Supli rahim
Supli rahim Dosen

Orang biasa yang ingin mengajak masuk surga

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Menyikapi Musibah Sehabis Lebaran

7 Mei 2022   17:30 Diperbarui: 7 Mei 2022   17:39 424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bismillah,

Musibah itu bagian dari kehidupan manusia beriman. Musibah itu mepiputi rasa khauf, takut, sakit, kehilangan harta, krhilangan buah-buahan, kehilangan nyawa dan kehilangan apa saja yang Allah anugerahkan krpada kita manusia. 

Sehabis lebaran ini banyak musibah yang dialami umat islam di Indonesia berupa kecelakaan, ataupun tanpa kecelakaan.

Kecelakaan lalu lintas

Kecelakaan lalu lintas hari ini terjadi di Liku 9 antara Curup dan Bengkulu. Pengendara mobil sebagaimana biasa mengendarai mobil melalui jalan di liku 9 tersebut.

Tetapi malang tak bisa dielakkan ada angin kencang bertiup dan dari atas tumbanglah pohon dan mejimpah mobil sedang melalui liku 9 tersebut. Keras dan beratnya beban yang  menghantam kendaraan terebut menyebabkan terjadinya benturan kepada penumbang. 

Dikahabarkan ada korban yang meninggal dunia. Kejadian seperti ini jelas kehendak Allah Sang Pencipta hidup. Kepada keluarga yang ditimpa musibah semoga tabah dan korban diampuni segala dosa. Kita meyakini bahwa korban jika muslim atau muslimah diyakini tidak ada dosa karena baru saja menjalani ibadah ramadhan.

Istri teman meninggal

Di komplek perumahan kami Bukit Sejahtera ada istri teman meninggal pada hal tidak sakut. Almh berumur 68 tahun sedang melakukan kunjungan bersama keluarga ke kota Lahat.  Dia pergi bersama anak menantu dan cucu dalam acara berkunjung pasca lebaran ke kota Lahat itu. Tentu suami mengizinkan. Beliau tidak sakit.

Siang kemaren istri teman itu menelpon suaminya dan memberi tahu bahwa dia dalam keadaan sehat sehat saja. Kemungkinan akan menghadiri pesta pernikahan keluargasiang hatibya. Tetapi pagi tagi ada berita bahwa almh secara dadakan menghembuskan nafas terakhr. Sore ini kami mensolatkan almh di mesjid Baiturrahman di mana pada masa lalu beliau pernah jadi imam rawatib.

Menyikapi musibah

Musibah itu datang kepada siapa saja, kapan saja dalam keadaan apa saja. Yang peting kita hatus menyiapkan diri. Sabar, tawakal dan tetap menyiapkan diri adalah sikap seorang muslim pada waktu diberi musibah, sesudah dan sebelum. Kita mesti mengucapkan aimat : "Innalillahi wainna ilaihi rojiun" sebagai kalimat respons awal manakala musibah datang.

Ya Allah kami ini milikMu dan krmbali oepada Engkau segala urusan. Semua sudah berjanji padaMu pada waktu di alam arwah. 

Semoga kita semua husnul khotimah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun