Suprihadi SPd
Suprihadi SPd Penulis

Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Target untuk Ramadan 2024 Harus Lebih Meningkat

12 Maret 2024   08:26 Diperbarui: 12 Maret 2024   10:43 1544
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Waktu subuh, zuhur, asar, magrib, dan isya sedapat mungkin kaum laki-laki muslim menjalankan salat berjamaah di musala atau masjid. 

Dengan rutin menjalankan salat wajib berjamaah, kita akan bertemu banyak muslim yang begitu ramah, santun, dan penuh persaudaraan. Kita akan diajak berjabat tangan dan mengobrol hal positif pada saat sebelum atau sesudah melaksanakan salat berjamaah.

Dari gambaran tersebut terlihat bahwa persaudaraan sesama muslim akan terjalin lebih akrab di musala atau masjid. Tentu dengan catatan, kita datang lebih awal dan pulang tidak terburu-buru.

Berinfak lebih Teratur

Pada saat kita datang ke musala atau masjid, kita akan sering melihat ada jamaah yang berinfak dengan cara memasukkan uang ke dalam kotak amal (Kotak Infak).

Dengan melihat orang lain berinfak, sedikit banyak diri kita akan termotivasi untuk melakukan hal yang sama. Dari berbagai kajian ceramah sering disampaikan bahwa berinfak pada bulan Ramadan pahalanya akan dilipatgandakan. (Sumber: 15 Keutamaan Infaq Ramadhan Beserta Dalilnya - DalamIslam.com)

Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjama yang baik, niscaya akan dilipatgandakan (ganjarannya) kepada mereka; dan mereka akan mendapat pahala yang banyak. (QS Al Hadid:18). 

Pahala berlipatganda akan didapatkan oleh orang yang berinfak pada bulan Ramadan sebab bertepatan dengan bulan mulia.

Dari satu ibadah akan melahirkan atau menimbulkan ibadah lain yang tentu akan dibalas dengan pahala yang lebih banyak.

Pada saat sebelum azan dikumandangkan, kita sering menjumpai ada jamaah yang sedang melantunkan ayat-ayat suci Al Quran di sudut-sudut musala atau masjid.

Hati kita akan merasa sejuk, tenteram dan damai pada saat mendengar suara jamaah yang sedang mengaji tersebut. Nah, secara tidak sengaja kita akan memperoleh pahala dari aktivitas mendengarkan orang lain mengaji. (Sumber: Berapa Pahala Mendengarkan Bacaan Al-Quran? | Bincang Syariah)

Berdasarkan uraian di atas terlihat nyata bahwa dengan pergi ke musala atau masjid untuk salat berjamaah, ternyata banyak keutamaan atau hal-hal yang bisa mendatangkan pahala. Kita dapat ikut termotivasi dalam berinfak, kita dapat pahala karena ikut mendengarkan orang lain mengaji, dan dapat bersilaturahim dengan sesama jamaah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun