"War Takjil" demi Kolak Pisang

Bulan Ramadan selalu membawa suasana yang kebersamaan yang khas dibanding dengan waktu-waktu lainnya. Salah satu tradisi khas yang semakin populer dalam beberapa tahun terakhir adalah War Takjil, yaitu sebuah istilah yang menggambarkan keseruan berburu takjil menjelang waktu berbuka puasa.
Tidak sekadar membeli makanan untuk berbuka, War Takjil sering kali diwarnai dengan persaingan tak terduga, antrean panjang, dan adrenalin dalam mendapatkan takjil favorit sebelum kehabisan. Mulai dari kolak pisang, es buah, gorengan, hingga menu-menu takjil khas daerah, semuanya menjadi incaran dalam momen berburu ini.
Fenomena War Takjil sebenarnya bukan hal baru. Sejak dulu, masyarakat telah terbiasa dengan tradisi berburu takjil atau makanan berbuka puasa di pasar atau bazar Ramadan yang hanya buka selama bulan puasa.
Namun, perkembangan media sosial membuat tradisi ini semakin viral dan mendunia. Video-video tentang antrean panjang, pembeli yang berebut takjil terakhir, hingga rekomendasi tempat berburu takjil terbaik sering kali memenuhi linimasa di TikTok, Instagram, dan Twitter setiap Ramadan. Dengan adanya platform digital ini, orang-orang semakin bersemangat untuk ikut serta dalam War Takjil dan berbagi pengalaman mereka.
Jika ditelusuri, tradisi berburu takjil di Indonesia sudah ada sejak lama, bahkan sebelum era media sosial. Dahulu, masyarakat biasanya mencari takjil di pasar tradisional atau warung kaki lima yang menyediakan makanan khas berbuka puasa.
Seiring waktu, konsep ini berkembang menjadi lebih luas, dengan hadirnya bazar Ramadan yang menyajikan beragam pilihan makanan dan minuman dalam satu lokasi.
Namun, baru dalam satu dekade terakhir, istilah War Takjil mulai populer dan digunakan secara luas, terutama di kalangan anak muda yang menikmati sensasi berburu takjil sebagai bagian dari gaya hidup Ramadan mereka.
Lokasi War Takjil sering kali berada di daerah yang memiliki pasar atau bazar Ramadan terkenal. Misalnya, di Jakarta ada kawasan Bendungan Hilir (Benhil) yang menjadi pusat takjil selama bulan puasa, sementara di Yogyakarta ada Pasar Sore Kauman yang selalu dipadati pemburu takjil setiap tahunnya.
Di kota-kota lain, pasar takjil dadakan juga bermunculan, dari pinggir jalan hingga halaman masjid besar. Popularitas tempat-tempat ini semakin meningkat berkat rekomendasi dari food blogger, influencer, hingga ulasan dari netizen di media sosial yang membagikan pengalaman berburu takjil dengan penuh antusiasme.
Bagi sebagian orang, berburu takjil adalah bentuk hiburan di sore hari setelah seharian berpuasa. Ada yang rela mengantre panjang demi mendapatkan takjil legendaris, ada pula yang menjelajahi berbagai tempat untuk menemukan menu berbuka yang unik.
Content Competition Selengkapnya
MYSTERY CHALLENGE
Bercerita +SELENGKAPNYA
Ketemu di Ramadan

Ketemu di Ramadan hadir kembali. Selain sebagai ajang buka puasa bersama Kompasianer, ada hal seru yang berbeda dari tahun sebelumnya. Penasaran? Tunggu informasi selengkapnya!