Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Dosen

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id- www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Artikel Utama

Happy Ramadhan 120: Idul Fitri dan Kuliner, Sebuah Perspektif Ilmu Ekonomi

7 April 2024   22:22 Diperbarui: 10 April 2024   01:45 1896
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Happy Ramadhan 120: Idul Fitri dan Kuliner, Sebuah Perspektif Ilmu Ekonomi
Ilustrasi hidangan Lebaran, dekorasi meja makan untuk Lebaran. (Sumber: SHUTTERSTOCK/ADHWIJENAM via kompas.com)

Keberlanjutan Strategi Pasca-Idul Fitri

Tidak hanya selama periode Ramadan dan Idul Fitri, tetapi juga setelahnya, penting bagi restoran untuk mempertahankan strategi bisnis yang telah berhasil. 

Menjaga hubungan baik dengan pelanggan, memperkenalkan inovasi menu secara berkala, dan terus memperbarui penawaran spesial dapat membantu restoran mempertahankan posisi mereka di pasar yang kompetitif.

Plus dan Minus Strategi Bisnis Restoran dan Kuliner selama Idul Fitri: Inovasi dan Penawaran Spesial

Setiap tahun, datangnya bulan suci Ramadan diikuti oleh hari kemenangan Idul Fitri, memberikan tantangan dan peluang bagi industri kuliner dan restoran. 

Di tengah euforia perayaan, restoran-restoran berlomba-lomba menawarkan inovasi dan penawaran spesial untuk menarik pelanggan dan memperkuat posisi pasar mereka. Namun, di balik keberhasilan strategi bisnis tersebut, terdapat plus dan minus yang perlu diperhatikan.

Plus: Meningkatnya Volume Penjualan

Salah satu plus utama dari strategi bisnis restoran selama Idul Fitri adalah peningkatan volume penjualan. Data dari Asosiasi Pengusaha Restoran Indonesia (APRINDO) menunjukkan bahwa selama bulan Ramadan dan Idul Fitri, permintaan akan makanan dan minuman meningkat secara signifikan. 

Inovasi dalam menu dan penawaran spesial dapat menarik lebih banyak pelanggan, sehingga meningkatkan penjualan secara keseluruhan.

Minus: Persaingan yang Ketat

Meskipun peningkatan volume penjualan, persaingan antar restoran juga menjadi lebih ketat selama periode ini. Setiap restoran berlomba-lomba menawarkan inovasi dan penawaran spesial untuk menarik perhatian pelanggan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun