Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.
Menikmati Tawangmangu Sambil Momong Cucu
Dari atas kapal "Titanic" kami merekam gambar spot di sekeliling tempat kami berdiri. Cukup elok pemandangan yang kami abadikan itu.
https://youtube.com/shorts/Lb7XVfU1pII
Landmark dunia dapat kami saksikan dari atas miniatur kapal itu. Kami pun sudah menandai apa saja model miniatur yang tersedia seperti Menara Pisa, Patung Liberty, dan sebagainya. Dengan penuh semangat kami menuju lokasi yang cocok untuk latar swafoto tersebut.
Kaki-kaki kami melangkah dengan penuh energi. Cuaca yang tidak panas membuat kami tidak letih meskipun sudah naik turun tangga dan berjalan puluhan meter. Rasa penasaran untuk melihat dari dekat spot yang menarik mengalahkan rasa letih.
Lokasi model miniatur antara satu dengan yang lain cukup berdekatan sehingga saat kami ingin berswafoto dengan satu miniatur akan tampak pula miniatur yang berada di sampingnya. Perlu konsentrasi khusus jika akan mengambil satu model sebagai latar.
Pengunjung beragama Islam yang akan melaksanakan salat zuhur atau asar dapat memanfaatkan musala yang disediakan. Model musala cukup menarik. Cat dinding sangat kekinian. Nama musala juga mengambil nama landmark dunia. Sambil menikmati wahana, kita juga belajar sejarah dunia. Taj Mahal itu nama bangunan di negara mana. Menara Pisa asli berada di negara mana, dan sebagainya.
Wahana permainan yang berbayar (lagi) di antaranya "kursi terbang". Jika pengunjung membeli tiket terusan, tidak perlu membeli tiket lagi. Cukup menunjukkan "gelang" yang sudah dipasangkan di pergelangan tangan oleh petugas loket.
Pengunjung yang tidak membeli tiket terusan perlu merogoh kocek Rp 20.000 (dua puluh ribu rupiah) untuk dapat menikmati "kursi terbang" yang cukup membuat jantung berdebar-debar saat menaikinya.
Yunus satu kursi dengan Zaki dan Susan satu kursi dengan Kia. Berhubung kami sudah membeli tiket terusan, Yunus dan Susan hanya menunjukkan "gelang" yang ada di tangan. Mereka tampak ceria saat mulai menaiki "kursi terbang" itu.