau rasa ngantuk, malas, bad mood, hingga kesibukan-kesibukan yang tidak perlu. Caranya adalah dengan istirahat yang cukup di siang hari, mengurangi kegiatan fisik secara berlebihan, berbuka dengan makanan berserat, hingga memperbanyak minum air putih. Persiapan ini menjadi agenda utama dari target Ramadan 2024.

Untuk mendukung kenyamanan tubuh selama i'tikaf, saya memakai baju koko yang nyaman, sarung, dan membawa perlengkapan ibadah sendiri misalnya sajadah dan al Quran. Karena ruang i'tikafnya ber-AC, saya juga harus melengkapi diri dengan jaket atau sweater supaya tidak kedinginan. Handphone alat alat komunikasi pribadi yang lain ditinggal di rumah agar notifikasi pesan tidak membuyarkan konsentrasi. Selama di dalam masjid saya perlu mengontrol diri agar bicara seperlunya demi menjaga ketenangan di dalam masjid.

Langkah-langkah tersebut merupakan kenyamanan yang saya kondisikan sejak dari rumah agar bisa mendapatkan suasana khusyuk demi i'tikaf yang berkualitas. Selanjutnya, Saya tinggal mengatur ibadah-ibadah yang harus ditunaikan sebagai manifestasi dari i'tikaf yang berkualitas. Ibadah yang akan jadi prioritas dalam i'tikaf nanti adalah shalat malam dan membaca al Quran. Untuk menambah nilai i'tikaf, saya juga membuat agenda  refleksi untuk memikirkan perjalanan spiritual, mengoreksi diri, dan mengevaluasi pencapaian tujuan i'tikaf.

Untuk tahun ini, Saya membuat target i'tikaf secara penuh pada malam-malam ganjil yang dipercaya sebagai malam turunnya lailatul qadar (malam seribu bulan). Sedangkan malam-malam genap akan saya akan isi dengan tadarus, tahajud di rumah, dan beristirahat untuk memulihkan energi.

Target dan agenda i'tikaf ini meskipun sudah terjadwal dengan rapi, implementasinya tetap fleksibel mengingat situasi tidak terduga yang bisa saja terjadi. Fleksibilitas agenda ini membuat saya bisa merespons dengan bijak terhadap perubahan-perubahan yang terjadi tanpa harus kehilangan fokus pada niat untuk meningkatkan kualitas i'tikaf.

2. Kontrol Emosi

Mengontrol emosi pada malam hari saat i'tikaf, terutama ketika dihadapkan pada situasi yang memicu kemarahan atau ketidaknyamanan, merupakan tantangan yang tidak ringan. Belajar dari pengalaman Ramadan 2023, Saya mencoba untuk menerapkan beberapa teknik dasar dalam mengontrol emosi untuk mencegah masuknya pengaruh buruk ke dalam pikiran Saya sebelum menjalani i'tikaf.

Biasanya emosi negatif dipicu oleh kondisi yang tidak diduga sama sekali. Jika ini yang terjadi langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengambil nafas dalam-dalam ketika emosi mulai memuncak. Jika masih sulit dikendalikan dengan teknik ini, saya akan menjauh dari pemicu emosi untuk sementara. Misalnya berjalan-jalan sejenak di sekitar area masjid, atau berwudu.

Terkait dengan kebiasaan jamaah yang tidur di dalam tempat i'tikaf, sejauh tidak mengganggu secara langsung kekhusyukan beribadah lebih baik diabaikan saja. Saya tidak perlu tersinggung dan emosi karena situasi tersebut. Justru saya harus bisa menurunkan ego untuk mengontrol emosi dan menjaga kekhusyukan i'tikaf.

Dalam kondisi seperti ini, kontrol emosi yang paling efektif adalah berpegang pada prinsip kesabaran. Emosi negatif yang muncul ketika hendak i'tikaf juga bisa dialihkan dengan berdoa dan berzikir. Merenungkan ayat-ayat suci atau mengucapkan kalimat-kalimat tasbih dapat membantu menenangkan pikiran dan menjaga fokus pada ibadah. Teknik-teknik ini saya pelajari dalam rangka mengontrol emosi supaya tidak mengganggu kekhusyukan i'tikaf.

Depok, 12 Maret 2024

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun