Suyito Basuki
Suyito Basuki Editor

Pemulung berita yang suka mendaur ulang sehingga lebih bermakna

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Mudik Bermotor, Rindu Keluarga Tak Terperi

29 April 2022   07:47 Diperbarui: 29 April 2022   13:21 962
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mudik Bermotor, Rindu Keluarga Tak Terperi
Para pemudik bermotor beristirahat di SPBU (dok.pri)

Sebaliknya, kesederhanaan kehidupan pedesaan dengan kesejukan alam lingkungan menjadi semacam oase bagi para pemudik setelah bertahun-tahun bergelut dengan kebisingan dan polusi udara kota serta masyarakat kota dengan segala sikap individualistisnya.

Oleh karenanya, mudik, adalah suatu aktifitas dan kesempatan yang dipersiapkan jauh hari sebelumnya dan kemudian diusahakan semaksimal mungkin dilaksanakan supaya dapat bertemu dengan keluarga di kampung.  

Saat pemerintah membuka peluang mudik tahun 2022 ini, dengan dasar pertimbangan banyak warga yang sudah mendapatkan vaksin dan kurva statistik Covid-19 menurun, maka masyarakat antusias menyambut kesempatan mudik ini, setelah tahun lalu pemerintah melarangnya. 

Seperti mudik tahun-tahun sebelum pandemi, para pemudik selain memanfaatkan kendaraan umum, seperti pesawat terbang, kapal, kereta api, pemudik juga menggunakan mobil atau motor pribadi.

Pulang ke Boyolali dan Ngawi

Pagi hari, jam 5 pagi, hari ini 29 April 2022, di SPBU Ungaran beberapa motor berjejer di depan ruang mushola SPBU dan toilet.  Ada satu mobil jenis city car yang juga ikut parkir.  

Rupanya sebuah keluarga muda yang menumpangi mobil tersebut dengan seorang anak kecil dalam gendongan orang tuannya.  Beberapa orang melakukan sholat subuh dan beberapa orang lagi masih merebahkan diri di atas sebuah tikar, di teras bangunan SPBU.  Dari barang bawaan mereka, saya yakin mereka sedang dalam perjalanan mudik ke daerah masing-masing.

Oleh karenanya saya mewawancarai salah seorang dari mereka.  Namanya Tomy, seorang anak muda mengaku sebagai seorang karyawan sebuah pabrik softex di Tangerang.  

Dia memanfaatkan masa cutinya, sejak hari ini, 29 April hingga 8 Mei 2022 dengan mudik ke kampung halamannya di kabupaten Boyolali Jawa Tengah.  

Sudah setahun ini, Tomy mengaku bekerja di Tangerang.  Tomy pulang bersama dengan seorang temannya yang akan mudik ke Ngawi Jawa Timur.  Mereka berangkat dari Tangerang sejak Jumat, 28 April kemarin pukul 16.00.  

Mereka sempat mengalami kemacetan di Cikampek, namun setelah itu perjalanan lancar hingga berhenti di SPBU Ungaran ini untuk istirahat dan melaksanakan sholat subuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun