Suprihadi SPd
Suprihadi SPd Penulis

Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Menikmati Tawangmangu Sambil Momong Cucu

28 April 2023   20:08 Diperbarui: 28 April 2023   20:12 3432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menikmati Tawangmangu Sambil Momong Cucu
Dokumen Pribadi

Zaki naik kuda ditemani ayahnya (dokpri)
Zaki naik kuda ditemani ayahnya (dokpri)
Kedua cucu kami pun dibujuk untuk naik kuda. Rupanya Zaki, cucu pertama kami yang bersemangat untuk naik kuda bersama ayahnya. Sementara, adiknya, Kia tidak mau ikut naik. 

Padahal, Susan, menantu kami siap untuk menemani Kia naik kuda. Berhubung Kia tidak mau, Susan pun singgah di warung pinggir jalan yang menjual aneka gorengan dan minuman hangat. Saya dan istri tercinta ikut singgah di warung.

Gorengan hangat (dokpri)
Gorengan hangat (dokpri)
Gorengan yang kami nikmati cukup lezat. Ada pisang goreng, mendoan, tahu goreng, dan lumpia. Minuman yang kami pesan adalah minuman teh hangat. Sekitar sepuluh menit, kuda yang dinaiki Zaki dan ayahnya sudah kembali ke tempat semula. Biaya sewa lima puluh ribu rupiah.

Zaki memegang wajah kuda tanpa rasa takut (dokpri)
Zaki memegang wajah kuda tanpa rasa takut (dokpri)
Setelah turun dari punggung kuda, Zaki masih ingin bermain-main dengan kuda yang sangat penurut itu. Tanpa rasa takut, Zaki memegang bagian wajah sang kuda itu. Pemilik kuda mengawasi dari jarak cukup dekat. Tentu saja ia berjaga-jaga jika terjadi hal-hal yang tidak terduga. Untunglah, sang kuda tidak marah atau berulah.

Memasuki Objek Wisata Bukit Sekipan

Kami segera menuju pintu masuk objek wisata yang cocok untuk seluruh anggota keluarga itu. Banyak penjual makanan dan mainan sepanjang jalan yang kami lewati. Suasana cukup ramai pada hari itu. Masyarakat yang sedang menikmati libur lebaran banyak yang memilih lokasi wisata alam di Tawangmangu. Loket tempat menjual tiket masuk pun segera kami datangi.

Harga tiket masuk (dokpri)
Harga tiket masuk (dokpri)
Tiket umum Rp 30.000 (tiga puluh ribu rupiah) dan tiket terusan Rp 80.000 (delapan puluh ribu rupiah). Ada dua tiket umum dan empat tiket terusan yang kami beli. Tiket terusan untuk dua cucu kami dan pada arena tertentu perlu ditemani orang tuanya. Wahana untuk anak-anak memang ada yang harus ditemani orang tua. 

Hanya ada beberapa wahana yang khusus untuk anak-anak, misalnya wahana kiddy boat. Untuk naik perahu anak-anak itu, tdak perlu orang tua menemani karena perahunya memang berukuran kecil. Kemudian untuk wahana Bom Bom Car, orang tua perlu mendampingi mengingat permainan itu perlu keterampilan khusus untuk mengemudikan kendaraan listrik tersebut.

Bangunan artistik pada bagian depan (dokpri)
Bangunan artistik pada bagian depan (dokpri)
Tampilan bangunan bagian depan sangat artistik sehingga sangat sayang untuk dilewatkan. Tanpa sungkan saya pun melakukan swafoto. Dua cucu kami segera berlari menuju arena bermain anak. Ada tangga dan lorong yang menantang untuk dinaiki dan dilewati.

Sementara kedua cucu kami bersuka ria menikmati wahana yang disukai pada bagian depan wahana wisata itu, saya pun mencari spot menarik untuk berswafoto. Kaki melangkah dengan lincah. Saya merasa begitu tertantang untuk berjalan ke sana ke mari dengan riang.

8-spot-unik-ranting-pohon-644bbdca4addee6e3273a212.jpeg
8-spot-unik-ranting-pohon-644bbdca4addee6e3273a212.jpeg
Kamera gawai tidak lepas dari tangan. Sisi-sisi menarik segera saya ambil gambarnya. Kami pun terus berjalan mencari spot yang unik untuk berfoto. Kedua cucu kami sudah cukup pintar bergaya saat difoto. Ada ranting pohon kering yang dibuat menjadi spot berfoto yang menarik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun