Hindari Flexing Outfit Tarawih
Marhaban yaa, Ramadan. Begitu sukacita kita menyambut bulan penuh berkah ini. Bulan yang dikhususkan bagi orang-orang beriman. Orang-orang yang di dadanya ada imanlah yang mendapat panggilan untuk melaksanakan ibadah puasa.
Selain melaksanakan ibadah puasa sebulan penuh, umat muslim diperintahkan pula melakukan ibadah-ibadah lainnya. Membaca Al-Qur'an, salat malam atau tarawih dan salat sunah lainnya, bersedekah, membayar zakat, serta berbagai perbuatan baik lainnya yang diniatkan ibadah.
Salat malam yang dilakukan di luar bulan Ramadan, lazim disebut dengan salat Tahajud. Waktnya sepertiga malam yang terakhir. Itu waktu yang paling utama. Sedangkan ibadah salat malam pada malam Ramadan adalah salat Tarawih. Waktunya sesudah salat Isya. Dilaksanakan secara berjamaah di masjid/musala atau di rumah.
Sebagian besar memilih melaksanakan salat Tarawih secara berjamaah di masjid atau musala. Banyak keuntungan yang didapat dengan melaksanakan salat Tarawih berjamaah di masjid atau musala. Pahala yang berlipat dibanding salat sendirian dan pahala silaturahmi antarsesama.
Outfit Tarawih
Sebelumnya, saya tidak mengenal istilah outfit. Maklum, istilah itu muncul seiring dengan maraknya media sosial. Menurut kepoindonesia.id, outfit adalah perlengkapan pakaian dari atas sampai bawah mulai paling atas biasanya topi dan paling bawah sandal atau sepatu. Weblog kepoindonesia.id menyinggung Youtuber YOSHIOLO ketika menjelaskan istilah outfit. Youtuber itulah dalam videonya sering bertanya "Berapa harga outfit lo dari atas sampai bawah".
Tentu saja penjelasan itu menuntun jemari saya untuk kepoin akun Youtuber yang sudah memiliki pelanggan hingga 694 ribuan itu.
Ini satu di antaranya.
Sebagian adegan itu saya ambil gambar tangkapan layarnya sebagai berikut.
Dari video tersebut, jelaslah bahwa outfit lebih cenderung mengandung pengertian perlengkapan pakaian dari atas sampai bawah, termasuk jam tangan dan dompet sekalipun. Jadi, jika hanya baju dan celana saja belum disebut dengan outfit.
Dunia itu dinamis. Demikian pula dengan definisi outfit. Jika menurut akun YouTube tersebut, outfit adalah perlengkapan pakaian "keseluruhan" akahirnya dipersempit sebagai pakaian saja. Sesuatu yang dipakai untuk menutupi tubuh.
Oleh karena itu, jika dihubungkan dengan istilah outfit tarawih maka yang dimaksud adalah seperangkat pakain yang digunakan untuk beribadah salat Tarawih.
Pakaian salat syaratnya adalah suci dan menutup aurat. Corak ragam tentu dikaitkan dengan budaya setempat. Misalnya, untuk laki-laki Indonesia pada umumnya menggunakan sarung, kemeja, dan kopiah. Atau celana panjang, kemeja, kopiah atau songkok dengan berbagai model. Atau berbaju gamis bak orang Arab, baju terusan, dengan atau tanpa tutup kepala.
Pakaian salat perempuan di Indonesia pada umumnya menggunakan mukena. Ada model mukena terusan, ada pula model atasan dan bawahan. Corak warna dan hiasan padanya pun bermacam-macam.
Baik lelaki maupun perempuan dapat melengkapi diri dengan sajadah atau karpet salat dengan berbagia corak. Untuk yang satu ini saya lebih menyukai membawa dari rumah. Alasan kesehatan tentu menjadi latar belakang saya menyukai membawa sajadah sendiri.
Flexing Outfit Tarawih
Pada dasarnya, agama tidak mengatur tentang apa yang harus dipakai untuk melaksanakan salat. Agama hanya mengatur syarat sahnya pakaian salat. Akan tetapi, gaya hidup di era media sosial terkadang menuntut manusia mematut diri menurut ukuran nilai yang mereka tetapkan.
"Masa sih mau salat Tarawih di masjid pakai baju koko kumal kayak gitu?"
Berbagai alasan dimunculkan hingga akhirnya seseorang "harus" memilih outfit yang akan dipakainya untuk ikut Tarawih berjamaah di masjid.
Berjamaah di masjid, artinya berkumpul dengan orang banyak. Ketika berkumpul dengan orang banyak sudah sepatutnya memantas diri agar penampilan tidak mengganggu orang lain. Meskipun tidak ada niat untuk mengganggu jamaah lainnya, jika memakai sarung yang, maaf, kebetulan sobek, tentu akan mengganggu kekhusyukan orang di belakangnya.
Demikian pula bagi ibu-ibu. Jika ada mukena atau pakaian salatnya yang "aneh" tentu akan mengganggu pemandangan rekan lainnya dan berpotensi menimbulkan pergunjingan.
Demikian pula dengan aroma. Aroma badan dan pakaian salat pun layak diperhitungkan. Lagi-lagi dengan alasan agar tidak mengganggu rekan atau jamaah lainnya.
Namun demikian, ada satu hal yang mestinya kita hindari. Janganlah melakukan flexing pada outfit Tarawih kita. Meskipun kemampuan finansial kita mampu membeli outfit yang mahal seperti pada video di atas, outfit Tarawih tetaplah outfit yang memenuhi syarat utama, yakni suci dan menutup aurat.
Malam itu kita sedang berada di rumah ibadah melaksanakan salat Tarawih. Karakter ibadah umat muslim itu tidak perlu menunjukkan aksesories selain pakaian penutup anggota badan yang tidak boleh dilihat (aurat). Jadi, perlukah melakukan flexing outfit sebagaimana definisi pertama: perlengkapan pakaian dari atas sampai bawah, termasuk jam tangan dan aksesoris lainnya?
Wallahu a'lam
Salam blogger pembelajar
PakDSus