Syamsuddin
Syamsuddin Guru

Pembelajar sejati, praktisi dan pemerhati pendidikan

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Ramadan Momentum Perbaikan dan Peningkatan Kualitas Diri

1 April 2023   17:17 Diperbarui: 1 April 2023   17:20 993
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ramadan Momentum Perbaikan dan Peningkatan Kualitas Diri
Ramadan Mubarak/Photo: Pikbest

Ramadan adalah momentum perbaikan dan peningkatan kualitas diri

Ramadan adalah momentum perbaikan dan peningkatan kualitas diri. Perbaikan diri karena sebagai manusia kita tak luput dari alpa dan dosa. Bahkan dalam satu hadis qudsi Allah berfirman, "Wahai hamba-Ku sesungguhnya kalian melakukan kesalahan siang dan malam, namun aku mengampuni semua dosa, oleh karena itu minta ampunlah kalian pada-Ku niscaya Ku-ampuni kalian". (terj. HR. Muslim)

Jadi sebagai  makhluq yang tak luput dari salah dan dosa, mustahil kita dapat menjalani kehidupan tanpa proses perbaikan diri. Perbaikan dan peningkatan kualitas diri merupakan bagian dari dinamika hidup sebagai hamba Allah. Bahkan termasuk salah ciri dan karakter sebagai hamba Allah yang bertakwa, sebagaimana ditegaskan dalam firman Allah surat Ali-Imran ayat 133-135.

"Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa, (133) (yaitu) orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan," (134) dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menzalimi diri sendiri,1 (segera) mengingat Allah, lalu memohon ampun atas dosa-dosanya, dan siapa (lagi) yang dapat mengampuni dosa-dosa selain Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan dosa itu, sedang mereka mengetahui." (135)

Ayat di atas menyatakan bahwa diantara ciri orang yang bertakwa adalah kembali ke jalan Tuhan saat salah jalan. Mereka adalah orang-orang yang apabila terjatuh ke dalam perbuatan buruk segera ingat Allah lalu mohon ampun kemudian berusaha untuk menghentikan perbutan dosa tersebut.

 Perbaiki Diri

Proses perbaikan diri dari kesalahan tentu saja merupakan sesuatu yang harus dilakukan setiap saat. Tanpa harus menunggu momentum hari, tanggal, dan bulan tertentu. Karena potensi dan kemungkinan tergelincir dalam kesalahan sangat mungkin terjadi setiap saat. Bahkan "siang dalam malam" kata Allah dalam sabda suci di atas. Bukankah kanjeng Nabi telah menegaskan;

 ''wahai manusia, bertobatlah kepada Allah dam mohon ampunlah pada-Nya, sesungguhnya aku bertobat kepada Allah dalam sehari lebih dari 100 kali". (terj. HR. Muslim). 

Padahal kita tahu, beliau manusia suci yang ma'sum, terpelihara dari dosa.

Namun, tak dapat disangkal bahwa momentum punya pengaruh dalam melahirkan kesadaran reflektif dan perbaikan diri. Diantara momentum tersebut adalah bulan Ramadan. Karena berbagai keistimewaan bulan ini menggugah kesadaran berubah dan bertumbuh menjadi lebih baik. Seperti keutamaan Ramadan yang disampaikan oleh Nabi dalam sabdanya, ''Ramadan adalah bulan berkah, pada bulan ini pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, dan setan-setan dibelenggu"

Diantara maksud dan makna yang dikandung oleh dawah Kanjeng Nabi ini adalah, pada bulan Ramadan manusia merasakan kemudahan melakukan kebaikan dan meninggalkan keburukan. Ini sejalan dengan realitas kehidupan di sekitar kita. Kita temukan antusiasme beribadah pada bulan ini meningkat siginifikan.

Anggaapan dan keyakinan, Ramadan merupakan momen yang tepat untuk memperbaiki diri dengan cara meraih ampunan Allah adalah kabar dari kanjeng Nabi tentang keutamaan amal ibadah Ramadan. Umumnya keutamaan amalan-amalan tersebut berkaitan dengan pengampunan dosa dan penghapusan kesalahan. Seperti ibadah puasa dan salat tarawih serta menghidupkan malam Lailatul qadri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun